kenapa harus aku

1.2K 108 56
                                    

"jangan, bunuh diri pun tidak akan menyelesaikan masalah bukan."

"Tau apa kau tentangku."

"Ngbuchi boleh saja, tapi pakai otak bukan pakai hati."

"Maksudmu."

"Ya ampuh kau emang tidak pernah berubah ya haruchiyo atau aku bilang aka Sanzu."

Sanzu yang mendengar orang itu menyebut namanya seketika memicingkan mata, dia yakin jika orang yang berada tidak jauh darinya bukan siapa-siapa tapi bagaimana mungkin orang itu bisa tau namanya. 'Guru kah.' dengan menelan ludah kasar Sanzu mendekat orang itu, tapi baru saja satu langkah Sanzu sudah ditarik didekapannya.

"Kau benar-benar tidak berubah Haru Chan." Ucap pemuda itu dengan mengelus punggung Sanzu, sedang disisi Sanzu yang memang membutuhkan kehangatan dan dukungan dari orang-orang terdekat kini tidak bisa menyembunyikan rasa sedih dan kecewanya menjadi satu.

Sanzu menangis sekencang-kencangnya di pelukan pemuda bersurai dwiwarna itu, bahkan Haitani yang tadinya menyusul Sanzu kini hanya bisa menatap pemuda bersurai broken heart itu dari jauh, terlihat tatapan yang sulit diartikan dari sorot mata Ran namun tidak untuk Rindou yang menatap pemandangan didepannya dengan jijik.

"CK cengeng." Ucap Rindou yang langsung pergi dari sana disusul Ran.

***

Setelah sedikit tenang sanzu berbaring di pangkuan pemuda itu.

"Apa kau benar-benar lupa denganku Sanzu?" Mendengar perkataan barusan Sanzu langsung menganggukkan kepalanya, sementara sang lawan bicara hanya terkekeh.

"Ini aku Wakasa Imaushi." Ucap pemuda itu yang kini merebahkan tubuhnya.

Sedangkan Sanzu langsung berdiri menatap pemuda dia hadapannya itu, dengan tatapan seolah ini tidak mungkin.

"Kak Waka." Lirih Sanzu yang masih bisa didengar oleh Wakasa.

"Iya, apa kau lupa aku kuliah di keguruan dan kau tau di tahun pertama ku mengajar ada siswa yang ingin bunuh diri." Ucap Wakasa yang langsung mencubit pipi chubby Sanzu, sementara Sanzu hanya meringis menahan sakit. Jujur Wakasa sudah terbiasa melihat Sanzu menangis sendirian di tempat sepi atau merenung, tapi dia tidak menyangka jika adik sahabatnya ini akan melakukan hal yang menurutnya sangat sempit.

Wakasa tau kalo Sanzu selalu diperlakukan tidak adil dikeluarkannya, dia juga tau perilaku Takeomi terhadap Sanzu yang selalu menganggap bahwa semua kesalahan Senju adalah hasil dari didikan Sanzu.

Pernah dia mendapat kabar bahwa Sanzu menjadi pencandu narkoba, tapi kabar itu ditepis oleh Takeomi yang memberi tau jika Sanzu hanya meminum permen warna-warni, namun kenyataannya itu salah Sanzu benar-benar menjadi pencandu narkoba. Ini terjadi akibat mama dari Takeomi dan Senju memberi tau sebuah fakta bahwa Sanzu tidak lebih hanya sebuah aib keluarga, mau bagaimana pun juga Sanzu terlahir dari hubungan gelap, mungkin fakta ini yang menyebabkan Takeomi tidak pernah tulus menyayangi Sanzu sampai akhirnya Sanzu terjerumus ke dalam lubang hitam kehidupan.

Satu satunya orang yang menyemangati Sanzu hanyalah Mikey, pemuda itu selalu bilang ke Sanzu untuk terus tertawa, dan fakta Sanzu berhenti mengkonsumsi narkoba itu karena larangan dari Mikey tapi lagi dan lagi Sanzu akan terus berdiri sendiri.

Sedangkan Takeomi mulai menyayangi Sanzu karena keinginan Shinichiro, dan juga sebuah fakta bahwa Emma dan juga Izana adalah saudara tiri Shinichiro namun kekasihnya itu mampu mengayomi adik-adiknya sampai menjadi keluarga yang kompak walau Izana dan Mikey masih hobi baku hantam.

"Kak Waka, jangan beri tau kak Omi ya." Pinta Sanzu yang udah mirip anak kucing terlantar.

"Boleh asal kau mau aku obati luka di kepalamu dan nanti malam pergi nonton." Ucap Wakasa yang terlihat tidak ingin ada penolakan.

can you love me sanzu (Ran x Sanzu x Rindou) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang