58 : Penyesalan Sooman

2.6K 266 3
                                    

Sooman mengeratkan pegangannya pada tongkat penyangga.

Sooman sudah tua. Dia sudah kesulitan untuk berjalan tanpa tongkat di tangan kanannya.

“Kau yakin ini rumahnya?” tanya Sooman.

“Yakin Pak.” ucap pengawalnya.

Sooman berjalan menuju pintu besar yang amat tinggi kemudian memencet bel nya.

Ting

Tong

Ting

Tong

“Ya sebentar!” teriak seseorang dari dalam.

Ceklek

Sooman terbelalak.

“K-Kau apakah kau cucuku?” tanya Sooman.

Jaehyun mengucek matanya karena dia sedang tidur tadi dan pembantu sedang tidak ada di rumah.

“Permisi, anda siapa ya?” tanya Jaehyun sopan.

Sooman tersenyum tipis.

“Aku Kakekmu, Ayahnya Sehun.” ucap Sooman.

Jaehyun terlihat kaget.

“T-Tapi setauku Daddy sudah tidak punya Ayah.” ucap Jaehyun.

Hati Sooman mencelos.

“Ya. Kami memang telah memutuskan hubungan. Itu salahku.” ucap Sooman.

Jaehyun tidak mengerti.

“Em, kalau begitu, si-silahkan masuk.” ucap Jaehyun.

Sooman tersenyum.

“Kau sudah besar ya Jaehyun.” ucap Sooman.

“Anda tau namaku?” tanya Jaehyun masih kaget.

“Tentu saja, masa aku tidak tau nama cucuku.” ucap Sooman.

“Dad ada diruang kerja, akan aku panggilkan.” ucap Jaehyun.

“Nanti saja aku yang menemuinya sendiri. Aku ingin mengobrol denganmu dulu. Boleh?” tanya Sooman.

Jaehyun mengangguk lalu duduk di sebelah Sooman.

“Kau bagaimana di Hawaii? Baik-baik saja?” tanya Sooman.

Jaehyun tertegun.

“A-Aku baik-baik saja.” jawab Jaehyun.

“Kau punya banyak teman? Sekolahmu bagaimana?” tanya Sooman.

“Ada lumayan banyak. Sekolahku lancar saja.” jawab Jaehyun.

“Aku tidak minta kau memanggilku Kakek karena aku memang tidak pernah berperilaku sebagai Kakek selama ini. Aku tidak pernah menemuimu dan tanya kabarmu. Aku minta maaf Jaehyun.” ucap Sooman.

RIVAL | Jeno Jaemin ✔ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang