16 : Nojam

3.1K 304 3
                                    

Di sekolah...

"Bangke banget, gue udah top up mahal tetep kalah!" umpat Jisung.

"Salah sendiri. Mending uang ditabung Cung, jangan top up melulu!" suruh Renjun.

"Gatel gua kalo ngga top up." ucap Jisung cengengesan.

"Serah lo. Abah lo tau mampus lo kena gibeng." ucap Renjun.

Jisung masih cengegesan.

"Iya tau, kece banget mobil Chenle!" ucap siswi dikelas mereka.

"Pada ngomongin apaansi dari tadi Chenle Chenle mulu." ucap Renjun tak suka.

"Mobil kita mah ngga akan pernah jadi omongan, kita sadar diri aja." ucap Jisung sambil mengunyah permen babol.

"Apa kabar vespa butut Echan yah." ucap Renjun.

"Hah itu lagi, ngga akan dilirik sama sekali." ucap Jisung.

"Padahal Echan punya rental mobil, bisa kali bawa satu yang mevvah!" ucap Jisung.

"Doi kan sederhana." ucap Renjun mengangguk bangga.

"Btw tumben belum dateng." ucap Jisung.

"Lo lupa, kan adeknya sunatan hari ini." ucap Renjun sambil menyisir rambut sampai klimis, biasa Koko Koko China.

"Lah lupa gua! Ntar kita perlu dateng ngga?" tanya Jisung.

"Datenglah, yakali kaga dateng. Lumayan juga bisa makan gratis." ucap Renjun.

Jisung setuju.

SREKK

Seperti biasa kalau Jaemin datang kelas langsung sepi.

"Pagi." sapa Jaemin.

"Pagi Jaem." sapa Jisung dan Renjun bersamaan.

Jaemin duduk dengan pelan.

"Mana HC?" tanya Jaemin menoleh.

"Ijin, si Hyunmin sunatan." jawab Renjun.

Jaemin mengangguk mengerti.

"Jaem." panggil Jisung.

Jaemin menoleh.

"Ikut ya nanti, ke rumah Echan. Udah lama juga kan lo ngga main sama kita-kita." ucap Jisung.

Jaemin menggaruk tengkuknya bingung.

"Ngga bisa lagi ya?" tanya Jisung.

"Hem. Sorry banget." jawab Jaemin tak enak.

Renjun membuang nafas kecil.

"Ada agenda sama temen baru?" sindir Renjun.

Jisung langsung menoleh dan melotot.

"Bukan gitu, gue les." ucap Jaemin tanpa menatap Renjun.

"Ada pepatah yang bilang, yang baru lebih seru." ucap Renjun.

"Jun!" tegur Jisung mendelik.

"Apa? Gue cuma berpepatah." ucap Renjun.

Jaemin menghela nafas. Lalu menoleh ke Renjun, menatapnya lurus tepat dimatanya.

"Gue serius ada les." ucap Jaemin.

"Takut aja gue sewaktu-waktu lo bakal lupa sama kita-kita. Apalagi kan Chenle sederajat sama lo." ucap Renjun.

Jaemin menukikkan alis.

"Kenapa lo ngomong gitu?" tanya Jaemin.

"Haaahh ngga tau lah, lo ngga bakal ngerti risaunya gue gimana." ucap Renjun.

RIVAL | Jeno Jaemin ✔ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang