dunia apa ini?(End)

41

"KAU DASAR ANAK SIALAN, BADAN KAU KOTOR DAN KAU MENODAI BAJUKU DASAR BRENSEK MATI SAJA KAU"

"a ayah aku tidak sengaja"

"AKU BUKAN AYAHMU, ASAL KAU TAU DARI KAU TUMBUH DI RAHIM WANITA KOTOR ITU AKU SUDAH BERNIAT UNTUK MELENYAP KAN KAMU"

Ucapan yang kasar itu sangat sangat melukai hati bocah kecil itu,mata bocah itu kini sudah memerah karena menahan air mata,tangan kecil itu mengepal menahan rasa sakit di hatinya.

"SEHARUSS NYA KAU MATI DARI DULU,KAU PEMBAWA SIAL BAGI HIDUPKU!"

sudah cukup, dongjun menatap ke arah mata chen.

"AKU JUGA TIDAK MAU PUNYAH AYAHH,AKU JUGA TIDAK MAU TERLAHIR JADI ANAK AYAHHH"

"Kau BERANINYA KAU DASAR ANAK SAMPAHH"

"AKU BUKAN ANAK SAMPAH AKU ANAK BUNDA KU,KENAPA AYAH SANGAT JAHAT?,KENAPA AYAH SELALU MELUKAI AKU DAN BUNDA!"

"DIAMMM!!!"

lagi lagi dengan tidak ada perasaannya chen kembali mendorong dongjun,tetapi kali ini dorongan nya sangat sangat kuat, dan mengakibatkan tubuh bocah kecil itu terjatuh dan terbentur batu besar.

"ARGHH PANGERAN"

"PANGERANN!"

teriakan para dayang dan pengawal memenuhi tempat itu.

Darah terus saja mengalir dari kepala bocah kecil itu, kepala bocah kecil yang tadinya putih kini berubah warna menajadi merah, air mata terus saja mengalir di mata bulat itu menahan rasa sakit yang sangat sangat menghampiri nya.

Dongjun menatap ayahnya dengan sendu, dan pandangan yang sangat terluka.

"Aku sangat benci ayah,aku tidak mau hidup jadi anakmu a aku akan pergi dari hidupmu sesuai yang kau inginkan, k kau t tidak ak an me lihat k ku la gih"ucap dongjun dengan terbatah batah karena menahan sakit

"A aku tidak a kan me maaf kan mu,aku benci kau yang m mu li a"

Chen terpaku atas ucapan sang anak. Menatap dongjun dengan perasaan campur aduk.

***

dongsheng terus saja melangkah ke arah latihan Dongjun.

Untuk sesaat di terpaku mendengar suara anaknya.

""AKU JUGA TIDAK MAU PUNYAH AYAHH,AKU JUGA TIDAK MAU TERLAHIR JADI ANAK AYAHHH"

Dongsheng pov

Ada apa ini? Kenapa dongjun berteriak seperti itu? Perasaan tidak enak mulai timbul,pikiran negatif mulai berdatangan.

"Oh tuhan semoga anakku baik baik saja,apa yang terjadi,kenapa perasaan aku tidak enak?"

Dongsheng berlari ke arah suara anaknya dan dia tiba tiba terdiam membatu.

Disana, disa dia mendengar suara terikan para dayang dan pengawal memanggil nama sang putra.

Disana, disana dia melihat banyak darah, disana dia melihat seorang raja beediri dengan tampang tak bersalah nya, dan disana dia melihat sang putra tergeletak tak berdaya di tanah .

Dongsheng pov end

Dongsheng menggeleng kan kepalanya terus menerus,badannya bergetar matanya memerah dan air mata terus saja mengalir melihat sang putra yang kini penuh dengan darah.

Dongsheng berlari ke arah sang putra

"DONGJUNNNN"

semua orang menatap ke arahnya,semya orang menatap iba kepadanya, TIDAK, tidak,bukan itu yg dia ingin kan,dia ingin mereka menolong putra nya,bukan hanya teriak dan cuma menonton.

Dongsheng mendorong chen dengan kuat untuk tidak menghalangi jalannya.

Dongsheng memeluk sang putra.

"Sayang ini bunda hiks ini bunda sayang hiks dongjunn. Sayang"

"Bunda sakit sa kit"

"Sstt iya sayang iya,jangan tutup mata yaa kita ke tabit ya hiks"

Dongjun menutup matanya perlahan.

"TIDAK,SAYANG DONGJUN HIKS JANGAN TUTUP MATA HIKS BUNDA MOHON JANGAN SAYANGG HIKS"

Dongsheng berdiri menggendong putra nya dan menatap semua orang disini.

"AKU TIDAK HABIS PIKIR, TIDAK HANYA RAJANYA TAPI SEMUA ORANG DI ISTANA INI JUGA TIDAK PUNYA HATI, BAGAIMANA BISA KALIAN CUMA DIA MELIHAT SEORANG ANAK KECIL TERGELETAK DI TANAH DENGAN DARAH YANG BERCUCURAN?"

"DAN KAU CHEN,TIDAK ADA MAAF UNTUKMU, AKU BERSUMPAH, KAU AKAN TERUS HIDUP DENGAN PENYESALAN YANG SANGAT SANGAT BESAR,HINGGA KAU TIDAK KUAT HIDUP KARENA PENYESALAN ITU"

dongsheng berlari dengan air mata terus menetes di matanya.

***
Gak kerasa ya guys sebentar lagi akan puasa rhamadan.

Mohon maaf lahir dan batin semuanya.☺️

Selamat membaca☺️

Oh iya hampir lupa.

Aku cuma mau kasih info aja nih guys. Saat puasa pertama aku bakalan update gila gilaan nih.

Jadi yok merapat untuk baca novel aku ❤️☺️