Pagi itu sekitar jam 7, setelah pertengkaran kecil Kirana dan Kinanti, Kinanti terbangun karena getaran alarm dari handphone nya Kirana.
Dengan mata yang masih setengah terbuka, dan masih setengah sadar, Kinanti mencoba meraih handphone Kirana untuk mematikan alarm.
Setelah dimatikan, Kinanti bermaksud ingin melanjutkan tidur. Tapi, seketika Kinanti langsung bangun tersadar, setelah tidak sengaja membaca pesan WhatsApp dari 'Putri Indosat' yang berisi "Oalah, ngobrol dong cah ayu kalau lagi sama mbak Posesiv, kan aku jadi bisa jaga kata2" Dengan beberapa emot tertawa.
Kinanti melempar handphone Kirana ke tempat semula, dan duduk dengan menekuk lututnya sejajar dengan dadanya. Seketika Kinanti teringat apa yang terjadi semalam. "Aaargh!" Suara teriakan Kinanti yang diredam dengan bantal diwajahnya.
Kinanti kesal. Kali ini Kinanti merasa tidak mampu meluapkan amarahnya pada Kirana.
Perasaan rindu pada Kirana memaksa Kinanti untuk tidak marah pada Kirana.
Kirana terbangun dari tidurnya, karena suara Kinanti yang cukup keras. "Kenapa Nan?" Tanya Kirana, dengan suaranya yang masih parau sambil mengucek sebelah matanya.
Kinanti kaget, menyingkirkan bantal dari wajahnya dan spontan menjawab "ah... Ngga... Aku... Kayaknya lupa bawa kamera deh hehe baru inget." Kinanti menjawab pertanyaan Kirana tanpa menoleh ke arah Kirana. Lalu Kinanti beranjak dari kasur, mengambil baju, dan keluar untuk mandi.
Selesai mandi, dengan handuk yang masih di pundaknya, Kinanti membantu Diana dan Eyang yang sedang masak di dapur.
Hari itu mereka berencana pergi ke rumah pamannya Kirana, kakaknya Diana di daerah Batu.
Tak lama kemudian Kirana keluar dari kamarnya dan menuju kamar mandi.
Kirana memperhatikan Kinanti yang terlihat sedang sibuk di dapur. Tapi ada yang aneh. Kirana mulai menyadari kalau Kinanti sengaja menghindar darinya, saat mereka bertabrak mata tapi Kinanti langsung memalingkan lagi pandangannya.
Tapi Kirana belum menggubris Kinanti, lalu mandi.
Kirana mandi cukup lama, sampai setelah Kirana selesai, Diana, Eyang, dan Kinanti sudah duduk manis di meja makan, sembari ngobrol.
Kirana datang, menggantungkan handuknya di bangku, dan duduk disebelah Kinanti.
"Candy kemana?" Tanya Kirana.
"Kamu itu, kalau ada temanmu datang, jangan ditinggal tidur. Kebiasaan..." Kata Eyang tanpa menggubris pertanyaan Kirana.
Kirana diam.
"Memang teman Kirana suka ke sini Bu?" Tanya Diana sembari mangambil piring untuk Kirana.
"Gak ada ah..." Sahut Kirana.
"Ya ngga sering cuma setiap datang loh, Kirana itu sela~lu tidur paling duluan, bangun paling belakang..." Lanjut Eyang.
"Kirain gak punya teman dia..." Goda Diana pada Kirana, sembari melirik dan tertawa kecil ke arah Kirana.
"Lah iku Nisa, Putri, Gama..." Respon Eyang.
Kirana mencoba untuk menyudahi percakapan mereka. Tapi Eyang terlalu bersemangat dan sengaja menceritakan kebiasaan Kirana yang dianggapnya harus dirubah didepan Mommy nya.
Kinanti terlihat hanya menunduk, dan fokus menikmati makan.
Setelah selesai makan, Eyang pergi ke luar, Kinanti pergi ke kamar, dan Diana merapihkan meja makan.
Diana menghampiri Kirana yang sedang mencuci tangannya di washtuffle dan berbisik "Kamu lagi berantem sama Kinan?"
"Ngga..." Jawab Kirana santai, sembari mencuci tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinanti & Kirana (On Going)
RomanceKinanti & Kirana, 2 Gadis yang ada hanya untuk menjadi teman, bukan pacar apalagi mantan. Kisah ini tentang Kinanti dan Kirana. Kalau terlalu banyak skip, berarti bukan tentang Kinanti atau Kirana ✅ First work ✅ Tidak baku ✅ Typo errors ✅ Antiklimak...