Tema: Buat cerita dengan tema, "Mitos Angka 13"
Judul: Rumor
Genre: ? Fantasi mungkin
****
****
****"Apa ada penanggalan di sana?" tanyaku pada Alba. "Kamu tahu dari mana sudah dua tahun?"
Alba mengangguk pelan. "Setiap kami punya memori yang bisa langsung melihat penanggalan hari itu."
Hah, gimana-gimana?
"Kalau sekarang ... uh." Alba menunduk. "Kok, enggak ada ...."
"Mungkin karena loncat waktunya kejauhan?" tanya Tora.
"Tapi kadang, di beberapa kalender digital, tahun 1700-an masih ada lo di tahun 2000-an," ucapku.
"Atau karena lintas dunia atau dimensi, jadi enggak berfungsi?" tanya Tora.
Alba hanya menggaruk kepalanya, bingung.
"Sudahlah, kami akan mencari cara supaya kamu bisa kembali." Aku menepuk kepala Alba. "Kamu sudah siapkan bunga sakura yang mau kamu bawa? Enggak takut layu?"
"Nanti aku keringkan." Alba mengangguk.
Petang menjelang. Kami memutuskan bermalam di luar, toh kami juga tidak menemukan rumah ataupun bangunan lain.
"Oooh, Terra bisa menyusut!" Alba tampak sangat girang ketika Terra menjadi kecil sepelukannya.
"Oh, selama ini dia tetap di ukuran aslinya, ya." Deha menepuk-nepuk Terra. "Alba, mau main sama dia?"
Alba terlihat sangat antusias. Sementara ia bermain, yang lain menyiapkan tempat bermalam. Tak perlu tenda, malam ini cukup cerah.
"Satu, dua, tiga ...."
"Ngitung apa?" Aku membuyarkan Rehan.
"Euh, bintang." Anak itu gelagapan.
"Belum mau tidur, kok udah ngitung bintang aja?"
"Aku baru sadar, bintang di sini aneh. Enggak kayak di dekat rumahku ... atau langit yang biasa."
Aku turut menengadah. Benar, beberapa bintang di sini terlihat begitu dekat, meski lebih banyak kerlipan yang tampak amat jauh di angkasa. Aku menghitungnya dalam hati.
Tiga belas?
"Merasa aneh? Di lingkup wilayah ini, langit memang berbeda sendiri. Lebih dekat. Bintang yang tampak dekat itu menunjukkan penanggalan."
Aku dan Rehan kompak menoleh, kaget. Seseorang, entah siapa, berdiri di atas cabang sebuah pohon, menatap langit.
"Dan ... sepertinya, hari ini bukan tanggal yang baik untuk menginap di luar."
Aku melihat, orang itu menatap kami.
"Tanggal 13, pertengahan bulan masehi ... banyak yang berkeliaran di sini. Enggak aman."
"Kamu siapa?" tanyaku, karena hanya melihat siluet.
"Aku?"
Siluet itu meloncat turun ke hadapan aku dan Rehan. Ia mengibaskan rambutnya yang panjang.
"Archer ... Ashley."
****
"Demi keselamatan banyak orang, kami membuat rumor soal tanggal 13 di sini."
"Kalian yang buat?" Deha menaikkan alis. "Eh, tapi tenang saja. Selama ada Terra, enggak bakal ada yang berani mendekat."
Ashley mengangguk. Ia pun tampak takjub melihat Terra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped in Hayalan (Again)
Random[Dalam rangka Daily Writing Challenge NPC] *Mungkin mengandung spoiler dari semua cerita Tare* Untuk memenuhi tuntutan tema, Tare bermain ke Hayalan, dunia imajiner buatannya. Niat hanya bertandang sebentar, ternyata ia harus melalui misi untuk bisa...