40

1.9K 174 33
                                    

Sedih banget belum tembus100vote:)

Tapi gpp, dah gatal banget ni mau update 😭😭

Selamat membaca


"Aku harus bertemu wuxin,aku harus minta maaf kepadanya"

Tuan juan bangkit dari duduknya sambil mengusap air mata yang terus keluar.

Saat dia sudah mencapai pintu seorang tangan kanannya masuk, dan membungkuk kan badanya.

"Ada apa? Saya tidak punya waktu!"

Tangan kanan tuan juan menatap tuannya, lalu berkata.

"Maaf tuan, ada masalah di perdagangan selatan, dan anda harus kesana sekarang juga"

Tuan juan menatap marah ke arah tangan kanannya.

"Saya tidak bisa datang, saya harus bertemu putri sayaa!"

"Maaf tuan,jika anda tidak datang maka kerugian yang akan kita alami akan sangat besar,sebab masalah ini sangat parah tuan"ucapnya sambil membungkuk.

"Baik kau keluar lah,akan aku tangani masalah ini"

"Baik tuan salam"

Tangan kanan tuan juan pun meninggal kan tuan juan.

Tuan juan menatap sekeliling dengan gelisa.

"Apa?apa yang harus aku lakukan,RAGHHH SIALAN bagaimana ini? Wuxin,astagaaa kenapa semua menjadi rumit. Aku harus menyelesaikan masalah ini dengan cepat lalu akan segera menemui wuxin anakku, wuxin pasti tidak akan kemana mana aku bisa minta maaf lain waktu"

Tuan juan pergi dan membatalkan rencana untuk menemui sang putri. Dia seakan akan tau jika dia masih ada waktu untuk menemui sang anak,tanpa dia sadari takdir tuhan tidak ada yang tau:) apa yang kita inginkan belum tentu tuhan kabul kan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, bisa saja semua yang kita takutkan dan hindari akan terjadi besok:).





***

Siang hari dengan matahari yang sangat terik.

Di kediaman dongsheng.

Saat ini wuxin sedang meminum tehnya di dalam kamarnya. Dia menatap bunga dari jendela.

"Bibi yen"

"Ada apa nona"

"Apa bibi tau,apa yang sedang tuan juan lakukan?"

Dongsheng hanya penasaran apa yang ayahnya itu lakukan saat semua terungkap.

"Aku dengar ada masalah dengan perdagangan selatan, dan ayah nona sedang pergi kesana untuk mengurus semuanya."

Mendengar itu dongsheng tersenyum.

Dongsheng pov.

Hmm aku tidak menduga, ternyata aku memang tidak sepenting itu yah? Bahkan di saat semua nya terungkap dia tidak minta maaf kepadaku, aku memang tidak penting baginya. Ahh sial sekali. Aku benar benar tidak akan memaafkan mu ayah. Tidak akan.

Dongsheng tersenyum dan mengangguk kan kepala nya.

"Ah bibi aku emm tidak,dimana anakku?"

"Pangeran sedang berada di lapangan untuk berlatih pedang nona"

"Aku akan kesana untuk menemui anakku bibi"

"Baik nona"

Dongsheng pov and





****

Dongjun sudah selesai latihan berpedang dan dia berjalan untuk meninggal kan lapangan.

Keringat membasahi wajahnya yang imut, wajahnya memerah karena sinar matahari yang sangat terik.

Dongjun berjalan dengan cepat sampau tidak memperhatikan orang di sekelilingnya.

"Uhh,aku ingin cepat menemui bunda, huff badan aku kotor sekali,aku mau bundaa"

"Aku harus cepat agar bunda tidak menunggu aku"

Dia terus saja mengoceh saat berjalan.

Saat pertengahan perjalan dia tidak sengaja menabrak seseorang.

Brugh

Badan kecilnya terdorong sedikit. Dongjun menatap ke atas, badannya membeku, matanya membola besar dan keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya.

Chen

Yah yang di tabrak oleh dongjun dalah chen.

Chen berhenti berjalan di saat ada yang menabraknya. Saat dia tau siapa orang yang menabraknya nya, wajahnya mulai menghitam. Matanya seakan ingin keluar , urat leher nya mengeras.

Dongjun langsung menunduk kan kepalanya,dia tidak kuat menatap wajah yang sangat seram itu.

Chen mendorong dengan kasar badan mungil itu hingga dongjun mundur beberapa langkah.

Srghh

"BERANINYA KAU MENABRAK SAYA!"

donjun semangkin menunduk dengan tangan yang gemetar.

"HEI KAU DENGAR SAYA TIDAK HA? KAU TULI? SUDAH ANAK SIALAN TULI LAGII!!"

dongjun perlahan menatap sang ayah,lalu bicara perlahan.

"Aku tidak sengaja"

"KAU!__"

















..









SAMPAI JUMPA LAGII ❤️❤️

dunia apa ini?(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang