29. BEGINNING OF DESTRUCTION

6.9K 427 7
                                    

"Diem gak di situ!" Pinta andrian.

"Tapi aku mau itu andrian ih. Kamu mah enggak ngertii!" Jengkel billa. Matanya sudah berkaca-kaca karena andrian tidak mau menuruti kemauannya kali ini.

"Lo ngerti pedes gak!" Ucap andrian. Ia menatap tajam billa kali ini, kali gak di giniin mana bisa diem tuh bocah!

"Ya ngerti! Tapi pengen makan itu"

Andrian hanya berdecak, lalu menjalankan mobilnya kembali ia mengabaikan rengekan billa yang terus memenuhi mobil.

"Pengen makan seblak juga. Yang enggak pedes juga ada, apa apa di larang terus ih. Kamu mah gak tau apa yang aku pengen. Nanti anaknya ileran gimana?" Cerocos billa.

"Ganti yang lain," pinta andrian. Cowok itu berucap dengan nada dingin yang membuat billa sedikit terkejut, baru kali ini andrian berucap dingin setelah mereka menikah, kalo enggak nikah ya enggak papa, tapi ini beda!

"Kok jadi kamu yang marah?"

"Gue gak marah"

"Ngomongnya gitu ih ... kaya pertama waktu kita ketemu, aku engga suka ya!" Katanya dengan suara bergetar.

Cowok itu hanya diam, fokus ke arah jalanan

Billa yang terus saja di abaikan kali ini hanya diam dengan air mata yang membanjiri pipi, ia menempelkan pipi nya ke kaca mobil dan menatap jalanan.

"Bentar lagi tidur nih pasti" Batin andrian, ia melirik sebentar ke arah billa yang sudah menatap jalanan dengan sayu.

Andrian hanya berpura-pura mengabaikan billa tadi, kalo tidak begitu, cewek itu pasti terus ngotot ingin makan seblak yang pedesnya astagfirullah. Ia tau perasaan billa pengen makan ini itu, tapi tidak dengan kali ini, walaupun cewek itu terus menawar dengan alasan 'enggak pedes!' Tapi tetap saja jika sudah sampai sana pasti minta nya yang pedas. Ia sudah hafal dengan billanya ini, Bumil keras kepala!

Merasa mobilnya yang di tumpangi berhenti billa membuka matanya dan menoleh sejenak ke arah samping sudah ada di bestment, ia melirik ke arah andrian yang masih memasang wajah dinginnya.

"Andrian jangan marah-marah terus ih, mukanya jangan gitu, ayo di ubah." Rengek billa. Ia melepaskan sepatunya dan beranjak duduk di pangkuan andrian yang masih menatapnya.

"Turun!" Pinta andrian.

Billa mengeratkan pelukanya di leher andrian.

"Eggak mau hiks ... "

"Nangis aja terus," omel andrian. Ia tersenyum tipis setelah mangatakan itu. Melirik billa yang masih duduk di pangkuanya dengan posisi berhadapan.

"Jangan galak galak ih hikss ... Huwaaaa andrian jahat!" Tangis billa pecah pada akhirnya.

Cowok itu hanya terkekeh pelan. Lalu membuka pintu mobil dan keluar dari sana, billa yang merasa terangkat mengeratkan kaki nya di pinggang suaminya, sedikit mendongkak untuk melihat wajah andrian lagi.

"Enggak usah liat-liat, diem aja!"

"Jahat," Cicit billa pelan.

●●●●

BRAK

Sebuah map coklat terbanting begitu saja di atas meja kaca. Seseorang berdiri dari duduknya dengan kasar, menatap bengis ke arah orang yang sudah membuat laporan palsu itu.

"ANDA TIDAK BISA MENGAMBIL APA YANG SUDAH MENJADI HAK SAYA NOAH!" Bentaknya seraya memukul meja kaca di hadapanya hingga menimbulkan suara pecahan.

"Lihat baik-baik. Saya yakin mata anda masih berfungi dengan baik!" Katanya dengan senyum miring.

"SAYA TIDAK AKAN PERCAYA DENGAN SEMUA INI. SIALAN!"

"Apa yang membuat anda tidak percaya? Sudah jelas laporan itu palsu, dan andro yang membuat semua itu. Ck! Percaya lah sebentar lagi perusahaanmu akan hancur di tangannya!" Katanya meledek.

"TUTUP OMONG KOSONGMU ITU!" Bentaknya lagi merasa tidak terima dengan semua ini.

Noah menutup mulutnya rapat-rapat dengan kepala mengangguk santai.

"Reno! Reno kau sangat bodoh untuk di bodohi!"

Reno mengepalkan tangan dengan wajah memerah, pria paruh baya yang menyandang sebagai jabatan CEO di Sadewa group itu menatap sengit ke arah punggung seseorang yang sudah membelakanginya.

"Jadi kalian selama ini menjadikan ku sebagai babu! Hah!"

"Ya tepat sekali!" Ucap noah membalikan badanya menatap senang ke arah reno yang sudah di ujung kesabaran.

"Jadi nikmati lah tiga minggu ini, siapkan untuk berkemas dan jangan lupa bawa barang-barang palsu mu ini untuk segera keluar dari ruangan ini," ingatnya dengan tawa mengejek.

"Kurang ajar!" Desisnya.

Noah mendatarkan kembali ekspresinya ia menolehkan kepalanya ke samping untuk menatap reno. Mata tajamnya menatap benci ke arah reno kali ini.

"Andro tidak ingin basa-basi kali ini, jangan pernah membantah ucapannya! Turuti saja jika kau ingin selamat! Kau yang membuat dia menjadi seperti ini reno! Tutup mulut busuk mu untuk terus mengumpat!" Desis noah, Bibirnya membentuk seringai kecil

"Jangan lupakan satu hal! Dia akan mengambil putranya kembali saat sudah selesai dengan hukumanya!"

"Jadi nikmatilah awal kehancuranmu reno! Saya permisi dan sampai jumpa! Penghianat.."

"ARRRGghhhhhhh BRENGSEK!"

●●●●

Andrian membuka kancing piyama yang di gunakan billa, cewek itu tertidur setelah makan malam tadi, matanya yang sembab membuat andrian menyesal telah mengabaikan cewek itu hingga malam menjelang.

"Maaf. " Bisik andrian mengecup kedua mata billa dan berakhir kecupan lama di bibir.

"Gue nyolong nenen nya ya yang." izin andrian saat sudah membuka setengah kancing piyama istrinya.

Untung saja billa menurut untuk tidak memakai Bh tadi.

Cowok itu langsung melahap benda kesukaanya dengan rakus bibirnya terus menyedot hingga matanya sayu, karena ngantuk.

Tapi matanya kembali terbuka saat billa bergerak untuk bergeser mungking cewek itu merasa risih. Andrian melepaskan benda tersebut sejenak, menyambar remot AC lalu menyalakannya dengan suhu yang tidak terlalu dingin.

Setelah itu melahap benda itu lagi dengan penuh kenikmatan.

Billa terbangung dari tidurnya saat mendengar suara adzan subuh dari hp nya. Ia menatap ke arah andrian yang tertidur di dadanya dengan kondisi mulut tersumpal benda miliknya.

"Andrian bangun sholat subuh dulu."

Cowok itu bergumam pelan, bibirnya mencari sesuatu yang terasa tidak jauh darinya.

Billa terdiam sejenak menatap wajah polos suaminya yang sedang tertidur. Kemarin marah-marah sekarang nenen tidak izin. dasar!

"Ayang ngapain di lepasin lah!" Decak andrian saat mulutnya tidak merasakan benda kesukaannya.

"Sholat subuh dulu, nanti di lanjut!" Katanya agar andrian bangun.

Dan benar saja cowok itu langsung bangun dan mengecup bibirnya dengan singkat.

"Awas kalo boong! Gue remes-remes ntar." Ancam cowok itu dengan mata yang masih sedikit terpejam.

Billa mengelus perutnya dengan batin yang terus mengucapkan istigfar.

"Maaf ya sayang bapak kamu emang gitu, otaknya mesum." Gumam billa, tapi masih didengar oleh andrian.

"Mesumnya ke lo doang! Ke lainnya ogah." Celetuk andrian.

"Awas aja nanti kalo kamu ketauan mesumin anak orang!"

"Dih! Najis. Mesumin lo lebih enak! Udah sah enggak dosa lagi" jawabnya setelah itu benar-benar memasuki kamar mandi.

𝐀𝐍𝐃𝐑𝐈𝐀𝐍 [ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang