37. DON'T CARE ANYMORE

6.2K 394 24
                                    

Pagi ini billa di buat kelimpungan karena andrian yang terus menagis seperti anak kecil, jiwa childish cowok itu sudah keluar lagi. Billa meraup wajah andrian dengan lembut, cewek itu dengan sabar menenangkan andrian yang tidak mau jauh dari dirinya. Tadi setelah sholat subuh billa tidak membangunkan cowok itu, karena billa merasa tidak tega melihat andrian yang sepertinya nyenyak dalam tidurnya, dan setelah sholat billa tidak tidur lagi cewek itu langsung membersihkan ruang tengah dan juga kamarnya yang sangat berantakan seperti kapal pecah.

Dan saat memberiskan ruang tengah, dirinya di kejutkan dengan barang yang di banting dari arah kamarnya, saat masuk dia melihat pemandangan yang tidak mengenakan dengan andrian yang sudah selonjoran di bawah kasur dan pecahan gelas yang sudah berserakan kembali di lantai, dapat di dengan cowok itu terus bergumam dengan kata 'Jangan pergi' benar saja saat dirinya datang tubuhnya langsung di peluk erat hingga dirinya sesak napas dadakan.

"Udah jangan nangis, kan aku udah disini," bujuk billa menatap lembut ke arah andrian yang tampak brantakan.

"Jangan pergi,"

"Aku enggak pergi, nih buktinya aku disini sama kamu"

Andrian hanya diam dengan tangan yang terus mengelus pinggang billa. Ia menatap perut billa lalu berbisik lirih disana.

"Aku benci sama romeo, kamu tau?" Tanya andrian, menyebutkan nama romeo tidak menggunakan embel-embel papah. Cowok itu tidak sudi

"Shhhttt ... kamu enggak boleh ngomong gitu, engga sopan" tergur billa, ia membungkam mulut suami manja nya ini dengan jari telujuknya.

"Aku enggak peduli, dia jahat. Masa mau celakain kamu kalo aku enggak mau terima perjodohan itu, kan bangsat kan? ... "

Billa melotot mendengar penuturan andrian.

"Jangan ngomong begitu enggak baik, aku enggak suka kamu ngomong kasar sama orang tua!" Andrian yang mendengar itu hanya memalingkan wajahnya tidak suka. Biarkan saja dirinya seperti ini, ia sudah tidak peduli lagi dengan romeo itu.

"Kamu dengerin aku gak sih?"

Andrian diam.

"Kamu gak tau perasaan aku gimana saat romeo bilang kalo dia mau celakain kamu, aku gak suka dan aku marah banget sama tua bangka itu!" Celetuk andrian sambil memainkan jari lentik milik istrinya.

"Aku gak suka kamu terluka, apalagi itu karena aku. Aku enggak mau, aku sayang kamu." Kata andrian dengan isakan kecil.

Billa sedari tadi hanya diam mendengarkan suaminya berbicara. Cukup haru dengan ketulusan suaminya ini, ia bersyukur bahkan sangat bersyukur memiliki suami seperti andrian yang memperlakukan dirinya seperti ratu.

"Waktu aku bentak kamu, aku minta maaf aku hilaf sayang ... "

Billa tersenyum lembut, mengusap air mata andrian lalu mengecup kedua kelopak mata suaminya ini.

"Aku maaf'in tapi jangan gitu lagi ya,,"

Cowok itu mengangguk cepat lalu memeluk billa dengan erat.

"Love you"

"Too."

●●●●

"GUE BENCI SAMA LO!" Teriak seorang wanita yang terkurung di dalam kamar, lebih tepat ia dikurung oleh seorang lelaki yang tidak jauh beberapa meter darinya.

Dinda. Dinda menggerang frustasi karena sudah di lecehkan oleh seseorang yang bernama rival. Beberapa setelah kejadian itu, dirinya tidak di perbolehkan kemana-mana oleh cowok itu, ia hanya di kurung yang entah dimana, jika dirinya tebak ini di sebuah apartemen yang entah milik siapa.

𝐀𝐍𝐃𝐑𝐈𝐀𝐍 [ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang