Pagi itu, Kirana menuju kantor lebih pagi dari biasanya. Agenda Kirana yang seharusnya langsung menuju tempat meeting dengan client bersama Gama dan Mira.
Kirana menuju kantor, menuju ruangan Manager, Ratna. Orang yang cukup disegani di ruangan itu. Bliau tidak banyak bicara, umurnya masih pertengahan 30 namun raut wajahnya yang tegas membuat orang sering salah menilai.
Kirana mengetuk seraya membuka pintu ruangan Ratna.
"Tok- tok..."
Kirana dan Ratna tertabrak mata, Kirana menyapa seraya menganggukkan kepalanya "Pagi Bu..."
Ratna sedikit terkejut dan melihat kalender, memastikan.
"Kirana, bukannya hari ini ada meeting sama Mira?"
"Iya bu, nanti jam 10 meetup nya" Jawab kirana, sambil melihat jam di tangan kirinya.
"Oh..." Jawab Ratna lega.
"Kamu gak perlu ke kantor dulu Kirana..." Lanjut Ratna.
Kirana tersenyum lalu menunjukkan wajah tidak enaknya.
"Bu, kayaknya Kirana mau ngajuin resign aja Bu..." Kata Kirana seraya duduk dan memberikan amplop berisikan surat pengunduran diri.
Kedua alis Ratna mengerut, diam sebentar lalu merespon "Oh, gara-gara gosip belakangan ya?"
"Sebenernya bukan karna gosipnya Bu, terlepas dari siapa yang percaya atau ngga, staff di sini jadi keliatan beban kalau ada Kirana." Jelas Kirana.
Ratna hanya diam.
"One month notice, Bu"
"Mira tau?" Tanya Ratna, mengabaikan ucapan Kirana.
"Mbak Mira belum tau Bu..."
"Kalau tau nanti kamu digentayangin pagi siang malam... ya kan?" Kata Ratna sedikit canda.
Kirana terkekeh kecil.
Terjadi obrolan ringan antara Kirana dan Ratna yang berakhir 7 menit setelahnya.
Kirana bergegas menuju meet up point dengan Gama dan Mira di area Jakarta Pusat.
***
Kirana sangat menutup rapih rencana pengunduran dirinya dari Mira. Kirana juga meminta Ratna untuk tidak cerita tentang apapun yang terjadi pagi itu di ruang kerjanya.
Ia khawatir kalau-kalau Mira tahu, Mira akan membuat announcement di depan semua staff terkait gosip yang beredar. Yang mana itu akan membuat situasi semakin awkward. Bisa dibilang Mira juga sedikit menganak emaskan Kirana, bukan karena Kirana-nya tapi karena performa Kirana yang selalu bagus,cara kerja yang baik, dan well mannered. Dengan semua track record kerja Kirana yang baik, Mira tidak akan semudah itu membiarkan Kirana mengundurkan diri hanya karena hal yang sepele.
***
Setelah selesai meeting dengan clients, Mira, Gama, dan Kirana memutuskan untuk makan di salah satu mall di area Jakarta Pusat.
Handphone Kirana berdering selama perjalanan menuju mall, namun Kirana mengabaikannya karena tau itu dari Kinanti.
Sesampainya di mall, Kirana meminta izin untuk menelepon sebentar.
Mira dan Gama masuk mall duluan.
Kirana segera menelepon Kinanti.
"Kenapa si ngga diangkat-angkat?" Kata Kinanti tanpa mengucapkan salam dari telepon.
"Maaf tadi aku lagi di jalan..."
"Di jalan? emang kemana?"
"Tadi abis meeting sama client..."
"Sekarang di mana? aku di depan gedung kantor kamu..." Kinanti merespon dengan cepat semua ucapan Kirana.
"... Yah aku lagi di GI ini..." jawab Kirana antara lega dan kasian dengan Kinanti.
"yah... kenapa ngga ngabarin sih Ran..." Respon Kinanti sedikit sedih dengan nada yang lemah.
Saat Kirana sedang berbicara dengan handphone-nya, mata Kirana terpusat oleh laki-laki yang juga sedang memperhatikannya dari kejauhan.
Masih on the phone, Kirana melihat laki-laki itu melambaikan tangannya dalam keramaian orang. Kirana terkejut, seraya menengok kebelakang untuk memastikan bahwa mungkin ada orang lain di belakang yang sedang melambaikan tangannya juga, lalu Kirana mengabaikan laki-laki itu.
"Yaudah nanti pulangnya aja aku jemput sekalian makan bareng ya... okay... bye... Love you" Kalimat penutup Kirana untuk Kinanti seraya memutus telepon.
Saat Kirana berbalik ingin menuju pintu masuk mall, laki-laki yang tadi memperhatikannya sudah ada di dekatnya.
"Kirana kan?" kata laki-laki itu sambil menabak-nebak.
Ingatan Kirana baru saja menemukan siapa laki-laki yang sedari tadi memperhatikannya.
Zakaria, sahabat Chandra dari malang. (Kalau kamu ingat saat chapter 18+, Kinanti sedang menonton film, lalu Kirana bilang kalau pemeran utamanya punya pacar, dan pacarnya itu adalah temannya Chandra__ iya itu Zakaria) Zakaria biasa dipanggil Jaka. Mereka pernah bertemu sekali, di supermarket bersama Mommy-nya Kirana dan Kinanti. Seperti biasa, Zakaria mengira kalau Kirana adalah Chandra.
Zakaria adalah sosok laki-laki yang gak terlalu tinggi, kulit sawo matang, dan memiliki wajah yang menarik baik untuk wanita maupun pria. Salah satu sahabanya menjuluki Zakaria sebagai orang yang pacarable_ orang yang sangat cocok untuk dijadikan pacar.
"...iya..." Respon Kirana sedikit tertegun.
"Gue Jaka, temennya Chandra..." Kata Zakaria seraya tangan kanan menepuk dadanya.
"Iya gue inget..." Jawab Kirana canggung.
"Ah! Syukur deh, gue takut salah orang haha"
"... haha..." Tawa Kirana lebih canggung lagi.
"... Gue boleh minta nomornya Chandra gak? ada perlu. Pas banget ketemu lu di sini. Soalnya semua sosmednya gak ada respon. gue udah DM instagramnya, chat ke FB nya, twitter juga. Semuanya! Kecuali nomornya karena gue gak punya nomor dia..."
"... boleh..." Jawab Kirana singkat, masih tertegun.
"Eh tapi gue lupa bawa HP..." Kata Zakaria sambil mengcek semua saku celana nya.
"Gue kasih ini aja ya, tolong suruh Chandra chat gue..." Zakaria menyodorkan kartu namanya.Kirana seperti terhipnotis, ia hanya mengangguk merespon semua perkataan Zakaria.
Sampai akhirnya ia seperti keluar dari hipnotisnya, setelah Zakaria menpuk pundak Kirana "... Yaudah kalau gitu gue jalan dulu ya Ran, Thank you banget!"
Kirana bingung, apa yang terjadi barusan, baru pertama kali dirasakannya.
***
Hayo Kirana kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinanti & Kirana (On Going)
Roman d'amourKinanti & Kirana, 2 Gadis yang ada hanya untuk menjadi teman, bukan pacar apalagi mantan. Kisah ini tentang Kinanti dan Kirana. Kalau terlalu banyak skip, berarti bukan tentang Kinanti atau Kirana ✅ First work ✅ Tidak baku ✅ Typo errors ✅ Antiklimak...