Kirana Julian Dermawan

2.3K 167 3
                                    

"Kirana, gue udah lama suka sama lu..."

"Lu halu ya Nan!?"

"No! I dont!"

".........."

"I really like you..."

"No... You don't like me that way."

Ya gitu deh, lulus SMA, first confession, langsung ditolak. Iya, ditolak sama sahabat sendiri. Sahabat yang kenalnya udah lama banget.

Aku Kinanti. Semua orang panggil aku Kinan. Kecuali Kirana. Dia panggil aku Nanti.

Kirana emang aneh. Anti mainstream. Satu-satu nya teman cewek ku yang fisiknya sangat rupawan. Kalau mau di bandingin sama Muhammad Iqbaal__ si Dhilan, aku 100% pilih Kirana.

Aku udah lama kenal Kirana.

Kirana ini anak sahabat Bunda ku. Namanya Tante Diana. Tante Diana menikahi pria kembar asal Jerman. Karena si Om jarang pulang, Bunda suka main kerumah Tante Diana untuk sekedar ngobrol dan nemenin Tante Diana.

Kirana terlahir kembar, seperti Daddy nya. Bedanya si Om kembar laki dua-dua nya. Tapi kirana kembar 1 Laki dan 1 Perempuan. Yang laki, namanya Chandra Agustian Dermawan. Kirana sendiri, namanya Kirana Julian Dermawan. Lucu ya, karena mereke lahir berbeda bulan namanya jadi beda bulan juga. Kata Tante Diana, Kirana dan Chandra lahirnya tengah malam, Kirana lahir duluan sebelum jam 12 malam dan Chandra lahir setelah jam 12 malam. Kebetulan waktu itu akhir bulan Juli katanya. Jadi Julian dan Agustian. Aku... Junaida hehe karena aku lahir di bulan Juni.

Kirana dan Chandra itu kembar identik. Masing-masing punya perbedaan yang sesuai sama gender mereka. Selebihnya, mirip. Kirana, yang secara fisik mirip dengan Chandra, yang bisa dibilang tampan untuk seorang cewek, jadi banyak yang ngira dia tomboy. Padahal Kirana gak tomboy. Banyak juga yang bilang Kirana itu Lesbian, karena dikira Butch.
Dari kecil aku berkawan dengan Kirana. Gak ada sedikitpun yang berubah dari penampilan Kirana. Jadi, Kirana bukannya dengan sengaja merubah penampilan nya jadi butch.

Tapi Kirana tetap keliatan cantik.

Paling sebel kalau ada cewek yang sok kenal dan genit ke Kirana. Pasti mereka ada maunya. Rasanya pengen tulis di dahi Kirana "girls, Jangan deketin aku,  I am straight".
Aneh juga Kirana, dia gak pernah mau klarifikasi kalau dia itu bukan gay.

Kirana punya banyak rok di lemarinya. Tapi gak pernah dipakai, karena dia gak percaya diri. Hehe. Iya, Kirana kalau pakai rok jadi kayak bencong. Mungkin efek dari fisiknya yang mirip Chandra. Jadi Kirana kalau pakai baju selalu menyesuaikan dengan fisiknya.

Kirana itu lembut. Emang kadang kami suka bertengkar, tapi Kirana selalu ngalah dan selalu usahain kalau kita baikan aja. Contohnya, saat Kirana nolak aku waktu itu. Pertemanan kami gak rusak begitu aja. Kirana tetap berkawan dengan ku seperti biasa. Hanya seperti ada sedikit gap diantara kita. Semuanya normal kecuali canggung kalau-kalau aku atau dia gak sengaja nyentuh tangan atau apa. That's normal ya.

Sebelum aku menyatakan perasaan ku ke Kirana, Kirana sering cerita kalau ada cewek yang sengaja deketin dia karena dikira Kirana Lesbian. Aku dan Kirana jadiin itu untuk bahan guyonan. Apalagi kalau orang itu satu SMA dengan kita. Ditambah lagi kalau orang ini deserve to be a guyon things.
Kadang aku dan Kirana bisa jadi orang baik, kadang bisa juga jadi orang jail kalau berdua. Tapi kami gak pernah bully ya guys.

Aku pernah patah hati. Perasaan sakit waktu ditolak Kirana baru 3/4 nya kalau dibandingkan sama waktu aku tahu Kirana punya pacar.

Waktu Kirana punya pacar, Kirana belum tahu tentang perasaan ku. Aku uring-uringan waktu itu. Kami sempat bertengkar. Sempat ada percakapan.

"Lu itu kenapa sih? Ngegas mulu!"

"Bukan urusan lu, Kirana!"

"Don't call my name like that! Lu suka ya sama Bimo?"

"......"

Aku gak suka sama Bimo, Kirana. Aku sukanya sama kamu__ pengennya aku bilang gitu. Tapi waktu itu masih belom cukup nyali untuk bilang. Oh iya. Kirana itu tau kalau aku udah mulai panggil nama dia "Kirana" dan bukan "Rana" Pasti ada sesuatu. Yang entah aku berusaha menegaskan saat aku marah, atau saat aku ada maunya. Hehe I found the way to flirt her by calling her full name.

Kirana putus sama Bimo, sekitar 4 bulan sebelum lulus SMA. Saat Kirana putus, aku bukannya merasa senang, tapi aku malah pilu melihat Kirana yang kelihatan sangat galau. Yaa, aku cuma tau patah hati karena bertepuk sebelah tangan. Aku belum pernah pacaran, jadi gak tau gimana rasanya di putusin pacar. Apa se galau itu ya. Pikir ku waktu itu.

***


How was my work?

Aku masih menerima kritik dan saran ya.

😊😊😊

Kinanti & Kirana (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang