bingung

955 99 19
                                    

"Bahwa Ran dan adiknya telah menolong Sanzu." Ucap Mikey namun siapa sangka pemuda penyuka dorayaki itu tengah menggigit bibir bawahnya hanya untuk menyalurkan rasa sakit dan ketidak mampuannya untuk jujur, Mikey tidak jujur bukan karena takut Ran tapi dia tidak ingin Sanzu terluka lagi, lagi pula kalo di ingat-ingat Mikey juga lah yang telah membuat Sanzu seperti ini.

Di sisi lain Mikey juga takut Takeomi akan memukul Sanzu sama apa yang dia lakukan kepada Sanzu beberapa hari yang lalu, kalo dia bisa Semarah itu apalagi Takeomi orang yang menurut Mikey makasih setengah-setengah dalam memberikan kasih sayang, jadi diam bukan berarti lemah ataupun takut, tapi diam adalah langkah terbaik untuk menghentikan bencana.

"Tapi kenapa Mikey bilang gara gara dia Sanzu di kucilkan." Tanya Takeomi yang sepertinya mulai menarik Sanzu dari Ran untuk sekedar menjaga jarak.

"Karena Ran orang populer jadi dia banyak fans jadi Sanzu ya gitu lah." Meski terlihat tenang tapi siapa sangka Mikey tengah mencengkram lengan Ran, tak lupa senyum manis dia tujukan. Namun bukannya Ran yang hanya diam dengan cebol satu ini.

"Ooo begitulah maaf ya." Sambil tersenyum lembut tapi menyeringai Ran menarik surai Mikey tak lupa tangan satunya mencengkram bahu Mikey hingga berbekas.

"Aahhkk." Cicit mekiy.

"Kalo gitu aku percayakan Haru kepada kalian." Setelah selesai dengan urusannya Takeomi segera berkemas begitu pula dengan Senju, karena dia ikut kakaknya keluar negeri bukan untuk liburan melainkan karena lomba perwakilan Jepang.

Berbeda dengan Takeomi dan Senju di tempat Ran Mikey dan Sanzu kini terjadi kecanggungan, mereka bingung harus memulai topik apa sampai mereka hanyut dalam dunianya masing-masing, Mikey yang menunggu Draken Ran yang berusaha memberi kabar ke adiknya dan Sanzu yang sedang asik dengan masker di wajahnya, hingga akhirnya.

"Sanzu lepas saja masker mu." Seketika Mikey dan Sanzu menatap Ran yang masih berbaring di ranjang.

"Luka di sudut bibirmu itu cantik aku suka." Semburan merah muncul di wajah Ran saat dia mengingat ciuman panas antara dia dan juga Sanzu, kalo boleh jujur bibir Sanzu sangat nikmat antara lembut kenyal manis menjadi satu, ah kalo saja mereka berdua udah di terkam itu anak udah dibuat mendesah menyebut namanya, sayang disini ada anak tuyul udah nyebelin cari ribut Mulu.

"Gak usah godain Sanzu Anna Frozen." Ucap sewot Mikey yang sepertinya dia tidak ingin kalo Sanzu dekat-dekat dengan Ran, bahkan pemuda itu ingin memukul Ran tapi di urungkan karena Sanzu memberi dia isyarat agar lebih tenang.

***
Tak lama kemudian Draken datang dengan membawa satu kantong plastik berisi dorayaki dan Taiyaki tak lupa dia juga membawa bir bintang, ya gini-gini Mikey suka minuman berahkohol, tapi tidak semua orang tau hanya Draken Baji dan juga Sanzu.

Untuk Sanzu dia tidak pernah minum minuman berahkohol, sampai dimana Ran dan Rindou yang nyekoki Sanzu dengan wine.

"Banyak banget Ken." Tanya Sanzu yang sedang menata rapi bir bintang itu.

"Cuma limapuluh, anggap aja party kecil-kecilan." Jawab santai Draken lalu pergi kearah Mikey.

Ran yang melihat ketidak polos mereka bertiga hanya berdecak pinggang, ternyata orang yang dia kira waras sama saja.

"Lo kuat kan."  Ucap Ran yang menatap lurus Sanzu, sedang pemuda bersurai broken heart itu mengangguk sambil tersenyum.

Setelah selesai menata rapi Sanzu pergi membantu Takeomi menata dasinya, Ran yang melihat Sanzu telaten membatu kakaknya entah mengapa tiba-tiba saja dia membayangkan bahwa yang ada di sana adalah dirinya bukanlah kakak dari Sanzu, hingga tanpa dia sadari Ran melamun memandangi wajah cantik nang rupawan milik pemuda bersurai broken heart itu.

***

Tak berselang lama akhirnya Takeomi pamit ke mereka tak lupa dia memberi pesan agar Mikey Ran dan Draken menjaga Sanzu selama dia diluar negeri.

"Hati-hati di jalan kak Omi." Teriak Sanzu.

Belum juga ada satu menit Takeomi pergi, namun kediaman Akasih sudah seperti kapal pecah. Mikey yang langsung menyalakan musik keras Draken yang pesan pizza serta makan restoran lainnya, namun siapa sangka Ran hanya duduk di sudut ruangan sambil telponan, mungkin dengan sang adik, namun kegiatan ini semakin kacau saat ada suara bel beberapa kali, serta ide Dajjal Mikey yang tiba-tiba muncul.

"Bentar ya aku buka mungkin saja go food." Ucap Sanzu yang langsung pergi, tapi dia langsung di susul oleh ran karena dia baru saja memberi kabar bahwa dia gak pulang karena ada party di rumah gebetannya.

"Maaf menunggu." Ucap ramah pria bersurai broken heart.

Namun berbeda dengan Ran yang langsung menarik tamu itu, yang ternyata itu adiknya, Sanzu yang merasa membuang tenang untuk membuat pinta hanya diam mematung, sampai tukang go food benar benar datang.

***
Suasana party memang tidak semeriah yang Rindou bayangkan tapi ini cukup gila bukanya apa-apa tapi Sanzu belum sembuh.

"Gua punya ide gimana kalo kita main trud and Dre." Girang Mikey sambil membawa botol soda.

Tidak ada yang menjawab hanya anggukan sebagai tanda kalo mereka setuju, untuk permainan ini tidak terlalu sulit karena hanya ada satu orang yang memberi tantangan ataupun jawaban untuk satu orang yang mendapat giliran, tetapi yang unik saat giliran mu tiba kau harus meminum bir dari mulut orang yang memberi tantangan, tidak sulit bukan.

Sebelum mereka melakukan permainan, mereka terlebih dahulu minum-minuman berahkohol dulu, supaya bisa menikmati permainan tadi. Tapi di balik permainan ini Ran telah mempersiapkan sesuatu yang tidak di ketahui Rindou, mungkin dia menginginkan Sanzu sendiri.

"Baiklah kita melakukan pengundian siapa yang akan memutar botol." Ucap Draken sambil membawa stik, ini cukup simpel siapapun yang mendapat stik berwarna merah dia yang memutar botol.

"CK kenapa harus aku." Draken memutar matanya malas bisa-bisanya dia yang dapat.

Tanpa buang waktu botol mulai diputar, semua yang ada disana berantusias kecuali Rindou, namun siapa sangka ternyata botol itu mendarat di depan Rindou.

"Kenapa harus aku." Kesal Rindou, yang mau tidak mau harus menerima bir dari mulut Draken, tak jauh berbeda Mikey juga terlihat kesal karena untuk pertama kalinya Draken akan mencium orang lain.

"Kau pikir aku juga sudi." Ucap Draken yang langsung menyambar bibir Rindou, tentu Rindou yang belum siap lantas reflek memukul kepala Draken.

"Sstt... truth or dare." Ucap Draken sambil memegang kepalanya.

"Truth.." ucap Rindou malas.

"Kalo gitu apa yang kau benci dan apa yang kau sukai serta siap yang kau sayangi." Tanya Draken, jujur Draken sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan permainan ini, terlebih lagi dia tidak kenal orang yang tengah dia beri pertanyaan.

"Aku benci seseorang yang membuat Sanzu menangis, aku menyukai suaranya orang memohon di hadapanku dan aku menyayangi mama." Semua yang dikatakan Rin adalah kebenaran namun Ran yang mendengarnya terlihat shock.

"Uhuk... Uhuk." Ran terbatuk akibat tersedak.

'Rin apa aku akan kau anggap saudara jika kebenaran tentang hidupmu terbongkar.'


















Maaf jarang up lagi banyak tugas bisa anak sekolah.

Oke yang minta Ran sama Rindou suka Sanzu beneran, tunjukkan aspirasi anda.

Command and like aku tunggu

Adegan ewe sabar aja

can you love me sanzu (Ran x Sanzu x Rindou) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang