22 : Winter

3.1K 306 3
                                    

Pagi harinya...

“Irene! Jaemin kabur.” ucap Suho marah.

“Hah? Kabur gimana?” tanya Irene.

“Bedebah! Anakmu benar-benar menyusahkan. Jaemin sudah membawa pengaruh buruk hingga Jeno meniru kabur-kaburan.” ucap Suho.

TAK

Irene meletakkan garpu dengan keras.

“Aku sudah memikirkan ini semalaman. Kurasa Mommyku benar.” ucap Irene.

“Apa maksudmu?” tanya Suho.

“Pikir saja sendiri.” ucap Irene.

“Aku tidak mau tau! Jeno harus pulang hari ini. Dia akan mengikuti perlombaan! Kau jangan lupakan itu.” ucap Suho.

“Pihak les sudah mencari-cari Jeno dan Jaemin.” ucap Irene.

“Itu urusanmu. Kau sendiri yang membuat anak-anak kabur.” ucap Suho.

“Aku? Aku lagi?!” ucap Irene tak terima.

“Diamlah! Kau, anakmu, dan rumah ini benar-benar menyesakkan dada setiap hari.” ucap Suho.

“Entah kapan aku bisa merasakan ketentraman hidup. Hidup denganmu rupanya buruk.” ucap Suho.

Hati Irene mencelos.

“Kau pikir aku tidak? Mematuhi suami yang menyebalkan setiap hari, kau pikir tidak sesak?!” ucap Irene.

“Cih, kau tidak usah berlagak sedih. Kau hidup mewah dan enak, sesak darimananya sih.” ucap Suho.

“Na Suho.” ucap Irene dingin.

Suho menatap Irene, meletakkan garpunya ke piring.

“Jangan berlagak. Semua yang kau raih itu berkatku. Kau hanya merangkak kedudukan.” ucap Irene.

PLAK

“Beraninya kau!” bentak Suho.

Drap

Drap

Drap

Irene dan Suho sama-sama menoleh ke anak tangga.

“Jeno!” ucap mereka berdua.

Jeno pulang, namun sudah disuguhi keributan.

Jeno menulikan telinga dan  tetap berjalan ke kamarnya menghiraukan mereka.

Irene ingin menyusul, namun Suho mencekalnya.

“Aku saja. Kau tidak akan bisa.” ucap Suho.

Suho menyusul Jeno, lalu membuka pintu kamar Jeno dengan sedikit memaksa.

“Buka Jen, Papa mau bicara.” ucap Suho.

Jeno mau tak mau membukanya.

Saat Suho langsung memeluk Jeno, Jeno gemetar. Rasanya jijik, Jeno bahkan sudah tidak sudi bersentuhan dengan tukang selingkuh.

“Lepas Pa.” ucap Jeno.

Suho melepasnya.

“Kamu dari mana sayang?” tanya Suho.

“Main.” jawab Jeno.

“Main kemana? Kok ngga pulang semalam? Ini pertama kalinya loh kamu begini.” ucap Suho.

“Sudah belajar? Di rumah teman tetap belajar kan Jen?” tanya Suho.

Yang ditanya belajar?! Bukan sudah makan atau apa yang ditanya justru belajar?!

RIVAL | Jeno Jaemin ✔ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang