39. BABY TRIPLEST

8.3K 463 41
                                    

"Lo bisa diem gak sih! Gue males dengerin lo tiap hari nangis terus!" Cowok dengan balutan hoodie putih itu berdecak kesal saat sang empu tidak berhenti menagis.

"Diem atau gue lakuin hal yang gak lo suka!" Ujarnya seraya mencengkram dagu cewek di depannya. Dinda

"Lakuin, lakuian aja val, hidup gue udah hancur! Buat apa gue pertahanin semuanya, Ayo siksa gue bahkan kalo lo mau bunuh gue silahkan, udah cukup selama tiga bulan ini lo siksa gue. udah saatnya kan gue mati!!" Balas dinda. tanganya menyentuh lembut pergelangan tangan rival yang masih mencengkram dagunya.

Dinda lelah dan dinda ingin kebebasaan

"Ayo val.." kata dinda dengan senyum miris.

Rival melepaskan cengkraman tersebut lalu menatap cewek di hadapanya yang tanpak brantakan tidak karuan. Rambut kusut dan juga mata memerah jangan lupakan jejak air mata yang masih membekas di pipinya, sangat menggenaskan.

"Oh. Apa lo butuh gunting biar gue ambilin"

Dinda dengan lemas berjalan menuju almari besar yang di gunakan untuk menyimpan pakaian cowok itu, tidak sengaja ia pernah melihat gunting disana.

"Ini val ... lo butuh ini kan buat siksa gue? Lo sekarang gak usah kotorin tangan lo, cukup pake gunting aja" ujar dinda menyodorkan gunting tersebut.

Rival diam menatap gunting yang sudah beralih ke tangannya.

"Ayoo val, tunggu apalagi. Siksa gue ayoo!"

Geram dengan rival yang terus saja diam, dinda maju dan menggengam pergelangan cowok itu.

"Makasih untuk semuanya..." Bisik dinda, menggerakan tangan rival lalu menancapkan gunting tersebut hingga darah segar keluar begitu saja.

●●●●

3 BULAN KEMUDIAN
7 BULAN KEHAMILAN BILLA

"Seperti yang kalian lihat ya pak, bu ... bayi nya kembar dan untuk detak jantung si bayi alhamdullilah sehat, ibunya juga harus jaga pola makan untuk kesehatan si kembar juga. Untuk resep obatnya nanti saya tuliskan ya. Silahkan tunggu"

Andrian menatap monitor di hadapanya yang menampilkan gambar dua anaknya, yang dua bulan lagi akan datang kedunia. Ia mengelap air matanya yang tanpa permisi jatuh kepipinya, ia terharu melihat dua nyawa yang sedang bergerak aktif di dalam perut istrinya.

"Sa-yang itu anak kita?" Tanya andrian masih belum percaya atas apa yang dirinya lihat. Benarkan dirinya akan menimang dua anak sekaligus.

Bahagia. Tentu saja bahagia bahkan sangat bahagia

"Iya dia anak kita." Jawab billa mengelus tangan suaminya yang menatapnya penuh haru.

"Makasih sayang." Ucap andrian lalu mengecup seluruh wajah istrinya, tidak memperdulikan ada dokter dan suster yang melihat mereka.

"Malu," sergah billa saat andrian akan menciumnya kembali, ia malu karena suster yang menatap mereka geli, Apalagi mendapat kekehan dari sang dokter.

Andrian yang paham hanya tertawa pelan.

"Dok sepertinya ada yang menjanggal," Ujar sang suster.

Dokter alma yang sedang menulis berbagai resep obat berhenti seketika, menatap sebantar ke arah dua pasangan muda itu, lalu berjalan mendekati sang suster yang tanpak serius menggerakan alat usg.

"Kenapa sus?" Tanya andrian, entah kenapa tiba-tiba cemas, begitupun billa yang sudah meremas kuat tangan andrian.

Jangan sampai kabar bahagia ini berubah menjadi kabar buruk, dan semoga saja anaknya tidak kenapa-kenapa ia tidak mau jika itu terjadi.

𝐀𝐍𝐃𝐑𝐈𝐀𝐍 [ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang