Pasrah

3.7K 225 8
                                    

Sampai hari sudah sore kencan Jaemin dan Harin, saking keasyikan mereka lupa waktu. Berjalan-jalan di tepian pantai, itu yang mereka lakukan, saling menggenggam tangan. Entah ide dari mana Jaemin membawa Harin ke pantai setelah puas bermain di taman bermain sebelumnya.

Kini mereka duduk bersampingan memandang deburan ombak.

"Hemm ... maksud lo ngajak gue ke sini pengen ngajak gue ngeliat sunset di atas laut bareng, ya?" Harin menebaknya. Tebakan itu memang benar, dan berhasil mengacaukan rencana romantis Jaemin.

"Kenapa lo kacauin, sih?" gerutu Jaemin tak terima, dan Harin terkikik melihat Jaemin seperti itu.

"Hihi, jangan nyatain cinta sama gue di tempat kayak gini, ya?" ucap Harin lagi memicingkan mata, benar-benar mengacaukan rencana Jaemin. Pemuda itu menghela napasnya kasar karena kelakuan Harin.

"Rin, gue mohon kali ini serius. Jangan becanda." Jaemin menatap Harin memohon.

Harin yang awalnya ngeyel kini akhirnya tersenyum dan mengangguk.

Mereka terdiam cukup lama. Harin bingung sendiri, apa Jaemin mengajaknya serius dengan diam seperti ini, batin Harin.

"Harin, gue-"

"Oh ya, Na, lo belum tahu, ya, Kak Nara dapat beasiswa belajar ke Jerman?" potong Harin dengan sangat cepat, benar-benar membuat Jaemin geram dibuatnya.

"Harin, please. Jangan bicarain orang lain di saat kita berdua," ucap Jaemin dengan tampang kesalnya.

"Kenapa? Lo nggak mau ngasih selamat buat kak Nara? Dia juga masih sayang sama lo," ucap Harin dengan polos.

"Harin, berhenti!" bentak Jaemin. Harin telonjak kaget dan langsung menunduk.

"Maaf." Gadis itu memainkan kuku-kukunya merasa bersalah.

"Udah, nggak apa-apa. Lo bisa bicara sesuka hati lo," balas Jaemin datar, begitu pun wajahnya yang begitu flat.

"Na, lo marah, ya. Maafin gue." Harin mulai merengek mengguncangkan-guncangkan lengan Jaemin.

"Nana ...." rengeknya lagi seperti anak kecil.

Chu~

Tanpa diduga Jaemin mengecup pipi Harin singkat dan langsung berlari. Harin membulatkan matanya dan juga ikut berdiri dan berlari mengejar.

"Hei! mau cari mati, lo!" teriak Harin mengejar Jaemin yang terus berlari lurus menyusuri pantai, Harin lupa bahwa mereka pernah melakukan yang lebih dari itu, bahkan yang mengambil first kissnya adalah Jaemin.

Tiba-tiba Jaemin berhenti, membalikkan tubuhnya dan merentangkan kedua tangannya.

"Ayo peluk aku, sayang...!" teriak Jaemin menyambut Harin.

Harin sudah siap, ia mengepalkan tangannya, dan sampai, Harin menonjok perut Jaemin.

Brukh~

Jaemin terjatuh, sebenarnya ia sengaja, karena ia juga menarik tangan Harin hingga gadis itu ikut terjatuh menindih tubuhnya.
Harin membulatkan mata setelah sadar bibirnya menempel di bibir Jaemin.

"Apa yang-" gumam Harin mengangkat kepalanya, tapi tubuhnya masih seperti itu.

Sedangkan Jaemin hanya melongo, menatap belahan dada Harin yang begitu jelas di depan matanya saat ini juga menempel di dadanya pula.

"Ada tahi lalatnya," gumam Jaemin, karena benar-benar jelas hampir setengah dada Harin terlihat.

Harin baru menyadarinya, ia segera bangkit dan menjitak jidat Jaemin dengan keras.

BIG NO !! - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang