14(revisi)

16.9K 945 30
                                        

"Oke apa yg harus aku lakukan sekarang?,dongjun sedang belajar,huff aku bosan hmm apa aku bisa keluar dari istana?"

"Dayang yen"panggil wusin

"Ada apa ratu"

"Mulai sekrang bibi panggil namaku saja,dan aku akan memanggilmu bibi"

"Hamba tidak bisa ratu,kamu adalah junjunganku"ucap dayang yen sambil menunduk

"Bibi ini adalah perintah dan aku tidak suka di bantah,aku tidak suka di panggil ratu olehmu. Kau sudah ku anggap sebagai bibiku"

"Baik lah aku tidak akan memanggilmu ratu tapi bisakah aku memanngilmu nona??"

"Hais baik lah"dayang yen tersenyum kecil melihat tingkah ratu

"Ada apa nona memanggil saya?"

"Oh iya aku lupa,hmm bibi bolehkah aku keluar istana sebentar aku bosan eheheh"mendengar keinginan wusin dayang yen langgsung melebarkan matanya

"TIDAK NONA,kau tidak bisa pergi. Kaisar pasti akan marah jika tau kau keluar istana"

"Dia tidak akan peduli aku pergi atau tidaknya,bibi tau sendiri bagaimana bencinya dia kepadaku,hiks aku hiks hanya ingin mencari suasana baru saja bibi hiks disini aku hanya bisa makan hati hiks"

"Eheheh aduh akting aku gak kalah sama akting para artis_ batin wusin

"Nona bukan seperti itu tapi saya takut anda akan di siksa lagi oleh kaisar"ucap dayang yen dengan sedih

"Bibi itu tidak masalah,akan aku hadapi dia nanti,dan aku yakin dia tidak akan peduli jika aku pergi. Malahan dia akan sangat bahagia jika aku tidak kembali,"ucapan yg sangat dramatis wusin

"Baik lah nona"dengan sangat berat hati dayang yen menyetujui ajakan wusin

Mendengar hal itu wusin sangat bahagia

"Baik lah bibi siapkan bajuku"
















***

"WAHHH anda sangat cantik ratu,terlihat seperti seorang dewi"

"Hmm iya kau membuat aku seperti seroang dewi,ahh aku tidak menyangka jika yg di cermin itu adalah aku, sangan cantik. Tapi kecantikanku ini tidak ada artinya bagi kaisar"ucap wusin dengan lirih di akhir kata

Dayang yen merasa sedih dengan wusin, dia tidak sanggup melihat dongsheng bersedih, sudah sangat lama dongsheng menderita tapi tuhan belum berbaik hati kepadanya dan terus membuat dongsheng menderita

Dayang yen mengusap sayang kepala wusin

"Suatu saat nanti anda pasti akan bahagia nona,sebab tuhan maha adil, dia tidak akan membuat hambanya selalu menderita. Pasti akan ada waktu di mana anda bahagia dan orang yg menyaktimu akan menderita"ucap dayang yen dengan sedikit emosi

Wusin tersenyum, dia senang karena masi ada yg sayang dan membelanya di saat ayah dan suaminya tidak percaya dan membencinya

"Bibi kenapa kau mau menjadi pelayanku,kenapa tidak tetap di kediaman papa"

"Tidak nona,saya adalah pelayan ibu anda dan sekarang saya hanya ingin mengapdi kepada anda"ucap tegas dayang yen

Wusin sedih dan menundukan kepalanya. Kali ini dia memang sangat sedih bukan bersandiwara

"Bibi apakah papa sangat membenciku??,bibi,kenapa papa lebih sayang kepada xionci,kenapa papa tidak percaya padaku?"

Dayang yen tersentak dia tidak mengira kalo wusin akan menanyakan hal itu

Dayangyen memeluk wusin

"Nona anda juga di sayang oleh tuan besar,nona jangan sedih"

"Lalu kenapa papa selalu menyiksaku bibi,kenapa dia selalu menyebutku pembawa sial?? Hiks bibi percaya aku kan bi? Hiks aku hiks tidak membunuh mama hiks bukan aku bi hiks bukan hiks"

"Nona tenanglah saya tau bukan anda yg membunuh nyonya besar"

"Papa jahat bi dia lebih sayang mereka,papa benci aku papa hianati mama,papa jahat"

"Iya nona,sudah ya jangan nangis,bukankah nona mau pergi keluar istana?"

"Iya bi ayo kita pergi"ucap wusin dengan semangat, dia bahkan lupa jika dia tadi menangis

Ckckck dasar wusin

MAAF YAA AKU JARANG UPDATE SOALNYA AKU LAGI SIBUK EHEHE

GUYSS TANDAI TYPONYA YAA BIAR AKU BISA PERBAIKI

JANGAN LUPA

VOTE
DAN
COMEN

dunia apa ini?(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang