Aku kesal.
Kenapa sih Kirana selalu punya teman cewek yang naksir sama dia.
Makan hati aku tu.
Udah gitu Kirana gak peka. Harus dibilang kenapa kenapa nya.
...
"Emang tau dari mana kalau si 'Putri Putri' itu naksir Kirana?" Kata Alex yang mulai lelah mendengar curhatanku.
"Gatau... Pokoknya, I just know it will happens..."
Perasaan jealous ku terhadap Putri melebihi perasaan jealous ku terhadap Ratu.
Kalau kata Alex... Alex teman SMA ku, bukan mantanku. Aku lebih jealous karena aku merasa sudah memiliki Kirana seutuhnya. Perasaan memiliki ku membuat aku berharap lebih pada Kirana supaya memberi hidupnya hanya untuk aku aku dan aku.
Aku memang egois.
Anxiety ku agak naik saat Kirana mulai lambat membalas pesan-pesan ku. Membuat pikiranku lagi-lagi bercabang. Selalu Negatif. Kali ini aku mencoba untuk tidak meluapkan perasaan ku, imbasnya aku jadi selalu ingin menyendiri.
Lalu aku memutuskan untuk gak menggubris Kirana. Aku mau memberi hukuman kecil untuk Kirana karena lambat membalas pesan-pesan ku.
"Kirana sibuk skripsi kali Nan..." Kata Alex, masih positif. Tapi Alex gak tau soal Putri. Alex belum dengar cerita ku tentang telepon Kirana yang diangkat Putri tapi Putri tidak info ke Kirana. Itu salah satu alasan yang membuat anxiety ku menjadi liar.
Sebenarnya tidak hanya Putri. Teman Kirana lainnya juga sedikit membuatku cemburu, tapi dalam artian lain. Aku merasa keberadaan mereka lebih diprioritaskan dibanding aku.
Aku lelah terbakar api cemburu.
Sampai akhirnya aku merindukan Kirana. Aku menghubungi Kirana tanpa menjelaskan mengapa aku mengabaikannya.
Kirana is always being Kirana.
She always forgive.
Kirana repot-repot merapihkan apa yang telah ku hancurkan.
Kurang apa lagi Kirana untukku?
Tidak ada. Aku saja yang terlalu possessive.***
2 hari sebelum Kirana wisuda, aku mulai seperti kebakaran jenggot, karena aku ingin pergi menghadiri wisuda Kirana, kekasihku, tapi aku tak bisa, selain karena aku boros, aku juga gak berani berpergian jauh sendiri, dan belum tentu diizinkan Bunda.
Padahal Kirana sendiri sudah memperingatiku gak ada yg perlu di khawatirkan tentang ketidak hadiranku di acara wisudanya.
"Ini cuma wisuda. Kalo emang mau lihat aku di wisuda, nanti aku live deh, sekalian biar Mommy bisa lihat, Mommy juga gak bisa datang." Kata Kirana-ku seminggu lalu.
Aku sedikit bingung mendengar Kirana bilang Tante Diana gak datang. Sedangkan satu hari sebelum Kirana bilang Tante Diana tidak datang, beliau datang kerumah minta dibuatkan kentang sambal ati untuk bekal diperjalanan ke Surabaya acara wisuda Kirana.
Mungkin Kirana hanya ingin menenangkanku. Aku tidak ambil pusing.
***
Sore ini aku mengantar kentang sambal ati serta beberapa makanan kerumah Tante Diana.
Tante Diana dan Chandra sedang di luar rumah, dengan mobilnya yang dalam keadaan terbuka pintu belakangnya.
"Kirain naik pesawat mereka..." Gumamku saat berjalan menuju Tante Diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinanti & Kirana (On Going)
RomansaKinanti & Kirana, 2 Gadis yang ada hanya untuk menjadi teman, bukan pacar apalagi mantan. Kisah ini tentang Kinanti dan Kirana. Kalau terlalu banyak skip, berarti bukan tentang Kinanti atau Kirana ✅ First work ✅ Tidak baku ✅ Typo errors ✅ Antiklimak...