37 : Sakitnya Jeno

3.5K 316 10
                                    

Pengadilan.

Jeno meminta bertemu dengan Suho sebelum pengadilan dimulai. Sebenarnya Irene melarang, dia sangat was-was.
Tapi Jeno bilang tidak papa, dan janji akan kembali pada Irene.

Suho menatap Jeno lekat-lekat.

"Jeno sayang. Jeno mau ikut sama Papa kan ?" tanya Suho.

"Papa sayang banget sama kamu. Kamu tau kan?" ucap Suho.

"Ikut sama Papa ya. Papa janji akan menghidupi kamu serba kecukupan. Papa jamin kamu bahagia." ucap Suho.

Jeno meremas tangannya kencang.

"Pa." panggil Jeno.

"Selama ini, ternyata Jeno keliru." ucap Jeno.

Jeno menatap lantai.

"Jeno salah mengartikan rasa sayang Papa. Pada dasarnya, Papa ngga pernah sayang sama Jeno." ucap Jeno.

"Apa maksud kamu Jen? Papa sayang sama kamu. Sayang banget." ucap Suho.

"Itu bukan sayang Pa. Ambisi Papa yang terlalu tinggi menghilangkan kasih sayang Papa ke anak-anak Papa." ucap Jeno.

Jeno mendongak, menatap Suho datar.

"Aku kecewa sama Papa." ucap Jeno.

Hati Suho mencelos.

"J-Jeno..." ucap Suho menatap pias.

"Disaat ketemu, bukannya minta maaf, justru Papa minta Jeno untuk ikut Papa." ucap Jeno.

"Jeno tau Papa pintar. Papa orang terpintar yang penah Jeno temui. Tapi untuk kali ini, Jeno keliru lagi." ucap Jeno.

"Papa bodoh. Papa berubah jadi bodoh. Papa sudah kehilangan semuanya sekarang." ucap Jeno.

Suho terhenyak.

"K-Kamu bilang Papamu bodoh Jen?" tanya Suho.

"Iya. Sekarang,Jeno sangat ingin maki-maki Papa, seperti yang biasa Jaemin lakukan." ucap Jeno.

"Kalo Papa berhasil buat Jeno kecewa, Jeno juga bisa buat Papa kecewa." ucap Jeno.

"Selama ini Jeno yang ngerokok, bukan Jaemin. Jeno juga mabuk di kamar. Jeno ngga pernah sempurna Pa." ucap Jeno.

Suho melotot, sekujur badannya lemas.

"J-Jeno, tidak mungkin. Tidak mungkin anak kebanggaan Papa begitu!" sentak Suho.

"Ini bukan mungkin dan tidak mungkin. Tapi memang faktanya, Jeno lebih buruk dari Jaemin." ucap Jeno.

"Jeno..." lirih Suho.

"Jeno malu karena Papa selingkuh. Terlebih, selingkuh dengan Tantenya Jeno sendiri. Mau ditaruh mana muka Jeno, Pa." ucap Jeno.

"Jeno, perbaiki cara bicaramu pada Papa!" ucap Suho.

"Kenapa? Jeno sedang menuruni cara bicara Papa." ucap Jeno.

"Jeno. Papa mohon, jangan berubah seperti Jaemin. Jangan!" ucap Suho melotot.

Jeno menghela nafas.

"Ngga Pa. Mulai sekarang Jeno akan atur hidup Jeno sendiri. Karena mulai sekarang Jeno ngga punya Papa." ucap Jeno.

Suho berdiri.

Mengepalkan tangannya hingga berurat.

Jeno melihatnya. Jeno tau amarah Suho sudah diubun-ubun.

"Mau pukul? Pukul aja. Sekali-sekali Jeno pengen rasain apa yang biasa Jaemin rasain." ucap Jeno.

"NA JENO!" ucap Suho lantang.

RIVAL | Jeno Jaemin ✔ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang