Weirdly Happy

629 42 2
                                    

Tanpa aba-aba Kirana mengucapkan "I love you..." Tepat setelah sexy time.

Bukan senang yang ada dibenakku, malah seperti ada yang mengganjal.

Aku meninggalkan Kirana tanpa 1 kata pun, setelah dengar Kirana bilang "I love you..." Untuk yang pertama kali secara langsung, selama resmi pacaran.

Aku menuju kamar mandi...
Mengkunci pintu.
Hanya kamar mandi tempat paling private di kamar ini.

Aku memandang wajah ku di cermin, melihat banyak bercak merah di tubuhku__ cupang pertama yang dilakukan Kirana... tanpa ku minta.
Iya, Kirana selalu beralasan, menolak, atau tidak menggubrisku kalau aku meminta dia untuk melakukannya di tubuhku.

Aku tarik nafas panjang. Mencoba menghilangkan pikiran mengganjal__ yang aku sendiri belum tau apa.

... Ku sentuh bercak merah satu persatu di tubuhku,
"Bukannya ini yang kamu mau?" Dalam hati ku bertanya pada sosok yang ada dalam cermin.

"Bukannya ini sex idaman kamu?"
"... Kirana was the one who started it, remember?"
"Bukannya Kirana yang kayak gini yang kamu mau, Kinanti?"

Pertanyaan-pertanyaan simple yang mengganggu ku...

...
Tok tok tok

Suara ketokan pintu dari luar, memecah ketidak fokusanku.

"Nan..." Panggil Kirana, dari luar.

"... Bentar lagi, aku lagi e'ek..." Jawabku, sedikit kubuat tekanan agar terdengar sedang buang air.

Aku tarik nafas dalam-dalam, menekan flush, menarik handuk yang tergantung lalu melilitkannya di tubuhku, dan keluar dari kamar mandi.

Kirana duduk di pinggir kasur tepat di depan pintu kamar mandi.

Ia berdiri seraya aku melangkahkan kaki ke luar kamar mandi, Kirana memandangku bingung, lalu tangan kanannya meraih pipiku "Kenapa?" Suara Kirana sendu.

"Gapapa..." Jawabku tanpa melihat mata Kirana, sedikit mengelak sentuhan tangan Kirana di pipiku, dan berjalan menuju lemari baju.

Apa ini?
Aku kenapa?

Aku mengabaikan Kirana.
Untuk pertama kalinya juga, dalam hidupku.

Kirana kelihatan bingung, tapi Kirana is Kirana, bingung pun gak akan insist bertanya aku ini kenapa...

***

Beberapa hari setelah aku dan Kirana having a great sex waktu itu, aku jadi sering melamun. Memikirkan kira-kira apa yang mengganjal di benakku.

Throw back saat sex pertama kami.

Ingat? Di malang?
Rumah Eyang Kirana?

Sejak saat itu, sampai sebelum chapter ini, aku dan Kirana cukup intense melakukan sex, at least 1 minggu dua kali. Kadang Kirana sengaja book hotel, atau kadang di kamar kita saat masih di rumah orangtua.

Tapi...
Kirana belum pernah sebelumnya, meminta untuk memulai sex.
Kirana selalu mengabaikan permintaan cupangku, tidak pernah mau kucupang.

Selalu aku, aku, aku.

Bikin aku keliatan sangean.

...
......

Anyway,
Meski aku merasa ada yg mengganjal dalam benakku, aku tetap menjalani hubungan dengan Kirana seperti biasa.

***

Kirana,

Sejak dream sex...

Kinanti & Kirana (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang