Kinanti & Kirana, 2 Gadis yang ada hanya untuk menjadi teman, bukan pacar apalagi mantan.
Kisah ini tentang Kinanti dan Kirana. Kalau terlalu banyak skip, berarti bukan tentang Kinanti atau Kirana
✅ First work
✅ Tidak baku
✅ Typo errors
✅ Antiklimak...
Aku sering dengar... testimonies tentang marriage life, dari teman-temanku yang sudah menikah.
Sebagian bilang, enak karena udah tinggal bareng. Sebagian bilang, boring karena tinggal bareng.
Aku merasakan jadi mereka.
Mereka yang bilang enak, dan mereka yang bilang boring.
***
Iya. Aku sudah pindah dari rumah Bunda, dan tinggal bareng Kirana.
Setelah Kirana kerja sekitar 2 bulan, Kirana sudah menyanggupi kost denganku.
Kost-kost nua khusus wanita yang jaraknya jauh lebih dekat dari kampusku dibanding kantornya Kirana.
"Biar kamu bisa berangkat sendiri ke kampus kalau aku lagi kerja." Kata Kirana yang baik hatinya.
Kamarnya lebih kecil dari kamar ku dan Kirana di rumah. Ukuran 3x3 dengan kamar mandi di dalam. Tapi, kamar mandi nya itu menjorok keluar gitu loh, jadi kamarnya benar-benar 3x3 terus space kamar mandi jadi diluar 3x3 ini.
Bingung ngga? Nih aku kasih denah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kira-kira begitu.
Dari kost, sudah ada kasur__ single tentunya. Ada meja berkaki pendek dan lemari kayu yang menurut ku sudah agak usang.
Aku dan Kirana memutuskan untuk tidak menggunakan lemari dan ranjang (jadi kasur di lantai) dan meminta penjaga kost untuk mengeluarkannya dari kamar kami.
"Ini kenapa sih mesti di sini pintunya. Sebel akumah!" Gumamku pada pintu kamar mandi yang tanggung banget.
"... Biarin aja. Kasian itu baru ditinggalin semalem, udah kamu marahin pintunya" Canda Kirana.
"Ya kan jadi tanggung tau. Kalo mau narok apa apa jadi kesana kena kesini kena" Jawab ku.
"..." Kirana diam tak menggubrisku.
"Iya kan? Coba kalau pintunya di pojok, kan bisa tarok apa di sini..." Lanjutku.
"Haha... Sini peluk dulu..." Kata Kirana menghentikan aktifitasnya, lalu memelukku sambil mengusap rambutku.
"... "
"I miss you Ran..."
Kirana melepas pelukannya, kedua tangannya menyentuh pipiku, lalu memandangku sambil tertawa kecil.
