ulah

839 79 22
                                    

Tampak Sanzu sungguh terkejut dengan perilaku Rindou, pria bersurai broken heart itu sempat berfikir jika jamet pengkolan ini akan melakukan hal senonong tapi kenyataannya berbanding dengan apa yang ada di pikirannya.

"Emm uh Rin." Sanzu terlihat canggung.

"Tempatnya bagus ya." Terlihat sorot mata Rindou menatap salah satu lukisan. "Kata bunda Rindou tidak boleh memberi tau tempat ini ke kak Ran, biar ini menjadi tempat rahasia anak dan ibu."

Entah mengapa Sanzu merasakan gejolak aneh saat pria berkacamata itu tersenyum sumringah. 'Jantungku.'

Saat ini Rindou dan Sanzu sedang berada di restoran Prancis tak aneh jika ada beberapa barang seni bernilai tinggi di sana.

"Kok gua merasa ngedate." Ucap Sanzu tanpa ada filter.

"Hahahaha kau benar juga." Tawa Rindou pecah mendengar ucapan polos Sanzu, jujur saja makan disini cukup banyak menguras dompet, makanannya sih gak seberapa harganya yang mahal.

Porsinya sesendok harganya segunung, ini tempat makan apa perampokan. Satu kali suap seratus ribu Yen yang melayang, untunglah Sanzu hanya makan dikit pemuda bersurai broken heart itu cuma makan Escargot, Ratatouille, Coq Au Vin, Confit de Canard, Soupe A L'oignon, Bouillabaisse dan makanan penutup yang orang gaul sering bilang dessert mereka pesan puding rasa cokelat mangga nanas stoberi semangka dan juga jagung, tak lupa beli es krim dengan rasa stroberi , pie semua rasa mereka beli dan juga biskuit cokelat tak lupa mereka memesan minuman dua botol kir.

Lima juta Yen melayang dalam satu kejab mata. 'Dasar making.'

"Udah mau gelap ayo aku antar pulang." Ucap Rindou yang langsung memasang helm di kepala Sanzu.

Sanzu yang mendapat perlakuan seperti itu seketika merona wajahnya memerah sampai ke telinga. 'Kami sama taskete."

Di perjalanan menuju kediaman Akasih, baik Rindou maupun Sanzu sama-sama bertukar cerita Sanzu tidak menyangka bahwa ternyata Rindou adalah orang humoris dan mudah di ajak bercanda, karena keasikan mengobrol dia tidak sadar ternyata sudah sampai di depan rumah.

"Rin mampir dulu." Pinta Sanzu dengan basa basi.

"Nggak dulu deh, soalnya aku ada les privat." Jawab Rindou.

"Ooo kalo gitu aku masuk dulu." Ucap Sanzu sambil melambaikan tangan.

Sementara Rindou yang melihat Sanzu sudah masuk rumah segera tancap gas pulang.

***

Malam ini Sanzu merasa menjadi orang yang tidak berguna dan juga bodoh, dari dia mandi ganti baju makan dia selalu mendengar. 'Lihat haru Senju menang lomba taekwondo kelas dunia.' kak Takeomi yang terhormat Haruchiyo Sanzu atau Akasih haruchiyo kagak buta maupun tuli jadi tolong please kagak usah bilang setiap tiga detik sekalipun lama-lama pengap ini telinga.

Belum lagi sih Senju juga ikut bilang, karena sudah jengkel Sanzu merengek ke Takeomi dan juga Senju.

"Kak Omi beliin pizza dong untuk merayakan kemenangan Senju." Pinta Sanzu sambil tarik-tarik pergelangan tangan kakaknya.

"Senju juga anggap ini pajak kemenangan atau di singkat pekok oke." Ucap Sanzu sambil memelas ke arah Senju.

Senju yang kagak tega segera menyetujui keinginan kakaknya sedangkan Takeomi cuma ikut saja, sesekali membahagiakan adik tercinta kagak salah bukan.

"Kak haru ingin pizza topi apa?" Tanya Senju.

"Cuma ganja sama kokai." Ucap Sanzu sambil mendorong keluar kedua saudara. "Kalo gak dapat gak boleh pulang." Teriak Sanzu.

can you love me sanzu (Ran x Sanzu x Rindou) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang