Buka website https://writingexercises.co.uk/take-three-nouns.php
klik generate satu kali.
Lalu buat karya yang harus menyebutkan tiga kata itu.
Death lion cake
Tenang, enggak gelap, kok.
****
Di tengah sebuah padang sabana, tinggal seekor singa buas yang senantiasa lapar. Kalian tahu kalau singa adalah karnivora alias pemakan daging, tetapi singa lapar ini menyukai semua jenis makanan--ia akan jinak pada siapa pun yang memberinya makan dan akan memakan siapa pun yang datang tanpa membawa apa-apa.
"Saber-san, kue!"
(Eh? Tunggu dulu.)
Singa itu tentu dengan senang hati menangkap dan menerimanya. Siapa yang melempar kue? Buat apa singa itu peduli.
"Hah! Kenapa aku di sini?"
Laki-laki itu jeri melihat singa yang menatapnya lapar. Satu adegan tersensor. Tiba-tiba saja laki-laki itu sudah lenyap dan si singa tampak kekenyangan.
"Lancer, mati!"
Singa itu menyebabkan kematian.
(Apa ...?)
Mari kita beralih topik ....
(Ini apa ...?)
"...."
"Re ...."
"Tare ...!"
"Hah!"
Aku melompat dan langsung jatuh lagi.
"Gile, tidur dadakan, pules amat, Mbak," ujar anak laki-laki di seberang.
"Capek dia, belum tidur selama di sini." Suara familier terdengar di belakangku.
"Ha ... aku ketiduran, ya?" Aku duduk perlahan. Dasar, aku mimpi. Tampaknya, aku rindu dunia asli. Kalau rasa jenuh memuncak, seorang terdekatku akan menyetel serial aneh di YouTube: Carnival Phantasm. Fix aku mimpi itu.
"Kalau udah sadar, ayo jalan." Deha berdiri dari duduknya. "Kirain pingsan, tapi mukamu teler parah."
Aku nyengir kuda.
"Jadi ... mau ke mana?" Aku menguap amat lebar.
"Rumah Kota, katanya? Kita udah di depannya," sahut Tora.
"Wah, cepatnya." Aku mengintip ke bawah Terra. Tampak rumah besar nun di bawah sana, bersebelahan dengan sebuah gedung mewah.
"Hem ... Tora? Kamu tahu, 'kan, kalau kedatanganku mengacaukan linimasa dan waktu kalian?" Aku beralih ke arah Tora yang turut mengintip.
"Ya. Jadi ... ini masa lalu atau masa depan?" jawab Tora.
"Entah. Masalahnya bukan itu. Tapi, selama aku di sini, karakter yang sudah tiada ... jadi ada."
Bukan hanya kami berdua, semuanya seketika hening.
Suara Tora gemetar setelah itu. "Ma-maksudmu, orang yang sudah meninggal ...."
Aku tepekur. "Aku minta maaf kalau membuatmu enggak nyaman, tapi mungkin ini kesempatan bagimu."
"Enggak perlu minta maaf." Aku bisa melihat binar di mata anak laki-laki yang selalu kekanakan itu. "Ini kesempatanku, akan kupergunakan sebaik-baiknya. Akan kuwujudkan mimpi yang selama ini cuma angan."
"Mimpi apa?" Rehan menyahut heran.
"Mimpi ... aku bisa main band sekeluarga, full team." Jelas Tora semringah. Matanya berkaca-kaca, wajahnya bersemu.
"Maksudnya?" BZ yang menyahut.
"Seperti aku yang memunculkan BZ, Clara yang masih eksis ... orang yang mestinya sudah mati di sini pun ada lagi. Ibunya Tora." Aku menatap kejauhan, tersenyum kecil. Kembaranku yang lain, aku akan ketemu kamu.
"Master Bundo, Dien Ariannisa ... Bunda Arin."
(Bersambung)
****
Cerita ini udah aneh dari awal, oke?
Kalau sudah selesai tantangannya, aku spill semua karakter berasal dari cerita mana aja.
Jkt, 15/2/2021
AL. TAREPS
Saya lupa ini Carnival Phantasm episode berapa, mungkin 6? Yang jelas, parodi Fate series.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped in Hayalan (Again)
Random[Dalam rangka Daily Writing Challenge NPC] *Mungkin mengandung spoiler dari semua cerita Tare* Untuk memenuhi tuntutan tema, Tare bermain ke Hayalan, dunia imajiner buatannya. Niat hanya bertandang sebentar, ternyata ia harus melalui misi untuk bisa...