59. MAMAH IS ANGRY, PAPAH IS NOT LOVED

3.6K 271 33
                                    

Rasannya andrian ingin mengacak-acak seisi rumah dengan bruntal tapi itu tidak mungkin, ia terlampau frustasi karena sejak kemarin istrinya selalu cuek dan bodoamat dengan dirinya. Ia tahu ini kesalahnya dia menyesal telah mengikuti temannya yang sesat dan dirinya sendiri tidak bisa di ajak kompromi. Ia menatap istrinya yang sedang duduk beralasan karpet bulu di depan televisi, ingin menangis saja dirinya sekarang pulang kerja tidak di sambut seperti biasa dan tidur pun billa enggan di peluk oleh dirinya, jika dirinya tidak ngomong maka billa juga tidak ngomong apa-apa kepada dirinya.

Intinya ia harus bertanya dulu dan barulah billa menjawab, itu pun sekenannya. Ia beralih ke arah anak-anaknya yang sibuk main sendiri, dengan berlahan mendekati istrinya dan memeluknya dari samping.

"Yang aku minta maaf." Ujar andrian pelan ia mengecup bahu istrinya yang tidak terbalut apapun karena sekarang istrinya menggunakan daster rumahan tanpan lengan. Sangat seksi andrian mengakui itu.

[ Baju yang di pake billa saat dirumah ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Baju yang di pake billa saat dirumah ]

"

Minggir," titah billa ia menggerakan lengannya agar terlepas dari pelukan suaminya, tapi andrian malah tambah mengeratkannya

"Gak mau. Dari kemarin kamu gak mau ngomong sama aku, aku tau yang aku salah. Aku minta maaf"

"Gak perlu minta maaf, kan hak kamu" Ujar billa, wanita itu menyandarkan tubuhnya di tubuh sofa, sedikit melirik ke arah suaminya yang sedang memainkan jemarinya di atas perut buncitnya

"Tapi kamu juga ada hak buat larang aku. Sayang"

"Aku udah larang tapi kamu gitu-gitu aja, aku tau kok kamu bukan satu kali kaya gini" mata andrian berkaca-kaca ia tidak berani mengangkat wajahnya hanya sekedar menatap manik istrinya.

Dengan berlahan ia meletakan kepalanya di paha billa, wajahnya ia hadapkan ke arah perut istrinya dan menutupinya dengan daster kebesaran milik istrinya, ia terisak di sana. Andrian akui memang dirinya sangat cengeng jika bersama billa, apalagi jika ada masalah seperti ini, rasannya andrian ingin menangis sekeras-kerasnya.

"Ngapain kamu nangis kaya gitu?" Ujar billa, sok galak, tapi memang galak menurut andrian

"Gak usah cengeng, kemarin aja sok banget pake mabok-mabokan" Cibir billa, menyindir lebih tepatnya

"Gak malu sama badan? Sama anak juga pake acara nangis segala"

"Makannya kamu kalo di bilangin jangan bandel, anak udah mau lima, mabok terus! Kalo mau mabok alesannya lembur! Bohong sama istri sama anak."

"Gak tau juga kamu ngapain, sama siapa disana. Bikin khawatir! tau gak. Pikiran aku itu kemana-mana kalo kamu bohong kaya gini, kalo mau main ya bilang jangan bohong. Yang ngajarin gak bohong kan kamu juga kan? Terus kenapa sekarang kamu bohong sama aku hm? Biar apa bohong kaya gitu, biar kamu bebas? Biar bisa main sana-sini gitu?"

𝐀𝐍𝐃𝐑𝐈𝐀𝐍 [ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang