an Awkward Reunion

966 84 2
                                    

Hi, it's me again! Kinanti. Hehe

Aku sedang dalam perjalanan menuju bandara, mau jemput Kirana. Sebenernya ini udah malam banget, Kirana melarangku untuk ikut menjemput. Tapi aku memaksa! Tanpa memberi tahu Kirana, aku ikut Chandra pergi ke bandara.

Kirana kembali ke Jakarta, lepas itu seminggu kemudian harus berangkat lagi ke Surabaya. Kalau kata Chandra LDFZS... Long Distance Friend Zone Ship.

Iya, Chandra tau kalau aku crazy for Kirana.

Hubunganku dengan Chandra sekarang sudah sedikit dekat. Semenjak Kirana kuliah di Surabaya, Chandra memilih tinggal di Jakarta untuk menemani Mommy nya.

Apa Chandra kuliah? Gak, Chandra nganggur di rumah. Chandra berbeda dengan Kirana, Chandra itu mirip aku. Bukan education oriented. Meskipun begitu, sebenarnya Chandra memiliki talen yang luar biasa, gak pantas juga di samakan denganku. Hehe. Chandra jago gambar, jago design meskipun ia tidak pernah mendalami. Kalau ku lihat Chandra memang anak seni banget.

Pernah sekali, Chandra dipaksa Mommy nya untuk mengajakku pergi ketempat dia nongkrong dengan temannya. Oh iya, dulu saat SMP, Chandra sekolah di Jakarta, hanya 2 tahun, kelas 1 dan 2. Tapi kami beda sekolah... Si kembar yang tidak ingin identitas kekembarannya terungkap mungkin hanya mereka. Makanya selalu maunya sendiri-sendiri. Saat aku pergi ikut nongkrong dengan Chandra dan temannya, aku terpukau dengan aksi Chandra bermain gitar akustik. Yaa... Meskipun aku gak tertarik sama pria... Chandra has Kirana's face... Yang kadang kalau aku sedang pergi dengannya, selalu menganggap ia Kirana.

Eh, anyway...
Aku harus gimana nanti ke Kirana ya...
Biasa aja.
Iya biasa aja.
Gak bisa.
Kirana is different... She is way more cute than last year.
Gak boleh.
Harus biasa aja.
Kirana begitu kan bukan karena dia ada feeling ke aku.
Jadi harus biasa aja.

Aku dan Kirana sudah lama berkawan. Tapi, masalah ini aku masih belum bisa terbiasa. Semenjak Kirana tahu kalau aku naksir dia, tanpa dia sadar dia selalu membuatku nervous. That's how feelings work.

Aku berdiri menunggu di terminal kedatangan, di luar, di pintu keluar, di balik pagar pembatas yang tingginya sedadaku. Aku lihat sudah mulai banyak orang yang keluar dari pintu yang membawa suit case besar. Jantungku berdebar membuatku gak fokus.

Hilang fokus membuatku tak menyadari keberadaan Kirana yang sudah ada di sudut kanan ku.

"Woy...!" Sapa Kirana mengagetkanku.

Aku terkejut dan memberikan ekspresi paling bahagia ku saat melihat Kirana.

"Udah gue bilang gak usah ikut jemput..."

Aku tersenyum menyeringai kehilangan kata-kata.

Tanpa menghiraukan pagar pemisah. Kirana memeluk ku dengan satu tangannya, dan bilang "I'm home...".

Lalu dengan trolley nya, Kirana berputar melewati pagar pembatas dan menghampiri ku. Rasanya aku tak ingin berkedip. Aku takut Kirana hilang dari pandangan ku.

"Mana Chandra?"

"Em... Bentar... gue telpon dulu..." Kataku agak canggung.

"Lu kenapa?" Tanya Kirana sedikit tertawa dengan wajah nya yang menggoda ku.

"Ngga!" Jawabku dengan nada agak sedikit tinggi karena aku agak salah tingkah.

Kirana duduk di atas kopernya yang ada di trolley, dan membuka handphone nya. Seketika aku insecure. Apa ada orang selain aku yang ia hubungi? Apa ada lagi orang selain aku yang menerima setiap kabar darinya? Pikirku.

Kinanti & Kirana (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang