50

2K 184 30
                                        


***
"PENGAWAL!"

"Ada apa yang mulia?"

"KALIAN SEMUA BERPENCAR DAN TEMUKAN ISTRIKU"

semua pengawal bingung dengan ucapan chen...

"Mohon maaf yang mulia,tapi istri anda yg mana? Setau saya anda sudah bercerai"

"BERANINYA KAU, DONGSHENG DIA MASIH ISTRIKU SIALAN. JANGAN BANYAK NGOMONG CEPAT CARI ISTRIKU"

semua pengawal berlari bak kesetanan.

"Sampai kapanpun kamu hanya milik ku wuxin, maaf. Maaf karena aku tidak pernah menyadari akan dirimu, maaf karena selalu membuat mu terluka. Maaf juga sudah ingin membunuh buah cinta kita"

"Bagaimana? Sakit? Itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang putriku rasakan"

Chen menoleh dan mendapatkan ibu suri yang berdiri di depannya.

"Ibu aku mohon beritahu aku dimana istriku bu"

"Untuk apa? Untuk membiarkan dia di sakiti lagi?. Sudah cukup kebodohan ku selama ini yang memaksa nya untuk tetap di samping mu."

"Hiks aku janji bu tidak akan menyakiti mereka lagi, hiks tolong satukan aku dan dia lagi bu aku mohon"

"Terlambat chen, kau sudah menghancurkannya dan aku rasa dia tidak akan pernah memaafkan mu. Tidak ada seorang ibu yang memaafkan orang yang hendak membunuh anaknya. Semua sudah terlambat, sudah berkali kali aku peringatkan jangan melukai nya lagi.

Tapi kau? Kau bahkan ingin menikah dengan jalang itu!, Kau tidak memikirkan hati dongsheng chen, kau peria yang menjijikkan. Dongsheng beruntung sudah pisah darimu"

"Gak, tidak ibu. Aku tidak akan berpisah darinya tidak akan pernah"

"Tapi nyatanya? Kalian sudah pisah. Ah aku harap dongsheng menikah dengan peria yang lebih lebih darimu"

Ibu suri pergi meninggalkan chen sendirian.

"Arghhh silan, brensekk. Tidak akan aku biarkan wuxin dimiliki oleh orang lain arghhh"

***




Tuan juan keluar dari kamar sang putri, dia berjalan dengan tatapan kosongnya. Air mata tidak pernah berhenti mengering dari pipinya.

Kaki tuan juan berhenti di makam sang istri.

Dia duduk di samping makan istrinya dan menatap nanar ke arah makam itu.

"Maaf, maaf,hiks maafkan aku hiks maaf, sayang aku salah, hiks aku bersalah hiks aku melukainya hiks maafkan aku sayang hiks maaf hiks.

Aku melukai anak kita, putri kecil kita dia, hiks dia meninggal kan ku hiks aku sendiri hiks kalian berdua pergi karena ulahku hiks arghhh hiks maafkan aku hiks aku bodoh"

"Tolong hiks tolong hiks bawa wuxin ku kembali bawa dongsheng putri ku kembali kesayangan ku hiks"

Tuan juan menangis tersedu sedu di makan sang istri.

"Sakit sangat sakit. Aku kehilangan nya, aku ayah yang sangat buruk bukan sayang? Dengan teganya aku mencapampak kanya  selayaknya sampah, lalu apa pantas aku mengambil putriku lagi? Aku benar benar menyesal, tuhan kasih aku kesempatan aku mohon"

"Kembali nak, ayah akan memberikan semua yang kamu inginkan asalkan kamu kembali hiks jangan siksa ayah nak hiks. Maaf hiks maaf baru sadar hiks maaf telah melukaimu ayah mohon kembali nak"










***






Chen saat ini berada di taman istana, dia duduk di bangku dengan pandangan kosongnya.

"Dimana kamu sayang? Apakah kalian baik baik saja? Maafkan aku"

Zing melihat chen dari jarak jauh, dia mendekati chen. Dan duduk di samping chen, dengan tingkah jalangnya dia memggang tangan chen.

"Chen kapan kita menikah? Wanita jalang itu sudah pergi sayang"

Plak brug

Chen memukul dan mendorong zing dengan kuat.

"Wanita hina, siapa yang kau sebut jalang ha? Cuih"chen meludahi wajah zing.

"Chen!kau kasar sekali"

"Siapa kau? Siapa kau ha? Kenapa aku tidak boleh kasar padamu?, Kau hanya barang bagiku dan sekarang kau tidak di butuhkan lagi"

"Apa? Apa maksud mu?"

Chen tersenyum sinis.

"Oh kasian sekali, selama ini kau tidak sadar rupanya?"

"Kau hanya alat agar dongsheng menjauh dariku, tapi itu dulu sekarang aku mencintai dongsheng, dan kau akan aku bunuh mungkin"

dunia apa ini?(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang