12. SORRY AND DON'T LEAVE

12.5K 546 20
                                    

"BRENGSEK!"

Andrian maju dan langsung melayangkan tinjuan kepada dua orang tersebut, mata nya melirik billa yang sudah menatapnya dengan berlinang air mata. dan itu mampu membangkitkan emosi andrian lebih besar lagi.

Ia benci melihat gadisnya menangis.

"ANJING!"

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

Untuk terakhir kali nya andrian menendang perut mereka masing-masing.

"PERGI LO SEMUA ANJING!" Bentak andrian

Dua preman itu langsung berdiri dengan susah payah dan keluar dari dalam ruangan hotel tersebut dengan jalan tertatih. Andrian mengusap wajahnya kasar setelah melihat kekacauan ini.

"Billa." Guman cowok itu. Berbalik badan menemukan billanya yang juga sudah menatapnya.

Cowok itu berjalan mendekat dan melepaskan tali yang melilit di tangan dan kaki billa. Ia memeluk erat gadis di depanya.

"Andrian takut." Racau billa dengan suara terendam.

"Gue udah disini lo tenang oke," cowok itu mengelus rambut billa yang tampak acak-acakan lalu merapihkannya dengan lembut.

Tangan mungil billa terus memeluk erat pinggang andrian bahkan cewek itu tidak mau melepaskan barang sedetik saja. Ia terisak pelan di dada bidang cowok itu dengan bergumam kata 'takut'

"Kita pulang sekarang." Ucap andrian dengan lembut. Lalu menggendong gadis itu seperti koala.

Billa yang merasakan ada pergerakan langsung memeluk erat leher cowok di hadapanya, ia tidak peduli jika dirinya di bilang cari kesempatan, karena yang ia takutkan adalah dua preman tadi.

Cup

Andrian tersentak kaget dengan gerakan tiba-tiba cewek di hadapanya, tubuhnya terasa kaku dan matanya melotot menatap mata indah di hadapanya yang kini sedang terpejam dengan bibir terus bergerak lembut di area bibirnya.

"Panas." Racau billa dan terus memberontak di gendongan andrian.

Ia menatap andrian sayu, lalu menarik tengkuk andrian menyesap bibir cowok itu lagi dengan penuh kenikmatan.

"Bill--" gumam andrian di sela-sela bibir yang terus di cium. Ia menatap gadis itu yang kini sudah terpengaruh oleh obat perangsang.

"Andrian ma-af ... Hiks ... panas ndrii" tangan andrian terkepal kuat berani sekali cowok itu mencampurkan minuman laknat itu.

"Arrghhh panas!" Billa kali ini benar-benar memberontak didalam gendongan andrian. Efek obat perangsang itu sudah mulai bereaksi sangat cepat.

"Maafin gue." Bisik andrian lalu mencium billa dengan bruntal. Cowok itu menggedong billa untuk berbaring ke arah ranjang.

Dirinya juga lelaki normal, ia melakukan ini karena ada sebab nya. Andrian melajutkan aksi nya dalam keadaan sadar sedangkan billa dalam keadaan pengaruh obat.

"Gue akan tanggung jawab setelah ini." Bisik cowok itu, tanganya masih sibuk membuka kancing baju sekolah gadis itu dengan satu persatu.

Dan akhirnya keadaan mereka benar-benar neked, billa maupun andrian saat ini.

Cup

Cup

Cowok itu mengecup kedua mata billa.

"Maaf" ucapnya serak. Gairah yang membuncah sudah terlihat di mata andrian.

Pada akhirnya mereka melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan.

𝐀𝐍𝐃𝐑𝐈𝐀𝐍 [ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang