Jaemin, Renjun, Jisung dan Haechan berlarian di koridor rumah sakit. Keringat mereka bercucuran setelah kesetanan mengebut dari rumah kesini.
Jaemin dapat telfon dari Nenek kalau Jeno dibawa ke rumah sakit karena terus teriak dan memukuli kepalanya.
Jaemin menanyakan pada resepsionis tentang Jeno. Lalu segera berlari ke kamarnya.
“Jaem.” panggil Boa melambai.
Jaemin dan yang lain menghampiri.
“Je, Je-No gim-a-na?” tanya Jaemin ngos-ngosan.
“Masih diperiksa Jaem.” jawab Boa.
Jaemin memandang tajam pada Suho lalu kemudian menghampiri Irene.
“Mama ngga papa Ma?” tanya Jaemin.
Irene menggeleng.
“Jeno kenapa? Kenapa dia begitu?!” tanya Irene.
“Jaemin juga ngga tau Ma. Jeno udah 2 kali kaya gitu di depan Jaemin.” ucap Jaemin jujur.
“2 kali?! Kenapa kamu ngga bilang sama Papa?!” bentak Suho.
Jaemin berdecih.
“Untuk apa?” tanya Jaemin.
Suho memandang pias.
“Untuk apa? Kesehatan Jeno itu tanggung jawab Papa!” bentak Suho.
“Kalau itu tanggung jawab Papa seharusnya Papa tau dari awal!” ucap Jaemin balas membentak.
Teman-teman Jaemin mulai keringat dingin meski hanya berdiri disini.
“Yang Papa perhatiin cuma Jeno kelihatan sehat terus Papa suruh-suruh dia lomba, tanpa tau keadaan aslinya bagaimana! Papa ngga mikir!” ucap Jaemin.
“Jeno itu budak Papa! Dia pion Papa supaya reputasi Papa bagus! Iya kan?!” ucap Jaemin.
“Dia stress Pa! Dia stress! Papa ngga sadar!”ucap Jaemin melotot.
Suho mengepalkan tangan kuat lalu-
BUGH
“JAEMIN!” teriak semuanya.
“KAU GILA SUHOOOOO!” teriak Irene sambil memegangi Jaemin.
“Anak kurang ajar memang selamanya akan kurang ajar. Kurasa kau memang benar bukan darah dagingku.” ucap Suho dingin.
“Iya. Aku memang bukan anakmu.” balas Jaemin lebih dingin.
Ceklek
“Keluarga Na Jeno?” Dokter keluar memandang bingung dengan keadaan didepannya.
“Saya Papanya.” ucap Suho maju.
“Bagaimana anak saya Dok? Dia kenapa?” tanya Suho.
Dokter terlihat membaca hasil pemeriksan di kertas.
“Pasien Na Jeno mengalami Self-injury.” ucap Dokter.
“Self-Injury? !” ucap Suho kaget.
“Iya Pak. Self-Injury dapat berupa tindakan melukai tubuh dengan benda tajam atau benda tumpul, seperti menyayat atau membakar kulit, memukul tembok, membenturkan kepala, dan mencabuti rambut.” jelas Dokter.
“Penderita self-injury juga dapat dengan sengaja menelan sesuatu yang berbahaya, seperti cairan deterjen atau obat nyamuk, bahkan menyuntikkan racun ke dalam tubuh.” lanjut Dokter.
“Dari penelitian, pasien terlihat sering membenturkan kepala, dan menjambaki rambutnya.” ucap Dokter.
“Self-injury dilakukan untuk melampiaskan atau mengatasi emosi berlebih yang tengah dihadapi, misalnya stress, marah, cemas, benci pada diri sendiri, sedih, kesepian, putus asa, mati rasa, atau rasa bersalah.” ucap Dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL | Jeno Jaemin ✔ end
Fiksi Penggemar#1 AU 6 Apr - 9 Mei 2022 Jaemin tidak sesempurna Jeno-Kakaknya. Jaemin selalu berada dibawahnya. Sedangkan Jeno selalu diatas dengan segala kasih sayang berlebihan dari Papa dan Mama. Tentu saja Jaemin iri. Papa selalu menjadikan Jeno dan Jaemin Ri...