"Ada apa ini ramai-ramai?" Tanya andro saat melihat tiga gerobak makanan yang memasuki pekarangan rumahnya.
"Maaf pak. Tapi kita di suruh kesini sama mas yang ada di dalam mobil itu." Ucap salah satu dari mereka menujuk mobil yang masih terparkir di depan gerbang.
Andro mengalihkan pandanganya untuk melihat siapa yang membawa mereka kemari.
"Ayo masuk aja gak papa pak." Ajak andrian saat dua pedagang datang lagi dari arah yang sama.
Billa yang berada di samping cowok itu sudah bertepuk tangan hebboh. Asik sekali sebentar lagi rumahnya akan ada banyak makanan dan berasal dari sumbernya langsung!
Andro yang melihat semakin banyak padagang pun turun tangan dan menghampiri mobil itu.
"Astaga billa. Ada apa sayang?" Tanya andro lagi. Mereka berdua turun dari dalam mobil.
"Oh ini. Andrian ngidam yah, tapi enggak mau beli disana maunya beli dirumah yaudah deh. Billa suruh mereka buat kesini. Enggak papa kan yah?" Ujar billa yang membuat andro melongo tidak karuan.
"Ya udah masuk-masuk silahkan pak. Langsung di tata aja ya pak!" Suruh andrian. Cowok itu masih sibuk seperti tukang parkir.
"Astaga!" Kaget sabella saat melihat banyaknya pedagang yang memenuhi halaman depan rumahnya.
"Siapa yang hajatan kenapa banyak pedagang disini?" Tanya sabella hebboh. Wanita itu malah terlihat senang.
"Andrian bun yang udah bawa mereka kesini." Hebboh billa, entahlah dia sangat bahagia sekarang.
Andrian tersenyum bangga saat melihat para pedagang sudah stay di dalam gerbang rumah. Ia mengalihkan pandanganya ke arah ayah mertuanya yang sedang menatap semuanya dengan cengo.
"Ayah mau kemana?" Tanya andrian saat melihat andro beranjak dari sana, seraya memijat pelipisnya.
"Ayah mau kedalam. Depresot liat kamu!" Kata andro.
"Tapi andrian pengen di bakarin sosis yah." Katanya dengan mata memelas.
Andro menghentikan langkahnya, Ia berbalik badan
"Ya silahkan bakar!"
"Di bakarin sama ayah dong!"
"Kamu---"
"Andrian ngidam yah. Ngidam loh ini, nanti kalo cucu ayah ileran emang mau?" Tanya andrian, ia tersenyum saat melihat ayah mertuanya berjalan ke stand sosis bakar.
"MAMAH RUMAH KAK BIL BIL ADA BAKUL MAH!" Teriak salah satu bocah tetangga lalu langsung menyelonong masuk dan langsung meminta ini itu.
"Wah ada acara apa ini jeng?"
"Astaga, banyak kali! Ada apa ini?"
"Wahh. Bentar ya jeng saya mau panggil anak dan suami saya di rumah."
"Biar saya bantu habiskan."
"Wahh harus bawa satu keluarga nih,"
"Kalo ada yang gratis kenapa di anggurin yekkan?"
Satu persatu warga kompleks tersebut mulai berdatangan, billa yang melihat itu semakin senang di buatnya, sedangkan sabella sudah mengobrol ria di teras rumah dengan berbagai makanan yang sudah terhidang di hadapanya.
Sedangkan andro masih setia mengipasi sosis bakar milik andrian yang tidak kunjung matang.
"DASAR MENANTU LAKNAT, SAYA DISINI KEPANASAN MALAH KAMU ENAK ENAKAN MAKAN CILOK DI SITU!" Teriak andro saat melihat andrian yang sedang bersantai menikamati cilok merconnya.
"Ah mantap!"
●●●●
"Sayang perutnya sakit!" Rengek andrian, cowok itu terus mengeluh perutnya sakit karena terlalu banyak makan pedas tadi.
"Kan gue udah bilang tadi jangan makan pedes!"
"Tapi kan gue pengen. Goblok banget sih enggak ngertiin,"
"Lah kok ngomongnya kasar!"
"Ya maap. Keceplosan!"
Billa terus mengelus perut sickpack andrian dengan lembut, sesekali tanganya ia gunakan untuk mengukur perut kotak-kotak suaminya ini.
"Tangannya nakal ih." Ledek andrian, saat merasakan gerakan abstrak di perutnya.
"Biarin." Jawab billa ia terus memainkan perut andrian dengan senyum mengembang.
Karena tidak mau kalah andrian meletakan kepalanya di paha billa lalu menyikap baju billa hingga menampakan perut billa yang sudah sedikit menonjol perpaduan hamil dan kekenyangan.
"Geli ih."
"Masa sih?"
"Hm."
"Sayang!" Panggil andrian
"Apa?"
"Pengen, masa gue pengen ketemu janda!" Kata andrian yang membuat billa kaget.
PLAK
"Kok janda sih!" Pekik billa. Seraya mengeplak perut andrian.
"HUWAAA PENGEN JANDAA!"
●●●●
Billa berjalan sendiri di koridoor sekolahnya, pagi ini dirinya berangkat sendiri tidak dengan andrian, cowok itu entah kemana karena pagi-pagi buta sudah pergi hanya meninggalkan secarik kertas di meja nakas.
"Pagi." Ucap seseorang yang tiba-tiba berjalan sejajar dengan langkah cewek itu.
"Oh. Em pagi!" Jawab billa, tidak enak juga jika tidak menjawab
"Lo masih kenal gue?" Tanya cowok itu.
"Emm siapa ya?"
"Gue langit, yang di perpus waktu itu,"
"Oh. Langit" ucap billa canggung.
"Lo berangkat sendiri?"
Billa menganggukan kepalanya dengan senyum tipis.
"Enggak sama pacarnya gitu?" Tanya langit basa-basi.
Billa menggelengkan kepalanya.
"Btw. Lo kelas berapa?" Tanya langit lagi. Entah lah cowok itu terlihat ... Ah entah lah jangan di pikir
"Duabelas IPA1" jawab billa.
Mereka berjalan dengan langit yang terus mengajak billa berbicara, tapi billa hanya menjawabnya dengan seadaanya saja.
Tidak sadar jika di belakang mereka sedari tadi ada orang yang mendengar pembicaraan mereka. Andrian menatap malas adik kelas yang sedang mengobrol dengan istrinya.
Caper anjing-
"EKHEM!"
"Andrian." Panggil billa. Lalu mendekati cowok itu.
"Darimana aja?" Tanya billa. Andrian bersorak dalam hati.
"Dari markas tadi. Maaf gue ninggalin lo." Billa hanya menganggukan kepalanya.
"Pacar lo?" Tanya langit pada andrian.
"Y"
"Oh gue kira jomblo tadi."
"Mata lo jomblo!"
Setelah mengatakan itu andrian menarik billa menjauh dari cowok itu yang sedang meniju udara.
"Gagal lagi ... gagal lagi!"
"Kapan gue dapet cewek ya allah!" Gumam langit mendramastis, menyentuh dadanya seraya menatap kepergian mereka berdua dengan tangan terulur kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐍𝐃𝐑𝐈𝐀𝐍 [ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ]
Random⚠️Mengandung kata-kata kasar dan adegan 18+ di beberapa part! ⚠️ Yang gak suka cerita 18+ Silahkan menepi PLAGIAT TOLONG MENJAUH!! Konflik Ringan! ⚠️Akan di unpublis setelah 5 bulan tamat!⚠️ "Gue akan gugurin anak ini." "Sialan lo!!!" "Sampe lo gug...