10 : Sayang Kakak

4K 399 13
                                    

"Pak Suho, ada tamu." ucap Bibi.

Hari ini Suho bekerja di rumah karena tidak ada rapat penting di perusahaan.

"Siapa?" tanya Suho sambil mengetik di laptop.

"Pak Sehun." jawab Bibi.

Suho menoleh.

"Benarkah?" tanya Suho tak percaya.

"Iya Pak, beliau sudah menunggu di ruang tamu." ucap Bibi.

Suho mengangguk lalu menutup laptop, keluar dari ruang kerjanya hendak menemui Sehun.

"Silahkan Pak diminum." ucap Bibi yang lain di ruang tamu.

"Ya, terima kasih." ucap Sehun.

Suho tersenyum, lalu duduk di single sofa dihadapan Sehun.

"Mau apa kau kemari?" tanya Suho tersenyum.

Sehun balik tersenyum.

"Apa kabar Kak?" tanya Sehun.

"Kabar? Kau tebak saja sendiri." ucap Suho.

Sehun mengambil nafas.

"Kak, kau masih belum memaafkanku?" tanya Sehun.

"Aku kan sudah bilang, kesalahan seperti itu tidak mungkin bisa termaafkan." ucap Suho.

Sehun menunduk.

"Itu sudah kisah lama Kak. Aku juga sudah menebusnya." ucap Sehun.

"Tapi kau tidak bisa mengubah akibatnya." ucap Suho.

Sehun menunduk lebih dalam.

"Tolong maafkan aku Kak. Rasanya ingin mati hidup dalam kekhawatiran seperti ini. Aku akan tenang kalau sudah dimaafkan." ucap Sehun.

"Aku tidak bisa." ucap Suho.

"Apa hanya kau saja yang boleh bahagia Kak? Aku juga berhak Kak! Meski aku pernah membuat kesalahan, tapi sebagai manusia aku juga berhak bahagia!" ucap Sehun menepuk-nepuk dadanya kencang.

"Tanpa tahu malu setiap tahun aku mengunjungimu, untuk sekedar mengemis sebuah maaf darimu. Apakah sesulit itu?!" ucap Sehun.

"Lagipula tidak ada yang berubah. Hidupmu bahagia, lalu apa lagi yang membuatmu sulit memaafkanku?" tanya Sehun.

Suho menerawang, menatap kosong atap ruang tamu.

"Aku tidak tahu. Aku hanya mau kau tidak akan pernah merasakan bahagia. Menurutku itu penebusan yang terbaik." ucap Suho.

"Tega sekali. Aku tidak sesalah itu Kak." ucap Sehun lirih.

"Menurutmu begitu, tapi tidak denganku." ucap Suho.

"Baiklah. Aku akan menghentikan diriku. Aku menyerah. Aku tidak mau lagi mengemis maaf darimu untuk tahun berikutnya." ucap Sehun.

"Terimakasih sudah membantuku dimasa lalu. Meski kau mau aku tidak bahagia, tapi sekarang aku sudah bahagia." ucap Sehun.

Suho diam saja.

"Pa, aku mau arisa ke rum-" ucap Irene terhenti.

"Sehun..." lirih Irene.

Sehun menoleh, menatap Irene dengan senyum canggung. Irene berjalan ke arahnya.

"Kau...apa kau sehat?" tanya Irene pelan.

Sehun melirik Suho sekilas.

"Ya, aku sehat. Kau sendiri bagaimana Kakak Ipar?" tanya Sehun.

"Aku sehat." ucap Irene.

RIVAL | Jeno Jaemin ✔ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang