55

401 21 0
                                    

Tuan juan menatap dengan sendu ke arah wuxin yang tengah berjalan menjauhinya.

Tuan juan memegang dadanya, hati nya sangat sakit, sangking sakit dia sangat sulit untuk bernafas.

Tuan juan berdiri dari duduknya, dan menatap ke arah chen dengan pandangan marah.

PLAK

" Kau! Kau telah melukai putri ku, kau bajingan, hiks tidak cukup aku yg melukainya kau juga telah melukai anak ku. Hiks wuxin dia pasti hiks sangat sakit"

Chen hanya bisa terdiam, dia akui dia memang sangat bajingan.

Dengan tidak berperasaan dia melukai wuxin, dia memang manusia kotor, apakah masih ada harapan untuk bisa bersama istrinya itu?.























Wuxin berjalan dengan cepat untuk sampai ke rumahnya, dengan tangan terkepal dan mata yang memerah, tampak sekali bawah wuxin sangat menahan rasa sakit di hatinya.

" Kenapa?, aku sudah menjauh dari mereka, kenapa mereka selalu menggangguku?. Harus seberapa sakit lagi aku? Agar mereka berhenti?, apakah aku harus mati dulu agar mereka berhenti menyakiti aku?" Ucapnya lirih dengan air mata yang sudah menetas.

"Ibu?"

Dongjun menatap khawatir ke arah wuxin, dia cepat cepat berlari dan memeluk lutut ibunya.

Wuxin tersentak dan melihat ke bawah, ternyata putra nya, yang  tengah memeluk nya

Wuxin tersenyum dan berlutut sambil mengelus kepala sang putra.

" Hei ibu tidak papa sayang"

Dongjun menggeleng.

" Tidak ibu bohong, Dongjun tidak suka ibu selalu bohong, ibu jangan bohongi Dongjun, Dongjun tidak suka hiks"

Wuxin dengan cepat memeluk Dongjun sambil menenangkan putranya.

"Sayang maaf, maaf kan ibu ya? Ibu benar benar baik baik saja sayang"

" TIDAKK PASTI DUA ORANG JAHAT ITU YANG TELAH GANGGU IBU KAN?

KENAPA? KENAPA IBU HIKS SELALU DIAM SAJA? HIKS DONGJUN TIDAK SUKA BU"

"Hei ibu janji, ini terakhir kali nya ibu sedih oke?, dongjun jangan sedih nanti ibu sedih lagi"

Dongjun dengan patuh menghapus air matanya,,,

"Sudah ya sayang? Ayok kita masuk dan istirahat, pasti anak nya ibu ini kelelahan"

"Baik bu"

...

...
































"Kenapa wajahmu?"

Chen mantap sendu ibu nya,

"Ck tidak cocok, manusia tidak berhati seperti mu tidak cocok dengan ekspresi itu"

"Ibu, aku mohon"

"Mohon apa?"

Chen berlutut dan memegang kaki sang ibu,

"Bu chen mohon, batu chen untuk kembali bersama wuxin"

Plak

"Tidak tau diri, dasar menjijikan, sampai matipun aku tidak akan membiarkan putri ku bersama monster cam kan itu."

Chen mendongak mentap ibu nya dengan pandangan penuh terluka, air matanya menetes dengan lirih.

"Chen janji akan buat wuxin bahagia bu, chen hiks mohon bantu chen bu huhuhu" chen menangis meraung keras seperti anak bayi.

Ibu suri menatap miris sang putra tapi kembali menamparnya.

PLAK

"Hei sadar kau kerasukan?"

Chen masih meraung raung untuk melepas kan semua rasa sakit di hatinya.

Ibu suri berlutut dan mencengkeram dagu chen dengan kuat membuat chen mendongak dan menatap ibu suri,

" Dengar baik baik chen, kau dan wuxin sudah bercerai, kau tidak memiliki hak apapun lagi terhadap nya. Jangan ganggu dia lagi, buang jauh jauh pikiran untuk terikat kembali bersama putri ku paham?"

Chen menggelengkan kepalanya.

" Tidak TIDAK, AKU TIDAK BISA WUXIN PUNYA KU"

PLAK

"Bajingan tutup mulut mu, kau tidak pantas bersama wuxin, kau pengecut kau peria yang sangat buruk aku malu pernah mengandung mu di dalam perut ku"

" Ibu aku mohon maafkan aku, tolong Bu bawa wuxin untuk ku"

"Cuih anak tidak tau diri"

Ibu suri menghempaskan chen lalu pergi berlalu dari kamar chen"

Chen menatap sang ibu dengan sendu,

" Apa aku memang tidak bisa bersama kamu lagi?, apa dengan tidak adanya aku kamu akan bahagia wuxin?, apa aku bisa untuk tidak melihat kamu? Apa aku kuat? Maaf maafkan aku sayang."

Chen menangis dalam diam sambil memukuli dadanya yang terasa sangat sesak.

" Apa aku bisa merelakan kamu?"

dunia apa ini?(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang