One reason I wont date Kinanti

755 72 0
                                    

"Baby, I miss you"

Pesan romantis dari Kinanti terakhir kali, sebelum Kinanti menghilang gak ada kabar.

Kejadiannya sekitar 4 hari setelah gue sidang, lagi sibuk-sibuknya revisi tugas akhir. Banyak yang harus di selesain. Gue juga mengejar sks yang sempet kurang karena pertukaran pelajar waktu itu.

Memang, waktu itu gue gak sering merespon beberapa chat dan telepon Kinanti. Tapi, sebisa mungkin gue merespon saat gue makan dan mau tidur. Sampai hari dimana gue ketiduran, disitu malam terakhir gue dapat chat dari Kinanti.

Agak complicated, gue sibuk, Kinanti ngambek, jadi awalnya gue pikir Kinanti hanya memberi waktu gue untuk menyelesaikan tugas-tugas gue tanpa diganggu. Ternyata gue salah, malam besoknya dari Kinanti nge-chat gue itu, sebelom tidur gue ada chat dia, tapi gak dibalas, mungkin udah tidur pikir gue. Lalu paginya gue cek masih gak ada balesan juga, ditelepon juga gak diangkat, gue masih positif mungkin belom bangun. Malamnya lagi, gue masih belom dapat kabar dari Kinanti. Gue telepon Kinanti beberapa kali tetep gak diangkat.

Gak diangkat, bukan gak aktif.
Gue mulai spam chat ke dia juga gak dibaca sama sekali.

Akhirnya besokannya gue telepon Tante Anggie. Tante Anggie lagi di kantor, katanya Kinanti ada di rumah, biasa-biasa aja, dan gak sakit, Kinanti masih kuliah, masih bantu Tante Anggie masak. Karena Kinanti jarang membalas chat Tante Anggie, jadi Tante Anggie gak melihat ada perbedaan Kinanti di ruang chat. Katanya Kinanti masih seru sama handphone nya kok.

Kenapa itu anak... Kinanti nyuekin gue? Pikir gue.

Hari Minggu, saat gue libur, akhirnya gue bisa mencoba menghubingi Kinanti nonstop. Gue telepon Kinanti sampai setiap menit. Dari jam 9an sampai jam 12an karena eyang nyuruh gue makan.

Setelah makan, gue dapat balasan dari Kinanti.

"Done with your stuffs?"

Dari chat nya, Kinanti terlihat marah. Entah marah karena apa. Gue sangat berhati-hati membalas chat Kinanti. Karena pasti ada beberapa hal yang gue gak sadar bikin Kinanti kesal.

Kinanti kembali mengabaikan gue setelah chat terakhir gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kinanti kembali mengabaikan gue setelah chat terakhir gue.

This is why I wont date her.

Besoknya gue memutuskan untuk gak nyariin Kinanti lagi. Bukan karena gak peduli, tapi emang gue ngasih space ke dia. Gue juga mau nyelesain kuliah gue.

Setelah lima hari gue dan Kinanti saling mengabaikan, akhirnya gue dapat chat dari Kinanti, katanya "Call me now or never" Gue sedikit dibikin ketawa karena nya.

Gue telepon Kinanti menggunakan video call, dan gak disangka-sangka, dijawab.

"Halo angel... Udah hibernasinya?"

"Hibernasi apaan si!?" Jawab Kinanti dengan nada sedikit kesal dan raut wajah yang tegang.

"Haha... Kamu gak ada kelas?"

"KP." Jawabnya singkat.

"Aku besok submit hard cover. Semoga gak ada salah lagi"

"Hemm..." Kinanti merespon dengan sesedikit melirik ke sebelah kirinya.

Lalu gue diam menunggu respon Kinanti lagi sembari menganggukkan kepala menyanyikan lagu yang gue play di kamar dengan suara yang kecil.

"... Sama siapa?" Tanya Kinanti.

"Sendiri..." Jawab gue masih menganggukkan kepala menikmati musik.

"Besok..." Kata Kinanti sedikit ketus. Yang membuat gue tersadar, bahwa Kinanti sedang mengkhawatirkan sesuatu.

"Ohh... Iya besok sendiri."
"Submit, cek, pulang." Lanjut gue.

"Yaudah. Cek lagi sana sebelun di jilid skripsinya."

"Udah. Besok tinggal ambil trus ke admisi untuk submit"

Percakapan boring hari itu membuat gue sedikit insecure akan bikin Kinanti upset.

***

Beberapa hari setelahnya, gue memutuskan untuk membeli sesuatu untuk sedikit menyenangkan Kinanti.

Banyak yang pernah curhat sama gue tentang cowoknya yang gak pernah romantis, dengan kalimat yang sama "Cowo gue gak pernah tuh ngasih barang romantis. Emang sih gue gak suka bunga, tp kalo di kasih ya gue seneng." Dasar cewek. Pasif agresif. Maunya cuma dingertiin haha. Yaa sama gue juga.

Jadi gue memesan bunga cantik untuk Kinanti yang gue pesen lewat temen gue di Jakarta.

Jadi gue memesan bunga cantik untuk Kinanti yang gue pesen lewat temen gue di Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

That was how I make up with Kinanti.

Masih penasaran apa yang bikin Kinanti upset sama gue.
Tapi setidaknya Kinanti sudah biasa lagi sekarang.

Kinanti & Kirana (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang