02 : Jaemin

5.4K 414 7
                                    

"Ah bangsat!" ucap Jaemin mengusap rambutnya kasar.

Jaemin memandangi aliran sungai yang tenang. Jaemin memilih bolos sekolah hari ini. Biar saja Papanya marah, lagipula dimarahi sudah seperti makanan sehari-hari bagi Jaemin, mau ia salah atau pun tidak.

"Pe-permisi Kak." ucap seseorang membuat Jaemin menoleh.

"Ya?" tanya Jaemin.

"A-aku jualan susu strawberry murni, barangkali Kakak mau beli. Harganya murah kok Kak, cuma sepuluh ribuan." ucapnya.

Jaemin melihat keranjang rotan diboncengan sepeda yang diikat dengan tali, isinya penuh susu strawberry.

"Lo ngga sekolah?" tanya Jaemin bukannya membeli.

"Hah? Oh anu, ngga Kak." jawabnya kikuk.

"Kenapa?" tanya Jaemin.

"Aku, aku ngga ada biaya Kak." cicitnya pelan.

"Oh." balas Jaemin.

Keduanya lalu terdiam sejenak.

"Gue beli, semua." ucap Jaemin.

"HAH? Yang bener Kak?" ucapnya terkejut.

"Buruan total, berapa?" tanya Jaemin mengeluarkan dompet kulitnya.

Jaemin melihat anak itu sibuk menghitung.

"90.000 Kak." ucapnya.

"Nih, sisanya buat jajan." ucap Jaemin.

"Kak tapi ini banyak banget, ngga usah Kak." ucapnya menolak, mengembalikan lima lembar uang merah.

"Simpen." ucap Jaemin memandangnya tajam.

"K-Kalo gitu makasih banyak Kak." ucapnya menunduk.

Jaemin melihat anak itu sibuk menurunkan botol susu strawberry.

"Ga usah. Bawa pulang." ucap Jaemin.

"Lah kan udah dibeli Kakak?" ucapnya bingung.

Sebenarnya Jaemin tidak bisa minum susu strawberry.

"Gue repot bawanya." ucap Jaemin menunjuk motor ninjanya.

"Kalo gitu alamat Kakak dimana? Biar aku anterin." ucapnya semangat.

Hah, bisa gawat kalau Jaemin membawa susu botol murahan begini ke rumah.

"Ke taman, bagiin ke orang." ucap Jaemin.

"Kakak serius Kak?" tanyanya.

"Hm." ucap Jaemin.

"Wah, baru kali ini aku ketemu orang sebaik Kakak. Aku ngga akan pernah lupain Kakak." ucapnya memandang Jaemin lekat.

"Apasih!" ketus Jaemin.

"Aku bagiin ya Kak. Semoga Kakak selalu bahagia dan selalu sehat ya." ucapnya tersenyum.

Jaemin mengusap tengkuknya merasa aneh.

"Dah Kak, Oiya jangan bolos ya Kak, diluar sana masih banyak anak yang pengen sekolah, seperti aku. Kakak harus semangat belajar!" ucapnya berteriak.

Jaemin memandanginya mengayuh sepeda dengan semangat.

"Cih, semangat?" gumam Jaemin.

✏✏✏✏✏

SMA Kingston Hills jam segini masih ramai. Guru-guru sedang mengadakan rapat rutinan pagi, jadi siswa-siswi masih bebas berkeliaran meskipun bel masuk sudah berbunyi.

RIVAL | Jeno Jaemin ✔ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang