Andrian merebahkan tubuhnya di atas kasur istrinya. acara mereka baru saja selesai sedangkan billa sudah masuk kedalam kamar mandi, karena sedari tadi cewek itu terus mengeluh ingin cepat-cepat mandi karena udah risih dengan gaun yang cewek itu kenakan.
"Udah sana! Giliran lo mandi." Suruh billa lalu memberikan handuk baru ke arah andrian.
Andrian menganggukan kepalanya menurut, mengambil handuk dari tangan billa. Lalu berjalan menuju kamar mandi.
Setelah beberapa menit akhirnya andrian sudah selesai dengan acara mandinya. Ia mengamati billa yang sedang duduk di tepi kasur seraya memijat kakinya.
"Biar gue pijitin." Andrian menaikan kaki billa hingga cewek itu selenjoran di atas kasur, lalu memijat dengan pelan.
"Jangan andrian, lo pasti cape juga kan." Tolak billa ia memegang tangan andrian untuk tidak memijat lagi.
"Lo lebih cape bill, lo lebih cape dari gue! Lo kan bawa baby juga." Ucap andrian dengan senyum tipis.
Billa hanya diam. Ia cukup tertengu dengan ucapan cowok itu, sesayang itukah andrian kepada janin ini.
"Ya udah tapi nanti gantian ya." Andrian menggelengkan kepalanya tidak mau
"Setelah ini lanjut tidur!"
"Emang lo enggak cape?"
"Enggak." Jawab andrian.
Mereka hening hingga beberapa menit. Dengan andrian yang fokus memijat lalu dengan billa yang sedang menatap andrian dengan serius.
"Andrian ngantuk." Ujar billa. Cowok itu menutup mulut billa saat cewek itu membuka mulutnya karena ngantuk.
"Nanti kalo mangap lagi di tutup ya." Peringat andrian. Billa menganggukan kepalanya menurut.
"Gih tidur. Gue temenin" cowok itu memosisikan tubuh billa hingga cewek itu benar-benar rebahan di kasur, membenarkan bantal hingga selimut yang di kenankan mereka berdua nanti.
Cowok itu dengan lembut mengelus rambut panjang milik billa, ia menatap setiap inci wajah manis billa, lalu tersenyum ke arah perut billa. Tidak menyangka ia dan billa sudah menikah dan segera pula mereka akan mempunyai buah hati.
"Gue kabulin impian kita dulu ell." Bisik andrian.
●●●●
Berbeda dari mereka berdua kini di lain tempat ada seseorang yang sedang menggerang kesakitan, seharusnya orang itu masih di rumah sakit dengan berbagai alat bantu tapi kini malah berada entah dimana yang orang itu sendiri saja tidak tahu.
"LEPASIN GUE!" Teriaknya dengan suara parau.
Seorang pria paruh baya ber-gaya membenarkan kaca mata hitamnya lalu tertawa pelan, bukan tawa hangat atau tawa bersahabat tapi tawa menyeramkan yang sengaja pria itu tunjukan.
"Selamat malam anak muda!" Ucapnya pelan
"SIAPA LO!" teriaknya. Menatap dari atas sampai bawah pria paruh baya di hadapanya ini. Cukup kaget karena yang menyakapnya seorang bapak-bapak. Dirinya kira sebagian dari musuhnya tapi ternyata bukan.
"Anda tidak perlu tahu siapa saya! Saya kesini hanya untuk memberikan mu hadiah yang sangat istimewa!" Katanya lalu tertawa sinis.
"Gue gak ada urusan sama lo!"
Pria itu tertawa renyah, lalu menyodorkan sebuah foto berukuran kecil. yang membuat orang itu kaget bukan main.
"Willkommen in meiner Welt junger Mann "
Setelah mengatakan itu, pria paruh baya tersebut meninggalkan orang tersebut dengan seringai kecil di bibirnya.
"LEPASIN GUE SIALAN!"
Dan teriakan pemuda tersebut sebagai penutup pertemuanya dengan remaja brengsek kali ini.
"Ich werde zurückkommen, um dich zu quälen "
Bisiknya pelan. Tentunya kepada angin lalu yang menerpa setiap langkahnya.
●●●●
Hari ini kediaman rumah billa sedang kedatangan tamu dari luar negeri yaitu omma dan oppa billa dan juga omma dan oppa dari andrian, mereka datang bersama seperti ini katanya sudah di rencanakan dari sana nya.
"Apa kabar cucu nenek?" Tanya marie omma billa, memeluk cucunya itu dengan penuh sayang.
"Hampir satu tahun kita tidak bertemu." Ucap david oppa billa memeluk ala lelaki tubuh tegap andro.
"Terimakasih anak muda, kau mau bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan!" Ujar david menatap andrian dengan penuh intimidasi.
Andrian menganggukan kepalanya santai, tatapan cowok itu tidak pernah lepas dari gerak-gerik billa yang sedang bergerak kesana-kemari menyalami omma dan oppanya yang baru saja datang.
"Kamu cantik sekali." Ucap shaner omma andrian, mengelus rambut panjang milik billa dengan penuh kelembutan.
"Terimakasi omma." Balas billa dengan senyum manis.
"Sudah hampir belasan tahun kita tidak bertemu, sekali bertemu kamu sudah besar nak." Gumam shaner menatap lembut ke arah billa.
Andrian yang mendengar suara lirih omma nya hanya bisa meringis pelan, ia harap billa tidak mendengarnya tadi. Ia belum siap jika billa mengetahui siapa dirinya! Niat nya ini untuk supries.
"Saya ingin berbicara kepada mu nak." David menepuk bahu tegap andrian, menyuruhnya untuk menjauh dari mereka semua.
"Oppa mau berbicara dengan saya?" Tanya andrjan sopan.
"Apa kau benar-baner mencintai cucuku?" Tanya david serius, andrian menganggukan kepalanya mantap.
"Saya mencintainya oppa. Saya mencintai dia sebelum saya mengenal apa itu arti kata cinta!" Jujur andrian.
David tersenyum.
"Jaga cucuku, buat di bahagia." Ujarnya lalu berjalan menjauhi andrian yang sedang menatap kepergianya.
"Tegang anjirtt! " batin andrian lalu menghembuskan nafasnya pelan. Jujur ia takut dengan david. Pria itu sangat tegas dan berwibawa.
"AYO SEMUANYA MAKAN DULU!" teriak devina memanggil mereka semua untuk acara makan keluarga.
●●●●
"Kenapa disini? Dingin tau!"
"Lagi kepengen aja. Gue pengen yang dingin-dingin"
"Tapi angin malem enggak baik buat lo!"
"Sebentar doang, nanti bentar lagi masuk."
"Ya udah gue temenin." Andrian duduk di sebelah istrinya lalu memeluk wanita itu dari samping, agar istri dan anaknya ini tidak kedinginan.
"Biar enggak kedinginan." Ucap andrian, lalu mengecup pipi chubby wanita di sampingnya.
"Lah!" Protes billa saat andrian main nyosor.
"Enggak papa kali kan udah sah!"
"Iya deh terserah!"
"Terserah nih?" Tanya andrian.
"Iya terserah."
"Yaudah ayo kekamar!"
"Ngapain?"
"Katanya terserah. Ya gue maunya ke kamar ayo!"
"Lah! Tapi enggak gitu juga."
Andrian tertawa di buatnya, emang dari dulu billanya tidak pernah berubah sama sekali, cewek ini selalu membuatnya gemas!
"Billa,"
"Hm."
"Love you!"
"Gu-"
"Gue enggak suruh lo jawab, gue tau lo belum cinta kan sama gue? Enggak papa nanti kalo udah waktunya ya lo juga cinta sama gue." Kata andrian tersenyum lembut ke arah istrinya.
Ia biasa saja saat billa seperti itu, tidak ada sakit hati ataupun apa. Dirinya juga mengerti! Billa butuh waktu untuk membuka hati, biar waktu yang menjawab semuanya.
"Andrian. Bantu gue buat cinta sama lo mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐍𝐃𝐑𝐈𝐀𝐍 [ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ]
Random⚠️Mengandung kata-kata kasar dan adegan 18+ di beberapa part! ⚠️ Yang gak suka cerita 18+ Silahkan menepi PLAGIAT TOLONG MENJAUH!! Konflik Ringan! ⚠️Akan di unpublis setelah 5 bulan tamat!⚠️ "Gue akan gugurin anak ini." "Sialan lo!!!" "Sampe lo gug...