dunia apa ini?(End)

32

"dasar han gila, entah dari mana sikap buruk itu dia dapat,dan nasib baik aku tidak seperti dia kalau tidak ckckck"

Hah dia tidak tau saja sikapnya jauh lebih buruk dari pada han.

Chen sekarang terus memandangi dongsheng dan dongjun yang terus berlari kesana kesini.

"Oh lihat senyuman itu, tidak pantas berada dia wajah mereka"ucap chen sambil tersenyum sinis

"Dongjun berhentilah sayang bunda cape"

"Hahah bunda ayo kejar lagi hahaha tangkap aku bunda"

"Sayang bunda sudah tua bunda tidak kuat"ucap dongsheng dengan lirih

Dongjun berhenti dan menatap dongsheng.

"Tapi wajah bunda masih mulus tidak seperti wajah nenek yang sudah keriput jadi bunda masih muda"ucap dongjun dengan wajah polosnya sambil mengedipkan mata nya terus menerus.

Dongsheng melihat dongjun cengo.

"Astaga jangan bilang begitu sayang kamu menistakan nenek kamu sendiri, berdosa sekali"ucap dongsheng dengan tertawa

"Hmm bagaimana jika aku merebut tawa jelek mereka pasti sangat menyenangkan bukan?"ucap si setan alias chen_-

Chen terus saja mengoceh tanpa henti,tanpa di sadari dari tadi ibu suri mendengar semua ocehan chen.

"Ah aku tidak sabar melihat tawa itu tergantikan dengan isakan yang merdu ahaha dan pipi mereka berlinang air mata ahaha sangat bagus ahaha"

"Dasar orang gila"

Chen terkejut dan langsung menoleh kebelakang dan matanya terbelalak melihat sang ibu telah berada di belakang nya.

"I ibu kau"

"Hei siapa yang kau panggil ibu bodoh?,aku bukan ibumu"

Chen yang mendengar itu merasa tidak terima.

"Bu"

"DIAM NAFAS KAMU BUSUK"
chen langsung kicep dan tidak bisa berkutik

"Kau dengar baik baik,kau memang masih bisa tertawa atas apa yang putriku alami chen tapi suatu saat nanti kau lah yang akan menangis dan putri ku akan tersenyum atas penderitaan kau. Ingat kaca yang hancur tidak akan bisa di perbaiki lagi,begitu juga dengan hati,hati yang kau hancurkan tidak akan bisa kau perbaiki lagi jadi siap siap lah chen"

"Aku tidak mencintai dia bu, tolong ibu mengerti. Kenapa ibu selalu saja memaksa aku"

"Lalu kau mencintai siapa zing?"

"Iya aku mencintai dia"

***

Dongsheng yang mendengar keributan pun melihat sekeliling taman dan dia melihat ibu dan chen sedang berseteru.

"Sayang kamu pergi dan istirahat,ada hal yang perlu bunda lakukan"

"Baik bunda"dongjun pun pergi dari taman

***

"Iya aku mencintai dia"

Dongsheng terpaku atas jawaban lugas dari chen, tangannya mengepal.

Bulshit _batin dongsheng

Dongsheng terus saja melihat mereka berdua.

"Kau gila chen?  Kenapa mencintai wanita ular itu chen, dongsheng lebih baik dari dia"

"Aku tidak peduli ibu,hati aku memilih zing lalu aku harus apa?"

Dongsheng menatap datar ke arah chen.tatapannya kosong seperti tidak ada kehidupan lagi.

Dongsheng tersenyum

Hm sudah cukup, kamu berbohong kamu ingkar,kamu membohongi aku chen,kamu mencintai wanita lain_batin dongsheng

"Ibu"
Mereka berdua memalingkan wajah mereka ke arah dongsheng

"Sudah jangan membuang tenaga ibu untuk hal yang tidak penting,raja sudah dewasa dia sudah tau apa yang baik dan apa yang benar, biarkan dia menentukan jalan hidupnya sendiri.jika dia salah jalan maka dialah yang akan menyesal,ibu sudah cukup menasehati raja selama ini dan tidak ada perubahan apapun"ucap dongsheng sambil tersenyum

Dongsheng menatap tepat ke mata chen.

"Jika suatu saat semua kebongkar aku harap kau akan hancur se hancur hancurnya,kau harus tau raja,aku bukan manusia yang baik dan aku ini pendendam. Sangat sulit bagi aku memaafkan orang.

Jangan pernah menyesal dengan semua yang kamu lakukan karna itu adalah pilihan kamu,kamu yang melepaskan maka jangan harap akan bisa kau gapai lagi."

"Dongsheng sudah mari pergi"

"Baik bu"
Mereka berdua pergi meninggalkan chen yang terpaku atas ucapan dongsheng.

"Apa yang kau sembunyikan dongsheng"chen memejamkan matanya sesaat.

"Hah sudalah aku tidak perduli"

Jangan lupa vote dan follow

Tembusin 200 vote untuk chapter ini maka aku akan double update