bagian 26

198 27 4
                                    

Dalam hidup yang berwarna-warni, sangat naif jika kita melabeli hitam itu adalah jahat dan putih itu baik.

~Fiersa Besari

Hari ini di sekolah. Vishaka, Naufal, dan Michael dibuat kaget oleh penampilan sosok Aksa yang sangat berbeda. Dia datang ke sekolah dengan rambut yang sudah di botaki, memakai motor bebek tua serta semua barang mewah yang biasa dirinya kenakan tak nampak satupun melekat di tubuhnya. Entah sejak kapan ia merubah semua itu.

"Gimana menurut kalian?" Aksa memutar-mutar badan nya di depan sahabat-sahabat nya itu. Memamerkan penampilan barunya.

Michael mengacungkan kedua jempol nya "Gue bahkan gak tau kalo ini lo," kata Michael seraya memegang bahu Aksa untuk memastikan.

Aksa tersenyum penampilan barunya berarti berbeda dari Aksa yang biasanya. Aksa lalu menatap Vishaka dan Naufal meminta pendapat mereka.

"Ferpect," satu kata keluar dari mulut Vishaka membuat Aksa kembali mengulum senyumnya. Kemudian dia menatap Naufal seraya menaikkan turunkan alisnya meminta jawaban laki-laki satu itu.

"Tidak terlihat sosok Aksa," katanya.

Seisi kelas dibuat terkejut oleh penampilan Aksa kecuali satu siswa yang duduk di pojok belakang itu, dia justru tersenyum sinis "Merubah penampilan untuk mengelabui musuh, Keanu Family tidak mudah dibodohi," gumamnya disertai seringaian tajam yang tertuju kepada sosok Aksa.

*

Selesai mengikuti pelajaran hari ini dengan diri yang baru, Aksa pulang sendiri sedikit menjauh dari sahabat-sahabat nya agar orang yang mengincarnya tidak mengenali dirinya.

Aksa mengendarai motor bebek tuanya itu dengan pelan seraya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Hingga tanpa dirinya duga segerombolan geng motor yang biasa menganggu dirinya itu nampak berada di belakangnya, namun dengan santai Aksa berusaha bersikap biasa saja karena sekarang penampilan dirinya sudah berbeda. Aksa pikir mereka tidak akan mengenali dirinya.

Namun semakin lama geng motor tersebut tak juga berhenti mengikuti dirinya, Aksa mulai merasakan dirinya sedang terancam. Sial sepertinya mereka tidak mudah dikelabui. Lantaran motor bebek tua yang dirinya kendarai tidak bisa melaju dengan kencang Aksa terpaksa membelokkan setirnya masuk ke dalam sebuah gang terpencil guna menghindari geng motor tersebut. Karena gang tersebut cukup kecil membuat Aksa kewalahan, terpaksalah ia meninggalkan motornya dan memilih berlari. Sudah cukup jauh berlari Aksa memilih bersembunyi dibelakang tong sampah milik warga, ia membuka ponselnya dan memintak sahabatnya untuk membantu dirinya.

Terdengar langkah kaki di susul umpatan umpatan kasar dari mereka yang Aksa yakini segerombolan geng motor tadi. Aksa membekap mulutnya, jantungnya berpacu dengan cepat. Hingga dia melihat di hadapannya ada sebuah batu, ia kemudian melemparkan batu tersebut ke arah lain guna membuat para geng motor tersebut menjauh darinya. Aksa sekarang benar benar merasakan dirinya seolah pemeran utama dalam sebuah film yang sering di tonton nya.

Langkah kaki para geng motor tersebut terdengar menjauh, kesempatan tersebut Aksa manfaatkan untuk keluar dari persembunyiannya. Ia berlari dengan kencang, namun suara dari langkah nya terdengar oleh geng motor tersebut. Mereka balik mengejar Aksa. Sial sekali disaat seperti ini kenapa sahabat sahabatnya itu tak juga sampai. Memang jangan menaruh harapan lebih kepada manusia.

Kali ini Aksa menghentikan laju lari nya lantaran dirinya yang sudah terkepung. Aksa memasang kuda kuda guna menangkal bila ada serangan mendadak yang para geng motor itu berikan.

"Kalian gak capek ngejar gue terus?" tanya Aksa dengan nada penuh prustasi.

"Sebelum dendam keluarga Keanu terbalaskan, kami tidak akan berhenti," jawab salah seorang dari geng motor tersebut seraya mengitari tubuh Aksa yang keadaannya di pegang oleh dua dari anggota geng motor tersebut.

VISHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang