16. RESPONSIBILITY

12.3K 665 4
                                    

"Tadi nyariin?" Tanya andrian.

Tadi setelah dirinya kembali dari kantin anak-anak di kelasnya bilang dirinya di cariin oleh billa. dan dengan cepat andrian menemui billa dan membawanya ke taman sekolah padahal jam masuk kelas tapi andrian tampak tidak peduli.

Billa meremas jemarinya dengan gugup, ia mencari andrian karena ingin memberi tahu cowok itu bahwa dirinya hamil. Tapi ia juga takut melihat respon yang di berikan andrian nanti.

"Billa mau ngomong apa?" Tanya andrian sekali lagi, ia juga tahu cewek di depan nya terlihat sangat gugup.

"Gu-e hamil andrian." Ungkap billa cepat, tanganya bergerak memberikan sebuah testpack yang dirinya bawa kemana-mana, takut jika di tinggal di rumah akan ketahuan sama bundanya. Walaupun pada akhirnya kebenaran akan terungkap.

Andrian terdiam memandang benda kecil di telapak tanganya, otak nya masih blank tidak bisa berfikir jernih. tangannya bergetar saat mendekatkan benda kecil itu.

"Lo tanggung jawab kan?" Tanya billa terbata.

Tapi pertanyaannya tidak mendapat jawaban, cowok di hadapanya ini malah menatap testpack dengan tatapan tidak percaya. Billa yang tahu pun tersenyum miris pikiranya di penuhi dengan kata-kata penolakan andrian.

"Gue akan gugurin anak ini" Ucap billa yang tidak sepenuhnya benar.

cewek itu hanya meng-tes, bagaimana respon andrian saat ia berkata seperti itu. Dirinya juga tidak segila itu untuk mengugurkan anak yang tidak bersalah ini.

Kembali dalam kesadaranya, andrian menatap tajam cewek di sebelahnya.

"Bilang apa lo tadi?"

"Gue akan gugurin anak ini!" Ulang billa.

Tangan cowok itu terkepal kuat, ia menatap nyalang cewek di hadapanya ini.

"Sialan lo!"

"Sampe lo gugurin anak gue! Lo gak akan tenang." Bisiknya tepat di samping telinga billa. Cewek itu sudah paham dengan jawaban andrian.

Jika cowok itu berkata seperti itu, artinya andrian mau tanggung jawab kan?

"Kalo lo gugurin anak gue! Gue bikin lo hamil lagi, lagi dan lagi" billa mencengkram bahu andrian agar menjauh, ia takut kedekatannya yang seperti ini malah di lihat orang dan salah paham.

"Lo mau tanggung jawab?" Tanya billa polos.

"Dia anak gue, gue ayahnya enggak mungkin gue ninggalin anak gue!" Kata andrian menatap sendu ke arah billa.

Meraih pipi billa, cowok itu memiringkan kepalanya dan mencium bibir pink milik billa cukup lama.

"Jangan pernah lo gugurin anak gue."

"Biarin dia disana, untuk kedepannya biar gue yang tanggung jawab." Ujar andrian tulus. Cowok dengan mata coklat itu menatap billa dengan penuh cinta.

"Gue sayang lo sama baby juga." Bisik andrian, tanganya ia gunakan untuk mengelus perut rata billa dari balik seragam yang cewek itu gunakan.

"Jangan pernah ucapain kata-kata yang bikin gue benci."

"welcome father son" lirih andrian tepat di hadapan perut billa. Cowok itu tersenyum manis, di dalam perut itu ada anaknya.

"Untuk testpack ini, biar gue yang simpen." Kata andrian memasukan benda kecil itu kedalam saku baju paling depan.

Billa hanya diam mendengarkan andrian yang terus berbicara, cukup haru dengan apa yang di ucapkan cowok itu, ia juga bersyukur bahwa andrian mau tanggung jawab dengan bayi yang berada di dalam kandunganya.

𝐀𝐍𝐃𝐑𝐈𝐀𝐍 [ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang