Asrama

825 81 23
                                    

Di saat Senju mau menendang kepala kakaknya Takeomi datang tepat Waktu.

"Senju kau mau membunuh kakakmu." Tanya Takeomi.

"Gara-gara dia Yuzuha minta Senju menjauh." Senju yang memang tipikal orang kuat diluar tapi lemah di dalam, menangis di dekapan pelukan kakak tertua, sementara Sanzu melihat adegan Teletubbies merasa salah pilih keluarga.

"Kak Omi" tanya Sanzu sambil memperhatikan adiknya. "Kok nangis." Ucap Sanzu lagi.

Bukannya menjawab Takeomi justru melototi Sanzu, Sanzu yang tidak peka menganggap kakaknya sedangkan ingin lomba saling melototi. Hal itu disalah artikan pria bersurai broken white itu yang kini ikut melotot ke arah kakaknya.

Mereka terus saling tatap tatapan sampai akhirnya Takeomi mengakhiri hal gila ini.

"Haruchiyo." Ucap Takeomi.

"Yeee aku menang, kakak kalah Cemen." Sanzu tidak memperdulikan tatapan emosi kakaknya bagiannya dia yang memang, dia pantas dapat pujian dan juga ucapan selamat bukan tatap aneh seakan dia penjahat. 'ah Takeomi memang bodoh.'

"Kak Sanzu keterlaluan, dasar psikopat." Ujar Senju yang langsung pergi menuju kamar.

Melihat adiknya menangis Sanzu akui dia kali ini kelewatan, tapi dia cuma ingin di perhatian bukan hal ini yang dia mau.

"Sanzu kakak kecewa dengan kamu gara-gara kelakuan iseng, aku dan Shinichiro hampir saja berantem dan juga lihat sekarang Senju dan kekasihnya sedang renggang." Tutur Takeomi yang sedang menatap Sanzu dengan tatapan penuh emosi dan rasa ketidak suka.

"Kenapa kakak menatapku seperti itu." Terlihat cairan H2O+NACL jatuh membasahi pipinya. "Tatapan mata yang paling aku benci, tatapan kakak sama seperti dulu." Ya tatapan dimana Takeomi menatap Sanzu seakan adiknya itu sebuah parasit yang harus di singkirkan.

Sanzu tidak mengerti dia cuma mau diperhatikan dan di sayang tapi kenyataannya selalu berbanding terbalik, realita tidak seindah impian. Keluarga yang seharusnya melindungi justru yang melukai. Lebih baik keluarga Akasih hancur saja, atau emang Akasih itu bukan marganya, pantas keluarga tiri.

***

"Hiks... hiks.... hiks Haru cuma ingin di perhatian, bukan dibentak." Terdengar suara isak tangis Sanzu Takeomi yang mendengar merasa dilma, dia marah tapi juga kasihan.

Mau dipungkiri bagaimana pun juga, Takeomi sadar kalo dia masih belum memperlakukan Sanzu seperti dia memperlakukan Senju. Kasih sayangnya masih berat sebelah, seharusnya dia sadar kalo Sanzu itu tidak suka, kalo dia terus membangga-banggakan Senju, sedangkan Sanzu saat ini masih masa pemulihan.

"Aku memang kakak yang bodoh." Ucap Takeomi dengan lirih.

Sulit bagi Takeomi memberikan kasih sayang ke Sanzu dengan takaran yang sama seperti dia menyanyi Senju, entah rasa benci masa lalulah yang membuat dia seperti ini, memang seharusnya dia melupakan masa lalu, dan memulai hal baru untuk masa depan.

Sambil merenungi kesalahannya Takeomi Mulai mengambil sepuntung rokok dan mulai membakar ujungnya. 'Apa sebaiknya Senju dan Sanzu dipisah saja?'

***

Malam berganti pagi, sang bulan telah diganti dengan hangatnya sang Surya. Namun sayang kehangatan itu tak mampu membuat hubungan keluarga Akasih membaik.

Baik Sanzu dan Senju sama-sama tidak mau membuka topik meskipun Takeomi sudah melontarkan pertanyaan yang mereka jawab dengan kompak. 'iya, mungkin, pikir sendiri.' hingga akhirnya kesabaran dari Akasih Takeomi hilang.

"Sanzu kakak sudah muak sama kelakukan kekanak-kanakanmu." Ucap Takeomi yang langsung mendapat senyum kemenangan Senju, sementara Sanzu hanya diam pasrah namun dalam hati terdalam. 'Takeomi sialan aku bersumpah akan memenggal kepala sialanmu itu anjing.'

Sanzu terus menatap tajam kakaknya sambil menusuk-nusuk belati kecil ke pancake. "Dan kau Senju, selalu memikirkan diri sendiri dari pada orang lain, kau selalu menyelesaikan masalah lewat jalan pintas, kakak yakin kau dan Yuzuha bisa balikan jika kalian berdua menyelesaikan masalah dengan kepala dingin bukan emosi." Lanjut Takeomi.

Mendengar penuturan sang kakak kini giliran Sanzu yang tersenyum mengejek, namun sebelum pria bersurai broken white itu tersenyum sumringah sang kakak tiba-tiba melanjutkan kata-katanya.

"Jadi dengan berat hati kakak memutuskan untuk sementara waktu Sanzu tinggal di asrama."

Bagikan anak kecil mendapatkan permen di hari Halloween, Sanzu langsung sujud syukur saat mendengar kabar bahagia ini.

"Alhamdulillah akhirnya aku bisa satu rumah dengan Mikey." Ucap pria bersurai broken white itu saat sedang sujud.

Mungkin senju dan Takeomi tidak mengetahui tapi sebenarnya Mikey dan Izana baru saja masuk asrama gara-gara mereka berdua ketauan berantem sampai membuat Emma mengalami patah tulang jati kelingking.

***

Wajah yang semula tersenyum kini berubah menjadi suram saat pria bersurai broken white itu tau dia harus satu kamar dengan Ran, Rindou dan juga kokonoi.

"Kak Omi Haru gak mau satu kamar dengan mereka."

Sanzu terus memeluk kaki kakaknya, sambil terus merengek dia tidak mau satu kamar dengan Annabelle dan juga jamet pengkolan di tambah lagi ada hantu mata separo bisa bisa bukanya waras malah masuk rumah sakit jiwa.

"Bukannya dia Ran orang yang kau kenalkan dengan kakak kemarin." Tanya heran Takeomi.

"Kalo Haru satu asrama sama mereka Haru pasti lulus dengan cepat." Jawab Sanzu sambil lihat Mikey, Izana, Baji dan Draken yang sedari tadi makan kripik singkong seakan menonton film FTV.

"Wah bagus dong gitu." Jawab bangga Takeomi.

"Iya soalnya bukannya pintar Sanzu malah hamil."

Seketika Takeomi dan Wakasa hanya terdiam, sedang Rindou dan Ran kini teringat kembali adegan dimana mereka sedang memadu kasih. Sungguh desahan Sanzu sangat indah, kalo boleh jujur setelah mereka bermain dengan Sanzu tidak ada satupun jalang yang bisa menandingi kenikmatan lubang surgawi milik Sanzu.

"Kak aku tegang." Tanya Rindou jujur.

"Tenang entar malam kita main." Jawab Ran.

















Hay sekali lagi gua minta maaf soalnya jarang up

Chapter selanjutnya bisa di pastikan adegan 🔞 muncul oke

Oke panjang pendeknya kita ikuti alur y.

See y....

Kalo ada typo kasih tau aku.

can you love me sanzu (Ran x Sanzu x Rindou) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang