Day 21

23 5 0
                                    

Tema: https://www.proprofs.com/quiz-school/personality/playquiz/?title=mtq1mzuznq7dq4 dan cari tau apa love language kalian. Buat cerita tentang seseorang yang mengungkapkan perasaannya menggunakan hasil tes bahasa cinta yang sudah didapat ]

Judul: I wanna be with you forever

Genre: not a really romance. Drama, maybe

Qur'an Time! /Bukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Qur'an Time! /Bukan

****
****

"Runtuh ...."

"Apa memang malam-malam begini?" tanyaku.

Ven mengangguk pelan. "Sebenarnya, malam itu saat semua orang 'aman' dan berkumpul di rumah masing-masing, tapi kalau rumahnya udah enggak ada ...."

"Apa kalian menggelandang di dalam sana?" sahut Ivy prihatin.

"Bukan menggelandang," gumam Alba. "Lebih seperti ... apa, ya? Enggak bebas."

"Kalau benar, berarti sebentar lagi kota akan berubah mencekam, dan enggak ada tempat berlindung buat semua orang."

"Kenapa mencekam?"

"Sumber energi hilang, tepat saat pesawat raksasa lepas landas."

Tepat setelah itu, suara menderu tak kalah kencangnya terdengar. Empat pesawat berukuran besar meluncur di angkasa, meninggalkan jejak debu.

".... Ah." Ven tampak baru sadar keberadaan medali di tangan Alba. "Sejak kapan kamu punya itu?"

"Sejak dulu, atau saat ini." Alba tampak linglung. "Sebelum kubahnya runtuh. Aku mengambilnya."

"Mengambil–apa?!"

Kami hanya diam mematung.

"Jadi kamu!" Ven menyentak Alba. "Kamu memang pendiam, sakit-sakitan, tapi nekat juga ya? Medali kehormatan itu buat para pemenang, itupun mereka enggak boleh menyentuhnya langsung!"

"Jadi aku ... apa?"

"Kamu buron, Al! Tapi kenapa kamu enggak pernah ditemukan? Padahal kamu enggak pergi ke mana-mana, sampai kubahnya waktu itu runtuh, 'kan?!"

"Aku ... buron?"

Aku menelan ludah. "Maaf menyela, apa sebaiknya kami menjauh?"

Ven menatapku. Pandangannya berapi-api. Dia memang bukan anak perempuan biasa. "Terserah."

Ralat, ternyata dia perempuan biasa.

Kami memilih menjauh, tetapi BZ tinggal di sana, duduk diam dan menyimak. Ia hanya mengacungkan jempol ketika kuajak pergi. Aku akan sampaikan padamu, itu maknanya.

"Aku enggak tahu kamu telmi apa gimana, tapi pengumumannya selalu disiarkan, beritanya ke mana-mana, dan anehnya ... enggak ada yang tahu siapa yang mengambil benda itu!"

Trapped in Hayalan (Again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang