Pesona malam

686 48 29
                                    

Dengan pakaian khas bonten Ran dan Sanzu berjalan angkuh masuk ke sebuah bar ternama di Tokyo.

Kedatangan sungguh menjadi suatu kehormatan bagi sang pemilik mengingat pengaruh mereka kepada masyarakat.

"Tuan Ran tuan Sanzu suatu kehormatan biasa melayani anda." Sambut dari sang pemilik bar.

Bukannya menjawab Ran malah menodongkan tongkat besinya ke mulut sang pemilik, sementara Sanzu memberi isyarat untuk sang pemilik agar diam, dengan memberi isyarat meletakkan jari telunjuk di ujung bibirnya.

"Ssttthhh.... Siapkan minuman terbaik kalian." Ucap Sanzu sambil tersenyum menyeringai khas psikopat.

Sedangkan Ran terus berjalan menuju kursi utama di bar itu, siapapun yang melihat mereka berdua pasti tau harus berbuat apa? Jika tidak menggoda mereka bisa diam tak melakukan apapun, supaya singa yang tertidur tidak bangun.

Ingat kemarahan mereka jauh lebih menakutkan dari pada yang kalian bayangkan, mereka sadis dan tak berperasaan. Di wajah rupawan Ran terdapat sifat kejam tak berperasaan, di balik wajah anggun Sanzu terdapat jiwa iblis yang tak pandang bulu. 

Vodka, bir, sake, wiski, soju dan beberapa minuman berahkohol lainnya satu persatu datang memanjakan lidah sang penguasa.

Bartender terbaik di siapkan untuk memuaskan citara rasa dari Ran dan Sanzu, tak hanya itu beberapa jalang juga turut melayani mereka berdua.

Ya jalang itu meraba, mengelus serta menjilati dengan indahnya, bergelut ria dengan tubuh Ran serta Sanzu.

"Ran aku tentang kau minum, siapa yang minum paling banyak dia pemenangnya."

"Apa untungnya jika menang?"

"Kalo kau menang aku akan buat pizza rasa ayam geprek dengan toping Boba, tapi kalo kau kalah kau harus kasih aku tongkat mu itu wehehe."

"Penawaran yang sepadan, aku setuju."

"Mari kita mulai."

Dengan tersenyum simpul Ran mengangkat gelas dan membenturkan ke gelas Sanzu.

"Ciss..."

"Ciss..."

Mereka langsung mulai menghabiskan minuman berahkohol itu. Satu persatu gelas mereka teguk, tak ada ekspresi kesulitan saat meminum minuman alkohol itu, dari yang berkadar alkohol rendah sampai tinggi mereka minum dengan sekali teguk, Bahakan saking sengitnya mengudang banyak orang untuk menonton.

Sungguh mereka sangat lihai dan ahli, tapi di dalam sengitnya persaingan tetap ada pihak yang di kalahkan.

Ya walau Sanzu pecandu narkoba, dia bukan lawan sulit bagi Ran, yang udah terbiasa minum minuman alkohol, jadi baginya ini buang buang waktu, atau sebagai hiburan semata.

"Kau sudah mabuk berat Sanzu."

"Uh kata siapa."

Ran hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat seberapa manisnya pria bersurai pink itu, dasar permen kapas berjalan.

Ran langsung meneguk satu botol Vodka, hal itu membuat sanzu tidak mau kalah.

"Kena kau."

Sepertinya Sanzu memakan umpan dari Ran, sebab dia tidak kuat dengan minuman berkadar alkohol tinggi. Tentu hal itu membuat pria bersurai pink langsung jatuh tak sadarkan diri meninggalkan Ran, yang sama-sama sempoyongan namun bedanya Ran masih sadar.

"Dasar, setidaknya bertahan sedikit lagi."

Sambil menghela nafas panjang Ran menggendong Sanzu ala karung beras walau tidak semuda dibayangkan, tentu sebelum itu dia membayar semua minuman yang mereka habiskan.

can you love me sanzu (Ran x Sanzu x Rindou) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang