Sudah satu bulan telah berlalu, dan kini hari yang di tunggu-tunggu Sanzu telah tiba. Hari dimana dia akan menjadi ratu di keluarga besar Haitani, semua sudah siap tak terkecuali apapun.
Namun saat kau berjalan dia jalan yang lurus pasti ada aja batu sandungan.
Ya masalah pernikahan Sanzu bukan karena dekorasi ataupun keuangan, dan statusnya sebagai buronan polisi, namun karena hal sepele. Yang mungkin tidak pantas di bahas dan di perdebatkan.
"Pokoknya aku suami pertama Sanzu." Ucap Rindou sambil menjambak rambut kakak.
Andai saja rambut Ran panjang seperti dulu, pasti enak di tarik. Tapi kebanyakan rambut panjang umurnya pendek.
"Aakkkhh... Lo bontot jadi ngalah." Pekik Ran yang langsung menjewer telinga Rindou.
"Enak saja aku jadi yang kedua, pelakor dong aku."
Entah dari mana Rindou mendapat sandal jepit, yang pasti sandal itu langsung Rindou pukul tepat di wajah Ran.
"Siapa bilang kau pelakor, tot bontot."
Sambil mengusap wajahnya yang kotor gara-gara Rindou, Ran berusaha tenang menghadapi adiknya ini, orang dia mati Ran cari tapi pas hidup nyusahin.
Udahlah lebih baik Rindou gak ada tapi gentayangan, kan walau udah mati tapi jiwanya masih ada.
"AU ah pokoknya aku suami pertama Sanzu titik gak pakai koma, apalagi tanda lainnya."
Keputusan Rindou sudah bulat, tapi keinginan Ran tetap kukuh, yang tertua yang pertama. Jadi Ran suami pertama dan Rindou suami ke dua.
"Anak bontot anak bontot sudah gede doyan ngen..."
Sambil bertepuk tangan Ran berusaha menghibur adiknya, dulu waktu dia dan Rindou masih SD ibunya pasti akan marah saat mendengar Ran menyakinkan lagu ini, sementara Rindou hanya bertepuk tangan dengan rianya, karena Rindou tidak tau maksud dari lagu itu dan gak pernah hafal.
Ya bagaimana mau hafal, pas sampai ngen ibunya langsung ngomel-ngomel, jadi itu masih misteri bagi Rindou.
"TERUSIN BILANG APA TADI TERUSIN."
Ran tercengang kok bisa-bisanya Rindou cosplay jadi ibunya. Tapi Ran gak tau aja alasan Rindou nggas minta di lanjut, bukan karena emosi namun karena penasaran selama ini.
Kok bisa Ran suka, gak bosen apa cuma bilang. 'anak bontot anak bontot udah gede doyan ngen.' aduh sepertinya Rindou tidak akan tau sampai kapan pun.
Saat sedang asik berdebat Ran dan Rindou tidak sadar jika Sanzu sudah menunggu mereka di depan pintu.
Dengan air mata berlinang, Sanzu merasa misteri kehidupan sungguh sulit diduga. Dulu dia sangat membenci mereka berdua tapi sekarang dia menyukai.
Karena bagi Sanzu penampilan tidak mencerminkan hidup seseorang, walau Ran dan Rindou adalah anak berandalan tetapi jauh di dalam lubuk hatinya terdapat jiwa malaikat.
"Ran Rindou ayo kita sudah di tunggu."
Hal pertama yang Ran dan Rindou lihat adalah sosok bidadari cantik.
"Apa ini yang dinamakan bidadari turun dari neraka." Ucap Rindou yang melihat Sanzu dari atas sampai bawah.
Sanzu menggunakan tuxedo berwarna putih sama yang di gunakan Ran dan Rindou, cuma yang membedakan hanyalah warna dasi. Sanzu menggunakan dasi wara pink, sedang Ran Rindou menggunakan warna janda.
"Kali ini gua setuju sama Lo Rin." Jawab Ran yang langsung memasang vail di kepala Sanzu.
"Kok dari neraka...???"
Sambil berdecak pinggang Sanzu terlihat tidak terima enak aja dia di bilang dari neraka.
"Ya soalnya surga saja kalah sama kamu, makanya neraka yang menerima mu."
Jauh dari lubuk hati Rindou dia ingin berkata, surga mana yang menyediakan pembantai sadis. Tapi walau sadis dan kejam Sanzu tetap imut seperti neko, dasar kucing ilang.
Biasa sepupu jauh kucing oyen, makanya aura songong sama.
"Ayo kita ke altar pernikahan." Ucap Ran sambil memegang telapak tangan kanan Sanzu.
"Tunggu kak siapa yang akan menjadi suami pertama Sanzu."
Lagi dan lagi pertanyaan itu membuat Ran dan Sanzu pusing dan enggan menjawab, tapi kalo gak dijawab juga merepotkan.
"Siapapun itu yang penting kan ngewe nya bareng." Jawab Sanzu frontal.
"Jadi kalo kita masuk bersama gak masalah dong." Kali ini Ran menatap Sanzu dengan tatapan pedofil.
"Ya udah kalo gitu Rin setuju."
Oh tuhan semoga pantatku baik-baik saja, Sanzu hanya bisa tersenyum simpul menghadapi dua suaminya, semoga nanti mainnya lembut. Mengingat dulu waktu mereka trheesom tidak sampai masuk bersama, dia berahkir pingsan.
Uuu ingat itu kewajiban dan hak-nya untuk kedua calon suaminya mendapat jatah. Semoga mereka tidak minta setiap hari, kalo pun setiap hari satu dua ronde sih gak masalah, tapi dari sejarah Sanzu ngewe sama Haitani gak pernah itu dia berahkir selamat, paling pingsan ataupun tenggorokan sakit akibat disuruh desah ngulum plus pantat nyeri.
***
Dengan nuansa putih dan ungu, pernikahan Sanzu dan kedua Haitani terlihat bak di negri dongeng. Mengambil latar di tepi pantai bukan Greja mereka berharap akan sekuat batu karang dan sekukuh ombak.
Janji pernikahan di ucapan, semua yang disana mendengarkan dengan hikmat, kecuali satu.
Takeomi mengais melihat kepergian adik laki-lakinya itu, tidak seperti pernikahan Senju Takeomi merasa belum cukup waktu dia dan Sanzu habiskan.
Bisa-bisa sih botak sudah pergi dari marga Akasih, ya walau dia selalu mengaku sebagai Sanzu tapi sekarang dia resmi menjadi Haitani. Ya Haitani haruchiyo.
"Tuan Ran dan tuan Rindou bersedia kah kalian menerima Sanzu sebagai istri baik kekurangan dan kelebihan." Ucap pendeta.
"Kami bersedia."
"Tuan Sanzu bersediakah kau menganggap tuan Ran dan tuan Rindou menjadi suami anda baik susah maupun senang."
"Saya bersedia."
"Mulai hari ini kalian resmi menikah."
Setelah mendengar perkataan dari penderita, Ran dan Rindou mencium pipi Sanzu sebagai pertanda mereka sangat senang.
"Sayang mulai malam nanti kita ngewe terus sampai kau hamil." Ucap Rindou yang terlihat langsung menarik dagu Sanzu dan mulai mencium bibir itu dengan sekilas, yang sebenarnya dia ingin ciuman panas tapi karena masih banyak orang di urungkan saja nikmatnya, kan udah sah nanti juga bisa main sampai puas.
"Jadi urusan masak dan lain-lain biar kami yang urus, kau tinggal tidur saja.
Command and like aku tunggu. Sebenarnya chapter ini udah tamat tapi sepertinya kalian ingin adegan trheesom jadi besok adalah chapter terakhir.
See y...
KAMU SEDANG MEMBACA
can you love me sanzu (Ran x Sanzu x Rindou) End
FanfictionSanzu sangat menyukai Mikey meskipun pemuda itu menyukai Draken, tapi disisi lain mucho menyukai pemuda bersurai broken white itu namun hal itu membuat sanzu bertemu Haitani bersaudara karena salah tebas. niat awalnya pemuda itu ingin membunuh mucho...