Dongsheng terus saja membaca buku diari itu sampai lembar terakhir dan dia juga sudah mengingat semua ingatannya.
Sedih,hancur, dan kecewa itulah gambaran perasaan dongsheng saat ini, dia tidak tau apa yang akan dia lakukan kedepanya dia benci ayahnya entahlah dia sulit mengartikan perasaannya itu.
Ingatan dongsheng
Setelah kejadian di hari ulangtahun dongsheng yang ke tiga tahun,semuanya berlalu seperti air yang mengalir. Tidak ada yang berubah semuanya tetap masi sama, kasi sayang tuan juan hanya untuk dongsheng dan istri sahnya. Semua orang masih tetap bahagia dan melanjutkan kehidupan mereka seperti biasa.
Sampai sampai mereka tidak tau masi ada gadis kecil yang terlihat murung dan tidak bisa menerima kejadian yg bahkan semua orang lupakan itu. Gadis itu melihat ke arah ayahnya dan bundanya, lalu dia melihat ke arah kedua wanita yang menikmati makanan mereka. Dia benci kepada dua wanita itu tapi dia juga tidak bisa menyakiti mereka.
Dongsheng mengeluarkan air matanya dan berlari ke kediamannya, dia mengambil buku diari yang pernah di berikan oleh ayahnya. Dia melihat dengan nanar buku indah yang berwarna merah dan terdapat gambar bunga mawar di tengah buku itu.
Dan dia mulai menulis hal yg ia rasakan
"Hai buku diari, kau tau semua masi berjalan seperti dulu, ayah masi sama dia tidak berubah. Bahkan kehadiran dua wanita asing itu tidak berdampak apapun di rumah ini, tapi tidak denganku, tidak dengan perasaanku. Kau tau perasaanku sakit saat melihat bunda mengis diam diam saat ayah tertidur. Aku tau bunda masi merasakan sakit.
Tidak akan bisa sakit itu hilang dengan cepat atau mungkin tidak akan perna bisa."
Hari berganti bulan, bulan berganti tahun
Sekarang dongsheng sudah berumur 5tahun. Dan semua sudah tidak sama lagi, semua sudah berubah baik dengan ayah ataupun bunda. Ayah sibuk dengan kegiatannya sedangkan bunda dia sakit, sakit yang amat parah.
Tidak hanya itu, kedua wanita itu juga sudah mulau menunjukkan taring mereka hanya dongsheng sajalah yang tau kejahatan mereka ahh dan yah dayang yen dia juga mengetahuinya.
"Bibi yen aku ingin membuatkan teh untuk bunda sebentar yaa"
"Tidak nona jangan biarkan saya yang membuatkan tehnya"
"Tidak,dongsheng yang akan membuatnya"
"Baiklah hati hati nona"
Teh yang di buat dongsheng sudah selesai, saat dia ingin memberikan kepada sang bunda, dia merasa ingin ke kamar mandi. Dan dia meletakkan teh itu di meja tanpa rasa curiga.
Dan pada saat itu kedua wanita licik itu mencampurkan racun yang mematikan ke dalam teh nyonya amber
Mereka berdua berlari dan masuk ke kamar mereka.dan pada saat itu dongsheng selesai dari kamar mandi dan memberikan teh kepada bundanya.
Saat telah masuk ke kamar sang bunda mata dongsheng menjadi sayu dia tidak kuat melihat bundanya menderita.
"Bunda"
"Oh sayang,ada apa putri kecil bunda kesini hmm?"
Dongsheng tersenyum
"Bunda aku membuat teh untuk bunda"ucap penuh keceriaan
"Wahh pasti rasanya enak"
"Tentu saja karna itu buatan putrimu bunda"
Nyonya amber meminum tehnya bebarapa menit kemudian dia merasakan dadanya sesak, detak jantungnya memompa sangat cepat dia tidak bisa menahannya.
Dongsheng yg melihat bundanya kesakitan pun panik
"Bunda? BUNDAA "dongsheng menguncang tubuh nyonya amber
"Bunda kenapa bundaa"
Dan pada saat itu tuan juan masuk ke kamar karna suara teriakan putrinya
"Ada apa kenapa kamu berteriak"tuan juan menatap ke arah istrinya dan terkejut saat nyonya amber memuntahkan darah yg banyak
"APA YANG TERJADI?"
hayooo hayooo KEPO YAAA??
LANJUT BESOK YAA SAYY
BABAYY
Jangan lupa coment dan like

KAMU SEDANG MEMBACA
dunia apa ini?(End)
Fantasywusin adalah gdis di masa moderen dia tumbuh menjdi gadis cantik dan memiliki sahabat.dia gadis yg sangat populer banyak sekali kaum adam yg terpikat olehnya dan tentusaja para kaum hawa merasa iri.sifat wusin adalah jutek dia juga hebat dalam bela...