43

1.8K 166 20
                                    

"cukup! CUKUP AKU TIDAK KUAT LAGI BU, TOLONG JANGAN PAKSA AKU UNTUK BERTAHAN SAMA IBLIS ITU!" Ucap dongsheng sambil menunjuk chen.

"Dongsheng sabar sayang"

"Sabar?"dongsheng tertawa dengan air mata yang terus mengalir.

"Haha sabar? He? Ibu bilang sabar? Sejak kapan akan tidak sabar? SEJAK KAPAN? DARI DULU AKU JUGA SABAR MENGHADAPI IBLIS ITUU DAN LIHAT INI LIHAT BUUU, ANAKKU, PURA KU YANG JADI KORBAN NYA BAGAIMANA BISA AKU SABAR?  Jika aku yang jadi korban aku tidak apa apa,tapi tidak dengan putraku"

"Dongsheng dengarkan ibu"

Dongsheng mengusap air matanya tetapi usapan itu tidak berguna sebab air mata itu terus saja turun dan tidak berhenti.

Dengan mata yang memerah dan bengkak dia menatap sang mertua dengan pandangan terluka.

"Aku harus dengar apa lagi bu? Apaa?!"

"Jangan membentak ibuku!"

"DIAM KAU IBLIS DIAMMM!"ucapnya sambil menunjuk chen dengan tangan yang bergetar.

Chen terdiam, dongsheng kembali menatap ibu mertua nya.

"Apa yang harus aku dengarkan lagi? Sebuah permohonan untuk tetap di sisi anakmu dan anakku yang menjadi korban?itu yang harus aku dengar ibu?"

Chen tertegun.

Ibu suri menggelengkan kepalanya, dia mencoba meraih tangan sang menantu,tetapi dongsheng menghindar.

"Sudah cukup aku dan putraku terluka selama ini,tidak hanya luka fisik tapi batin ku dan putra kecil ku juga terlukaaa"

"Kau, hiks kau dengan kejamnya mendorong anakku, hiks kau bajingan tidak punya hati hiks ibliss anjing sialan hiks, jika ibumu tidak bermohon kepada ku hiks untuk tetap bersamamu hiks sudah dari dulu aku pergi sialan hiks AKU TIDAK INGIN HIDUP DENGAN ANJING SEPERTI KAMU, IBLIS, KAU MONTSER KAU MENYAKITI ANAKKU, PEMBUNUH,KAU INGIN MEMBUNUH ANAKKU, DASAR PEMBUNUH"

"Dongsheng sayang sabar sayang tenang sayang tenang"

"TENANG? BAGAI MANA BISA AKU TENANG JIKA PURA KU SEDANG SEKARAT. AKU MEMPERTARUHKAN NYAWAKU AGAR DIA BISA LAHIR DI DUNIA INI DAN SI BANGSAT INI DENGAN TIDAK TAU DIRINYA MELUKAI ANAKKU, ANJING SIALAN BRENSEKKK, PERGI KAU PERGI DARI HADAPAN AKU, MENJIJIKKAN"

chen terpaku dengan semua ucapan dongsheng, jadi dongsheng bertahan hanya karena ibunya?.kenapa? Kenapa perasaan nya sakit dengan kalimat yang keluar dari mulut ratunya ini?.

Ibu suri menatap tajam ke arah sang anak.

karena anak bodoh itu aku di marahi dongsheng.

"CHEN KAU TULI PERGI DARI SINI, MENANTUKU MUAK MELIHAT KAU"

Dengan berat hati chen melangkah pergi dari sana.

Ibu suri menatap sendu sang putri.

"Maafkan ibu dongsheng,maaf, karena ke egoisan ibu kamu dan dongjun terluka lagi, seharusnya ibu membiarkan kamu pergi, hiks hiks maaf hiks maaf kan ibu hiks ibu bersalah"

Dongsheng menatap ibu suri degan pandangan bersalah, dia tidak bermaksud untuk berkata kasar tadi kepada ibu suri, tetapi dia sangat sulit mengontrol emosinya.

Dongsheng melangkah ke arah ibu suri, dan memeluk erat ibu suri.

Dongsheng menggeleng kan kepalanya.

"Tidak bu,aku minta maaf,aku tidak bisa mengontrol emosiku"

"Tidak,ibu yang salah, kali ini ibu tidak akan menghalangi kamu lagi,ibu akan membantu kamu untuk bercerai dari chen, kau bebas sekarang, kau bisa mencari kebahagiaan kamu dan dongjun, ibu tidak akan menghalanginya lagi. Maaf selama ini ibu menekan kamu, maaf ibu tidak pernah paham semua penderitaan kamu"

________
_________

Jadi gimana nih?

Setuju gak kalau chen cerai dengan dongsheng?

Yok dukung aku dengan follow dan tekan vote dan tulis komentar kalian☺️❤️❤️

dunia apa ini?(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang