"Kamu lagi dapet ya Put..." Kata Julian, Setelah terdiam lama.
"Ngga!" Kataku tanpa sadar sedikit bernada tinggi. (Fix I am annoyed)
Lalu Julian tertawa. "Santuy dong..."
Tawa Julian membuat ku luluh.
Aku tersenyum malu dibuatnya."Katanya gak ikut?" Tanyaku.
"Kata siapa?" Respon Julian yang membuatku bertanya-tanya, mengapa Nisa bilang Julian gak bisa ikut.
***
Tadi, sebelum kami semua berjumpa, aku dan Nisa pergi ke Toilet. Di toilet aku mendengar suara yang tidak asing. Suara ringtone yang hanya dipakai Julian. Tak lama kemudian aku mendengar percakapan sedikit berbisik dari dalam bilik toilet, yang suaranya pun tidak asing.
"Halo alex... Ini Kinanti... Lagi di Surabaya... Hahaha... Oh ya!? Ayok ketemu! Nanti gue bilang Kirana!" Kira-kira seperti itu percakapan satu arah yang kudengar.
Benar! Itu handphone Julian yang lagi dibawa pacarnya__ Kinanti.
Kinanti keluar dari bilik, sepertinya ia tidak menyadari keberadaaan Nisa. Ia terdengar mencuci tangannya dan langsung keluar rest room. Tak lama aku juga keluar dari bilik toilet.
"Katanya Julian gak ikut?" Tanya ku pada Nisa yang sedang berdiri didepan cermin fokus dengan handphone nya.
"Hah? Gimana Put?" Jawab Nisa masih fokus sama handphone nya.
"Itu tadi Kinanti kan?"
"Aku gak merhatiin deh." Jawab Nisa cuek.
Ah. Aku tak menghiraukan Nisa yang sibuk dengan hanphone nya. Seketika mood ku rusak mengetahui pacar orang yang kusukai ternyata join di hangout internal kami kali ini.
Setelah keluar, dan bertemu Julian, aku bertanya lagi pada Nisa, sedikit berbisik "katanya Julian gak ikut Nis!?" Nisa lalu menjawab dengan muka setengah bingung "Oh? Eh? Ngga ah! Aku gak bilang Juli gak ikut. Masa sih aku blg gitu? Aku gak inget Put"
Aku makin badmood.
Dan ternyata Julian menyadarinya.
***
Kami berjalan menuju Theater untuk membeli tiket nonton. Nisa masih asik dengan handphone nya, Gama, Eno dan Kinanti asik mengobrol di depan, dan di belakang ada aku dan Juli yang masih membahas tentang badmood ku.
"Siapa yang bilang aku gak ikut?" Tanya Julian.
"Aku gatau, seingetku Nisa bilang gitu."
"Hemm... Kamu bete karena ternyata aku ikut ya!?" Kata Julian yang terlihat biasa aja, tapi aku merasa disindir.
"Ngga!" Jawabku lagi2 dengan nada cukup tinggi.
Julian hanya tersenyum yang sedikit mengeluarkan suara.
Aku terdiam, aku jadi sedikit takut Julian tersadar akan salah tingkah ku ini.
***
Ya. Aku diam-diam menyukai Julian dari pertama aku tau Julian juga penyuka sesama jenis.
Aku tipikal yang mudah menyukai orang, apalagi kalau orientasi seksnya sudah sejalan denganku. Ditambah lagi, Julian punya kepribadian yang superb, dan fisik yang menurutku lebih dari sempurna untuk seorang wanita. Tapi sayang Julian udah punya cewek yang sekarang jadi pacarnya.
Kata Nisa... Iya Nisa tau tentang perasaanku pada Julian. Kata Nisa, aku gak berhak membenci Kinanti karena Julian lebih memihak pada Kinanti, karena apda dasarnya Kinanti lah yang berstatus pacar Julian. Tapi, kalau lihat tingkah Julian menghadapi Kinanti, ugh aku gak tahan, Julian deserves better than her!
Secara langsung memang Julian belum pernah curhat mengenai Kinanti setelah mereka berstatus pacaran. Hanya sekali saat Julian meminta saran kami__ aku, Nisa, Eno dan Gama tentang mereka sebelum akhirnya mereka pacaran.
Julian sering sekali sibuk dengan handphone nya disaat kami sedang ngumpul. Padahal perjanjiannya kalau ngumpul, handphone disimpan. Aku yakin banget kalau yang selalu meminta untuk dihubungi itu Kinanti, I knew how possessive she is.
***
Terakhir kali aku berkeluh kesah tentang perasaanku yang tak tersampaikan pada Julian, Nisa bilang "Mendingan kayak gini dulu, daripada nanti kamu confess, terus malah Julian ngejauh... Inget gak pas dulu dia (Julian) cerita tentang Kinanti? Kan dia sendiri yang bilang dia ngejauhin Kinanti gara-gara Kinanti suka sama dia... Lagian, keliatan kok Julian itu tipikal orang yang menjaga persahabatan, salah langkah yang ada kamu makin galau dijauhin dia... Kan sebentar lagi dia juga balik ke Jakarta. Kamu juga pasti udah mulai punya incaran baru di sini. Semudah itu ngelupain Julian, percaya sama aku! Hehe"
Dan ada benarnya juga kata Nisa.
Jadi aku memutuskan untuk memendam perasaan ku. Kupendam sampai hilang atau sampai akhirnya aku bisa mendapatkan Julian.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinanti & Kirana (On Going)
RomanceKinanti & Kirana, 2 Gadis yang ada hanya untuk menjadi teman, bukan pacar apalagi mantan. Kisah ini tentang Kinanti dan Kirana. Kalau terlalu banyak skip, berarti bukan tentang Kinanti atau Kirana ✅ First work ✅ Tidak baku ✅ Typo errors ✅ Antiklimak...