42

1.7K 147 6
                                    

Dongsheng terus berlari sambil bergumam.

"Jangan,jangan tinggal kan bunda,bunda akan mati jika kau mati,kita akan mati bersama"dongsheng yang tidak mersa pergerakan dongjun pun, menggoyang kan gendongannya.

"DONGJUNN,BANGUN BANGUNNN!HIKS BANGUNN SEBENTAR LAGI KITA SAMPAI, ARGHHHH SIALAN KENAPA RUANGAN TABIB SANGAT JAUH HIKS,BAGUN BUNDA MOHON HIKS"

dongsheng yang tidak hati hati pun tersandung dan terjatuh, dia melindungi Dongjun di pelukan nya,dan membuat badan nya terluka.

Dia bangkit dan kembali berlari.dengan sangat sangat kencang. Tidak peduli dengan kakinya yang terkilir.

"Maafkan bunda hiks pasti kamu sakit yah sayang maaf hiks hiks kamu terluka lagi hiks maaf hiks hiks maaf hiks"

"Bunda mohon buka mata,hiks ayo lihat bunda sayang hiks bunda mohon hiks jangan tinggalkan bunda,hiks bunda akan benar benar hancur hiks hiks hiks bunda akan benar benar hancur jika kamu pergi.DONGJUNNN BANGUNN hiks bangunnn bangunn hiks"

Dia terus berlari,tanpa melihat jika ada ibu suri di depannya dan terus berlari melewati ibu suri.

Ibu suri membatu. Dia melihat cucunya berdarah, dia juga ikut berlari mengikuti sang putri dan cucu.

Pikiran buruk terus saja datang.

"Jika itu karena kamu ibu benar benar tidak akan memaafkan kamu chen, tidak akan"

Ibu suri juga meneteskan air matanya,bagaimana bisa anak kecil itu terluka sangat sangat parah?dia tidak akan memaaf kan chen.

Saat sudah sampai di tempat tabib, dongsheng langsung masuk dan meletakkan kan tubuh sang putra di kasur.

Tabib terkejut,dan menatap sang ratu.

Dongsheng menatap penuh harap ke arah tabib.

Ibu suri masuk dengan ter engah engah.

***

Chen terus menatap punggung dongsheng, dia tidak sengaja mendorong anak itu,sedikit perasaan bersalah datang, dan dia mengikuti dongsheng, dia melihat dongsheng terjatuh dan bangkin lagi demi sang anak.

Sesaat dia tertegun, bagai mana bisa ada wanita sekuat itu? Perasaan tidak enak kembali hadir, dia teruss mengikuti dongsheng dan melihat sang ibu juga berlari sambil meneteskan air mata.

Dia sampai di dalam ruang tabib dan menatap ibunya yg juga terkejut dengan kedatangan nya. Dia menatap dongsheng yg tidak sadar adanya dia di dalam.

Lagi lagi dia tertegun, dan menatap tidak percaya ke arah dongsheng.

...

Dongsheng menjatuhkan lutut nya ke lantai yg dingin dan lipat kedua tangan ke depan dada,menatap dengan mata yang penuh dengan air mata ke arah sang tabib.

"aku mohon tolong selamatkan anakku hiks aku mohon hiks selamat kan anaaku hiks aku akan mati jika dia tidak selamat aku mohon tabib, apapun akan aku lakukan jika anakku selamat hiks hiks tolong hiks tolong selamatkan anakku hisk"

Dia menangis tersedu sedu sambil bermohon mohon ke arah tabib.

Tabib mundur dan terpaku, bagai mana bisa rajanya menyakiti wanita berhati malaikat ini?

Ibu suri menutup mulutnya agar tidak berteriak.

"R r ratu jangan seperti ini,aku akan menyelamatkan kan pangeran aku bersumpah dengan nyawaku sendiri"

Ibu suri mengangkat badan sang putri dan memeluk nya dia menangis di pelukan sang menantu yang dia anggap anakknya ini"

Chen kini merasa menyesal,dia telah melukai wanita yang sangat baik, bagaimana dia bisa menjadi jahat seperti ini?hanya karena dia tidak mencintai dongsheng, dia dengan tega menyakiti dongsheng dengan hancur sehancurnya.

"Di mohon untuk ibu suri, ratu dan raja, untuk keluar dulu saya akan mengobati pangeran"

Dongsheng terkejut dan menoleh ke arah chen, mata merah dongsheng menatap penuh benci ke arah chen.

Mereka bertiga keluar dari ruangan tabib.

Dongsheng menatap ibu suri dengan tatapan marah.

_______
________

Yok bantu aku dengan vote dan komen☺️

Salam dari aku umi hasnah☺️ untuk kalian pembaca novel aku❤️

dunia apa ini?(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang