pemuda cantik

4.3K 241 85
                                    

Ini adalah tahun pertama Sanzu masuk ke SMA favorit di shibuya, di awal tahun bersejarah ini dia berharap bisa satu bangku dengan orang yang selama ini dia cintai, walaupun orang yang dia cintai tidak pernah menganggap serius ucapkan cinta yang keluar dari mulut Sanzu.

Dengan wajah penuh semangat pemuda bersurai broken white itu mulai membaca satu persatu kertas yang tertempel di papan pengumuman.

Dan saat iris matanya menemukan namanya di papan pengumuman itu, dia cukup kecewa. Kenapa dia harus masuk kelas IPA bukan IPS atau bahasa.

"Ck, sepertinya guru disini bego banget deh, kok bisa Lo masuk IPA." Mendengar suara cukup familiar di telingai pria berusia broken white itu, tanpa pikir panjang dia langsung menengok ke sumber suara.

"Jangan berbicara seperti itu, bisa saja Sanzu emang pintar, bukan kayak kau yang gak naik kelas waktu SMP." Timpal seseorang yang berada di sisi kanan pria berusia hitam.

"Baji, Chifuyu kalian masuk kelas apa?" Tanya Sanzu yang kini terlihat bodoh.

"Kami masuk IPS." Jawab Baji santai.

"Bukan hanya itu saja, Draken Mitsuya, Kakucho, Hakkai dan kazutora juga masuk IPS sisanya masuk IPA dan Bahasa." Jelas Chifuyu.

Mendengar penjelasan Chifuyu seketika membuat Sanzu semangat empat lima, dia berharap bisa satu kelas dengan Mikey pemuda yang selama ini dia cintai, walau Mikey Hanya menganggapnya sebagai saudara tidak kurang tidak lebih.

Tapi selama janur kuning belum melengkung dan jalan masih ada kelokan, di sana masih ada kesempatan buat nikung. Karena Sanzu memiliki prinsip hidup, kenapa harus lurus kalo bisa belok, memang prinsip itu menyesatkan tapi inilah Sanzu haruchiyo.

"Ada. Alhamdulillah akhirnya gua bisa satu langkah mendapatkan pujaan hati." Ucap Sanzu sambil sujud syukur.

Baji dan Chifuyu yang melihat tingkah Sanzu langsung penasaran siapa saja nama-nama temannya yang masuk satu kelas dengan Sanzu, satu-persatu nama mulai dibaca hingga mereka menemukan satu nama.

"Sano Manjiro." Seketika Baji dan Chifuyu saling bertatapan. Fik guru disini goblok bukan main, kok bisa tukang molor masuk IPA.

"Kalo begini gua jadi semangat buat belajar." Ucap pria berusia broken white yang terus mengguncang tubuh Baji sedangkan Chifuyu hanya menatap Baji penuh ibah.

"Emang kau paham pelajaran IPA." Tanya Chifuyu.

"Pahamlah, apa lagi soal reproduksi? Dan satu hal lagi, entar aku mau ngajak Mikey buat sabu jenis baru anak IPA kan pintar soal obat obatan. Terus kalo jam pelajaran reproduksi aku akan meminta guru buat praktek, sekalian modus ngewe sama Mikey." Sanzu terus berbicara tanpa henti tak memperdulikan dua temannya yang sedang ngelus dada akibat ucapnya barusan.

"Setan Lo Zu." Ucap Chifuyu yang langsung ngacir menjauh darinya.

"Kalo gua setan Lo temennya setan dong." Sanzu yang tidak terima ucapan Chifuyu langsung mengejar pemuda itu dengan bawa katana segala.

"Oi sesama setan gak usah saling menghujat, setan." Sanzu yang mendengar ucapan dari Baji langsung menunjukkan jari tengah dan menjulurkan lidahnya. "Calon setan gak usah ngatain." Timpal Sanzu yang tidak terima ucapan Baji barusan, sementara Chifuyu hanya tertawa melihat tingkah laku temannya itu.

***
Bel masuk telah berbunyi, kini pria bersurai broken white itu tengah mencari tempat duduk, terlihat iris matanya terus melirik ke kanan dan ke kiri, dia terlihat mencari sesuatu Samapi akhirnya.

"Mikey Kun." Senyum lembut dia berikan sayang tertutup oleh masker.

"Haruchiyo." Mikey sedikit terkejut ternyata dia tidak sendirian di neraka ini.

"Boleh aku duduk di sampingmu." Sanzu berucap sambil menunjuk kursi kosong sampai Mikey.

Mikey tidak menjawab bukan berarti dia mengizinkan melainkan pemuda itu justru menunjuk kursi kosong lainnya.

"Tidak bolehnya." Sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal pria bersurai broken white itu hanya tersenyum, dia sudah terbiasa mendapat perilaku seperti ini dari Mikey.

"Maaf Haru Chan tapi kursi ini sudah ada yang punya." Ucap Mikey tanpa memperhatikan raut wajah pemuda didepannya.

Sejujurnya Sanzu merasa sakit hati tapi dia tidak bisa berbuat lebih.

Kini Sanzu terlihat ingin duduk di bangku belakang Mikey, tapi seorang gadis memarahinya karena itu tempat duduknya, sambil cengengesan dia menjauh dari tempat duduk itu samapi akhirnya ada seseorang menawarkan tempat duduk.

"Kau terlihat bingung bagaimana kau duduk di sampingku, kita bisa menjadi teman sebangku." Ucap pria jangkung.

Sanzu yang emang tidak punya pilihan lain segera duduk disamping pemuda itu, yang kini terlihat senang bagaikan anak kecil yang mendapat permen.

"Mucho." Ucap pemuda itu.

"Sanzu." Jawab Sanzu dengan ketus.

Kini mood Sanzu benar-benar hancur dalam hati dia ingin menyalahkan petasan di kelas ini, sekalian biar terbakar. Baru saja dia merasa senang, tapi sekarang moodnya dibuat berantakan udah mirip remaja PMS.

Saat sedang asik mengorek bangku dengan tulisan kata sumpah serapah di sana, tiba-tiba saja seseorang bersurai pirang datang dengan membawa dorayaki ditangannya.

"Mikey ini dorayaki yang kau pesan." Ucap pria berusia pirang itu sambil menyodorkan dorayaki ditangannya.

"Thanks Takemici." Jawab Mikey sambil mengambil dorayaki itu, kini mereka terlihat duduk sebangku.

Sanzu yang melihatnya tentu merasa sakit hati dan merasa bahwa Mikey tidak pernah menganggapnya ada. "Mikey kau jahat."

Mucho yang melihat Sanzu sedang menusuk-nusuk foto seseorang dengan jarum merasa gemas dengan tingkah laku pemuda itu.

"Sanzu kau tidak apa apa." Tanya mucho karena merasa kasian dengan teman sebangkunya ini.

"Mucho apa aku itu jelek." Terlihat Sanzu mendumel sambil menusuk foto itu dengan jarum yang lebih besar.

Sementara mucho yang mendengar ucapan Sanzu barusan segera menarik wajah pemuda itu, terlihat iris mata mucho tersentak kaget dia tidak menyangka bahwa pemuda disampaikan ini memiliki wajah yang cantik walau tertutup masker, ini terbukti dengan bulu mata lentik sebagai pemanis.

Sekian detik mucho terpana dengan raut wajah Sanzu, sampai tanpa sadar tangan pemuda itu berusaha membuka masker pria berdua broken white itu, namun digagalkan oleh Sanzu yang langsung berbalik arah.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi Bu guru.

"Baik karena ini hari pertama kali belajar disekolah ini, alangkah baiknya kita membuat susunan pengurus kelas."

"Siapa yang ingin menjadi ketua kelas."

Sebenarnya Sanzu sedang puasa bicara tapi karena ada udang di balik batu, dengan lantang pemuda itu menyebut nama Mikey, sang guru yang senang dengan semangat Sanzu, justru dibuat kecewa oleh pemuda itu.

Giman gak kecewa, saat semua murid menunjuk Mikey. Ternyata pemuda itu sedang tertidur pulas, untung murid baru kalo tidak udah di gantung di tiang bendera.

Dengan memijat pangakal hidung sang guru mulia angkat bicara.

"Bagaimana kalau mucho yang jadi ketua kelas."

"Saya mau jadi ketua kelas kalo Sanzu jadi wakil saya."

Sebelum Sanzu angkat suara semua yang ada di kelas sudah bergumam setuju tanpa terkecuali termasuk Mikey dan juga Takemici.

Sementara Sanzu kini terlihat tertekan. 'Emang setan kalian semua.' untuk gak ada yang dengar.




Sampai disini dulu ya, entar Haitani juga muncul sabar saja oke.

Common and like aku tunggu.

Semoga aku bisa membuat karakter Sanzu yang mines akhlak.

Kalo ada typo tolong beri tau saya

can you love me sanzu (Ran x Sanzu x Rindou) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang