Putar

2.8K 194 25
                                    

Special Flashback

Hari pertunangan Jeno dan Nara, dihadiri dengan begitu banyaknya tamu undangan, tentu saja tamu dari kalangan menengah ke atas, para rekan bisnis Donghae dan Jongin. Tak segan-segan pertunangan itu diadakan di sebuah gedung luas dan mewah juga perlengkapannya yang serba mewah dan berkelas.

Semua yang hadir di sana tampak memancarkan kebahagiaan di wajah mereka, apalagi Donghae dan Jongin yang berbincang-bincang sangat antusias. Tapi tidak untuk Nara dan ibu tirinya yang berada di ruang tertentu, Nara berbolak-balik mengelilingi ruangan itu cemas karena kaburnya Harin.

"Sayang, udahlah nanti riasan kamu rusak." Mamanya Harin menahan Nara untuk berhenti, "kamu harus terlihat cantik dan anggun," lanjutnya lagi.

"Ma, aku nggak bisa, Harin pergi pasti gara-gara pertunangan ini." Nara menggigit kuku-kukunya cemas.

"Nara, Mama mohon ... Harin baik-baik aja, dia pasti cuma pergi ke rumah kami yang lama," ucap Soojung lagi memastikan Nara.

"Non, sudah tiba waktunya, Tuan Muda Lee dan para tamu undangan sudah menunggu," ucap salah seorang pelayan, Nara bukannya menjawab malah beralih menatap Soojung

"Cepat, ingat jangan berbuat bodoh," bisik ibu tirinya itu.

Nara tak menjawab, ia langsung saja keluar dari ruangan itu dan tak sengaja berpapasan dengan Jaemin. Awalnya mereka terlihat canggung, tapi setelahnya cerah karena Jaemin melemparkan senyumannya pada Nara dan Nara balas tersenyum, setelah itu Nara kembali melanjutkan langkahnya.

"Kamu datang ternyata," sapa Soojung setelah Nara berlalu.

"Tante, mana Harin? Sedari tadi aku nggak liat dia, atau dia di dalam ruangan ini?" tanya Jaemin langsung saja.

"Kamu masih berani deketin Harin? Harin nggak di sini, semalam dia kabur gak tau ke mana," ucap Soojung dengan begitu cueknya, Jaemin terlihat sangat terkejut dengan jawaban dari ibunya Harin itu.

"Tante, Tante nggak cari Harin? Tante nggak khawatirin Harin?" tanya Jaemin sangat serius, dan Soojung langsung menggelengkan kepalanya dengan tersenyum sinis.

Jaemin menunduk, ia mengepalkan tangannya, Jaemin yakin Harin pergi bukan hanya karena pertunangan itu tapi juga karena ibunya.

.

Setelah semua sambutan pertunjukkan dan lainnya dilaksanakan, kini tibalah pada waktunya, pertukaran cincin. Jeno dan Nara sudah berdiri berhadapan dan satu cincinnya pun sudah siap Jeno sematkan pada jari Nara. Wajah Jeno yang terlihat datar dan wajah Nara yang terlihat kaku, sama sekali tidak terpancar kebahagiaan antara keduanya.

Tangan Nara bergetar hebat saat sebelah tangannya telah berada dalam genggaman Jeno dan tangan Jeno yang satunya lagi bergerak untuk memasukkan cincin itu ke dalam jari Nara.

Namun, seketika Nara menarik kasar tangannya itu, membuat semua yang ada di sana membulatkan mata dan langsung memasang tampang bertanya-tanya.

"Aku gak bisa!" ucap Nara dengan lantang.

"Nara," bisik Jeno menarik tangan Nara.

"Kim Nara, kejutan macam apa yang kamu rencanakan?" Jongin tertawa pelan.

"Pa, Ma, Om dan semuanya. Saya minta maaf atas kekacauan ini, tapi saya harus mengatakan yang sebenarnya. Yang harus bertunangan hari ini dan berdiri di sini harusnya adik saya, Oh Harin, bukan saya," ucap Nara dengan berani.

Semua kaget tak percaya, apalagi Jongin sangat amat terkejut. Donghae yang mengeraskan rahangnya, ibu tirinya yang menggelengkan kepalanya kesal, Jaemin yang hanya menganga di belakang tak percaya Nara bisa jujur seperti itu, dan para tamu undangan yang mulai berbisik-bisik.

"Karena sebenarnya, yang menjalin hubungan dengan Lee Jeno adalah adik saya," ucap Nara lagi menjelaskan lebih mendetail.

"Nara, berhenti!" Jeno mulai malu dan menggenggam tangan Nara meminta berhenti.

"Ayo, Jen. Bilang sesuatu, kalo yang lo cinta itu Harin." Nara malah tampak memohon pada Jeno dengan mengguncang-guncangkan tangannya.

"Nara, cukup!" bisik Soojung mengelus lengan Nara.

"Ayo, Jen. Jangan jadi pengecut," Nara malah semakin membuat dua belah pihak keluarga semakin kalut.

Tanpa basa basi Donghae langsung meninggalkan tempat itu, tentunya ke apartemen Jeno untuk memastikan dugaannya bahwa Harin ada di sana.

"Huh, apa ini. Ayo kita pergi, buang-buang waktu," ucap salah seorang rekan kerja Jongin langsung melangkahkan kakinya.

"Iya, harusnya ada rapat hari ini, tapi saya cancel dulu," ucap yang lainnya lagi merasa kecewa, dan bisikan-bisikan yang lainnya lagi yang kurang sedap untuk keluarga Lee dan keluarga Kim, hingga mereka semua meninggalkan tempat itu.

Sedangkan Jaemin ia sudah pergi mencari Harin.

Plak~

"Apa-apaan kamu!" teriak Jongin menampar Nara dengan keras, Soojung langsung saja memeluk Nara.

"Jeno! Bisa kamu jelaskan ini?" tanya Kwon Yuri sang ibu sambung Jeno meminta penjelasan.

"Buat kita malu saja," sambung adiknya Jeno yang masih berumur 13 tahun dengan menggerutu.

"Aku tidak mau penjelasan apapun, kalian tetap harus menikah! Lee Jeno, jangan kamu pikir aku tidak tahu apa yang telah kamu lakukan pada putriku, kamu harus mempertanggung jawabkannya."

....

BIG NO !! - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang