20(revisi)

11K 572 4
                                        

"Baiklah saatnya mencari buku dan mengenang masalalu hah apa aku akan kuat setelah membaca buku harianku?"

Wusin mencoba mencari buku itu di bawah kasurnya dan tepat sekali dia melihat buku dengan sampul merah dan tidak salah lagi itu memang buku hariannya

Dia mulai membuka buku itu terdapat gambar dirinya sewaktu dia masih kecil tidak hanya dia tapi kedua orang tuanya pun ada di gambar itu

Dia menyentuh gambar itu seakan akan dia ingin mengambil kehangatan yg berada di gambar itu

Wusin kembali membuka satu lembar dari buku harian itu dan di situlah dia melihat tulisannya yah tulisan dirinya dulu. Dia menarik nafas lalu mulai membaca

DIARY 1

Buku harianku

Hari ini adalah ulang tahunku yang ke 2 tahun. Ayah memberiku hadiah buku ini ya buku harian, karna ayah bilang aku sudah sangat pintar menulis sebab itu ayah memberikan aku buku ini agar dia bisa menjadi temanku ayah menyuruh aku untuk selalu menulis apa yg terjadi kepadaku di buku ini, aku sangat bahagia ayah sangat baik kepadaku

Ayah bilang aku adalah anak kesayangannya, ayah sangat baik ayah adalah laki laki yang paling aku sayang. Aku beruntung memiliki ayah di hidupku

TERIMA KASI AYAH

Dongsheng harap ayah tidak akan perna berubah selalu menjadi ayah yang sangat menyayangiku

Dongsheng membaca tulisannya itu, ayahnya sangat baik tapi itu dulu yaa walaupun dia belum perna bertemu dengan ayahnya

Tapi bibi yen selalu saja melarang dirinya bertemu ayah memangnya sejahat apa ayahnya itu?

Dongsheng melihat lagi tulisan yang sempat dia baca dia mencoba mengingat momen di saat dia berumur 2tahun itu

"Haa bagaimana bisa aku mengingat kejadin yg sudah sangat lama terjadi tapi bibi yen pernah mengatakan bahwa aku ini istimewa aku bisa mengingat semua hal yg terjadi pada diriku, tapi aku bukan dongsheng yang dulu huff apa keahlian itu tidak hilang?.

Hmm baiklah mari kita coba untuk mengingat"

Hari ulang tahun dongsheng yang ke 2 tahun

Perayaan besar di gelar di kediaman sang saudagar kaya

Semua pejabat setempat tidak ada yang tidak mendapatkan undangan

Semua orang turut senang atas ulang tahunnya putri dari saudagar terkaya di wilayah mereka

Untuk waktu sesaat semuanya hening hanya terdengar suara langkah kaki saja

Dan terlihatlah tuan dan nyonya beserta nona saudagar kaya berjalan menuju tempat duduk mereka.

Semua mata tertuju kepada keluarga yang terlihat harmonis itu,gadis kecil yang sekarang melihat sekitarnya dengan mata bulat bewarna biru laut yang sangat indah.

Dia melihat banyak sekali tamu yang datang di rumahnya dia merasa senang dan ingin bergabung dengan teman seusianya

"Ayahh"

Mendengar putri cantiknya memanggil tuan juan pun menoleh

Dia mengusap kepala putrinya dengan lembut dan memandangnya dengan tatapan penuh akan cinta dan kasi sayang

"Ada apa sayang kamu mau apa hm?"

Dongsheng kecil mengedipkan mata bulatnya dengan lucu

Siapapun yang melihatnya pasti sangat ingin mencongkel mata indah itu

"Ayah aku mau turun aku mau bergabung dengan temanku ayah"

Mendengar ke inginan sang anak tuan juan pun mersa tidak suka dia masi ingin memangku putri cantiknya ini

"Tidak sayang kaki mu ini masih kecil dan pendek, jika nanti kamu terjatuh bagaimana?"

Dongsheng memajukan bibirnya pertanda dia sedang merajuk kepada ayahnya

"Ayahh ini acaraku biarkan aku menikmatinya, aku ingin bermain dengan teman temanku. Aku akan menjaga diri ayah"ucap dongsheng dengan mata melotot

Bukannya takut kepada sang putri tuan juan malah terkekeh pelan, dan bertambahlah rasa kesal dongsheng kepada sang ayah

"Bundaa lihat lah ayah, ayah tidak mengizinkan aku untuk berkeliling"

Bunda dongsheng nyonya amberpun mendekat kepada dua orang yang amat di cintainya .

"Hei sayang biarkan dongsheng menikmati acaranya ini"

"Tidak bisa sayang nanti putri kita yg cantik ini akan di culik"

"Heii tidak akan ada yang berani menculik putri kita kau tau sendiri dirimu ini sama seperti monster"

"Hmm jadi kau menyamaiku dengan monster sayang?"

"Ah, tidak sayang aku hanya bercanda ehehe maafkan aku suamiku,tapi ayolah kau tidak melihat wajah putrimu yang ingin menangis itu hmm?"

Ingatan dongsheng and

Dongsheng tersenyum pahit mengingat kenangan indah itu, yah itu hanya kenangan tidak ada lagi masa indah itu.



dunia apa ini?(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang