Mendapatkan restu dari orang tua sebelum menikah adalah hal yang wajib bagi semua orang, begitu pun dengan andrian dan billa yang sudah sama-sama mendapatkam restu dari orang tua mereka. Billa yang awalnya ketakutan kini tidak lagi.
Ayah dan bunda menerima dia, bahkan masih melakukan dirinya seperti ratu, apalagi bunda nya yang terus saja menyuruhnya makan setiap waktu, sedangkan ayahnya sangat possessive dirinya tidak boleh ini itu dengan alasan 'Kasihan cucu ayah'
Seperti yang di katakan andrian kemarin, mereka tiga hari lagi akan segera melangsungkan acara pernikahan dengan tertutup, mereka hanya mengundang orang terdekat dan keluarga. Tidak mungkin kan mereka melakukan acara besar besaran.
Sekarang billa sedang duduk manis di dalam mobil andrian dengan andrian yang berada di sebelahnya menyetir mobil, ia sesekali melirik cowok itu, ingin bertanya sesuatu tapi entah kenapa dirinya malu.
"Andrian." Panggil billa, cewek itu menyerongkan duduknya untuk menghadap cowok itu.
"Lo serius mau nikahin gue?" Tanya billa, dirinya entah kenapa tiba-tiba kurang yakin.
"Gue serius bill, mana mungkin gue becanda!" Jawabnya, matanya masih fokus ke arah jalan.
"Lo enggak mungkin cerain gue setelah anak ini lahir kan?" Tanya billa. Andrian yang mendengar itu pun menepikan mobilnya, menurutnya ini pembicaraan yang sangat serius.
"Buang pikiran buruk lo itu bill!" Cowok itu menatap tajam billa yang kini menundukan kepalanya.
"Lo dengerin gue-"
"Gue hanya mau nikah sekali seumur hidup, dan gue mau nikahnya itu sama lo, gak ada yang lain! Jadi jangan pernah lo berfikir bahwa gue bakal cerai in lo!" Jelas andrian.
Cowok itu mengusap rambut panjang milik gadis di depannya ini, lalu mengecup pelipis billa dengan lembut.
"Gue sayang sama lo, sama baby juga." Bisik andrian. Setelah itu kembali melajukan mobilnya untuk melajutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda.
●●●●
Setelah fitting baju, kini billa duduk di teras rumahnya yang nampak ramai dengan orang orang yang akan mendekor ruang tamu nanti, tapi yang membuat dirinya penasaran adalah ada dua mobil yang dirinya kenal.
"Dinda, chika, vanny. " gumam billa lalu masuk kedalam rumahnya.
"Kalian sejak kapan disini?" Tanya billa gugup, ia menatap sahabatnya yang juga sedang menatapnya.
"Sejak lo sama calon suami! Lo pergi" jawab dinda, bahkan cewek itu menekan kata calon suami.
Billa menundukan kepalanya, ia tidak mau melihat ketiga sahabatnya.
"Kenapa lo enggak pernah cerita sama kita bill?"
"Maaf"
"Lo anggap kita apa sih bill! Kita ini sahabat lo! seharunya lo cerita sama kita jangan di pendem sendiri!"
"Maafin gue."
Mereka menghela nafasnya pelan, tahu sebenarnya keadaan billa.
"Gue takut dan malu kalo mau bilang sama kalian" billa tetap menundukan kepalanya dalam, tidak mau menatap para sahabatnya.
Chika menarik pelan billa untuk duduk di sebelahnya, cewek judes itu mengelus pelan bahu billa yang tampak bergetar. Billa menangis!
"Bunda sabella udah cerita ke kita." Kata dinda, ia berjalan mendekat ke arah billa dan memeluk erat cewek itu, ia jadi sedih apalagi jadi billa yang akan menanggung semuannya di masa muda.
"Lo apaain billa!" Tanya andrian. Cowok itu balik lagi karena dompet billa yang ketinggalan di dalam mobilnya.
Billa mengusap air matanya saat mendengar suara andrian.
"Kita cuma tanya, tapi malah jadi mellow gini," jawab vanny mewakili semuanya.
Cowok itu menganggukan kepalanya paham.
Ia beralih duduk di samping billa.
"Jangan nangis kasian baby nya."
"Enggak."
"Tadi belum makan. Gih! Sana makan."
"Nanti kan masih ada temen-temen."
"Biarin mereka disini, gak bakal ilang kok,"
"Iya bill. Makan dulu kasihan ponakan gue di dalem belum di kasih makan" Canda dinda. Cewek itu tertawa pelan, tidak menyangka bahwa dirinya akan memiliki ponakan dari sahabatnya ini.
"Sama kalian ya?" Ajak billa.
Akhirnya mereka makan bersama di ruang tamu, tapi tidak dengan andrian, cowok itu langsung pamit pulang, dan katanya nanti sore akan kesini lagi.
"Kalian masih mau kan berteman sama gue?" Tanya billa sambil meng-aduk aduk makanannya. Mereka menghentikan aktivitas makan nya dan menatap billa tajam.
"Lo jangan ngomong aneh-aneh deh bill, kita sahabat selamanya. Gue enggak peduli mau lo seperti apa! Semua terjadi karena musibah billa. Kita ngerti keadaan lo! Kalo kita jadi lo pasti sulit banget bil."
"Kita enggak bodoh bill, kita tau mana yang terbaik buat kita semua. Gue tau lo juga enggak kepengen keadaan lo kayak gini kan?"
Billa menumpahkan air matanya detik itu juga ia terharu mendengar penuturan sahabatnya ini, masih kurang bersyukur gimana lagi dirinya di beri sahabat yang selalu ada untuk nya.
"Makasih kalian selalu ada buat gue." Isak billa. Mereka bertiga menghampiri billa dan memeluk cewek itu dengan tetes air mata tanpa mereka sadari.
"Udah ah. Jangan nangis terus, kasian baby nya pasti sedih liat mommy nya nangis" kata chika tersenyum hangat ke arah billa. Cewek itu mengusap air mata billa yang terus menetes.
"Udah, jangan mellow lagi, dimakan makanannya nanti kurang nambah lagi!" Suruh dinda dan kembali ke tempat masing-masing.
Akhirnya mereka melanjutkan makannya dengan sesekali tertawa renyah. Di balik itu ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka. Dia sabella tersenyum haru melihat bagaimana persahabatan putrinya itu.
" Dia tumbuh mejadi gadis yang kuat bill."
●●●●
"Kamu serius ingin menikahi putri saya?" Tanya andro kepada lelaki di hadapanya yang sedang duduk.
Andrian menganggukan kepalanya tanpa ragu.
"Saya serius om. Bahkan sangat serius!" Jawab andrian mantap. Ia menatap andro yang juga sedang menatapnya.
"Jika saya sudah memberikan hak saya kepada mu maka tanggung jawab sepenuhnya sudah berada di tangan mu andrian. Saya ingin melihat putriku menikah hanya sekali seumur hidup!"
"Jangan pernah kamu sesekali sakiti putri ku! Karena jika kamu menyakitinya sama saja kamu menyakiti keluarga saya. Kamu tahu bukan! Dia harta berharga yang saya miliki. Jika saya tahu kamu menyakitinya maka tanpa persetujuan kamu saya akan mengambil putriku kembali!"
"Bahagiakan putriku seperti kamu membahagiakan dirimu sendiri, jadikan dia ratu di hati dan rumahmu dan jadikan dia satu-satunya wanita yang paling beruntung bisa mendapatkan kamu, begitupun sebaliknya!"
"Saya tunggu kabar menyenangkan. Jika putriku bahagia bersama mu andrian." Kata andro. Ia menatap serius ke arah remaja di hadapanya yang nampak serius mendengarkannya.
Andrian menganggukan kepalanya dengan cepat. Pasti! Pasti ia akan membahagiakan billa, tidak mungkin tidak. Billa adalah rumahnya tempat dimana hatinya singgah.
"Saya akan memberikan kabar tersebut setelah saya menikahinya nanti." Ujar andrian dengan senyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐍𝐃𝐑𝐈𝐀𝐍 [ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ]
Random⚠️Mengandung kata-kata kasar dan adegan 18+ di beberapa part! ⚠️ Yang gak suka cerita 18+ Silahkan menepi PLAGIAT TOLONG MENJAUH!! Konflik Ringan! ⚠️Akan di unpublis setelah 5 bulan tamat!⚠️ "Gue akan gugurin anak ini." "Sialan lo!!!" "Sampe lo gug...