CHAPTER 9

6.6K 928 44
                                    





Menghabiskan waktu dengan saling menatap satu sama lain tanpa henti adalah hal yang tidak Jaemin suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menghabiskan waktu dengan saling menatap satu sama lain tanpa henti adalah hal yang tidak Jaemin suka. Jaeremiah Mintverna Wong, hari ini genap berumur 8 tahun. Pesta untuk perayaan ulang tahunnya sudah selesai beberapa jam lalu. Jika kalian memperhatikan wajah manis Jaemin saat pesta berlangsung, kalian bisa melihat dengan jelas bagaimana sosok manis itu berusaha untuk menahan tangisnya, membuat Yang Mulia Jungwoo harus menenangkan putra tunggalnya untuk beberapa saat. Keramaian sedikit membuat Jaemin ketakutan. Pada akhirnya, Yang Mulia Raja Lucas harus menutup acara yang ia buat khusus untuk putra manisnya lebih cepat.

Di tengah acara, Jaemin sempat bertemu dengan beberapa anak-anak yang memiliki usia sama seperti dirinya, beberapa mungkin lebih tua dan lebih muda, membawakan beberapa hadiah dengan ukuran yang bermacam-macam. Namun semua itu hanya sebuah perkenalan singkat.

Pangeran Tunggal yang baru saja menggelar pesta ulang tahun itu kini duduk di salah satu sofa maroon dibagian khusus perpustakaan kerajaan. Ia tidak sendirian, melainkan bersama sahabat yang juga merangkap sebagai pelayan pribadinya dan seorang Pangeran Pertama dari negeri Wiha, yang Jaemin yakini bernama Mark. Keduanya duduk saling berhadapan sambil memegang buku, beberapa kali Pangeran Mark terlihat berusaha mencari topik pembicaraan, namun Jaemin hanya akan mengangguk atau menggelengkan kepalanya dan kembali fokus pada buku yang ia baca. Umur Jaemin mungkin memang 8 tahun, tapi Jaemin sangat suka membaca buku, dan segala hal yang dicelotehkan oleh Mark terdengar sangat bodoh. Dan rata-rata Jaemin sudah mengetahuinya, bahkan Jaemin berani bertaruh jika pengetahuannya lebih baik dari pada sosok Pangeran Peertama yang hanya lebih tua satu tahun darinya ini.

Ini semua karena Yang Mulia Taeyong, sosok yang merupakan teman dari Papa Jaemin itu menyuruhnya untuk menghabiskan waktu bersama dengan Mark beberapa saat. Padahal saat acara sudah dibubarkan Jaemin sudah sangat senang dan hendak pergi ke kamarnya bersama Haechan untuk membuka hadiah yang ia dapatkan sebelumnya. Karena ia tengah mengincar hadiah dari Ayahnya, sebuah buku baru yang ayahnya beli dari negeri Acecalion.

Haechan selalu berdiri disamping Jaemin dengan tegak, tidak pernah sekalipun merasa lelah. Haechan sedikit kebingungan saat Pangeran Tunggal itu menariknya untuk mendekat saat melihat Mark fokus pada buku yang ia baca. Lalu berbisik kecil, "Haechan, aku ingin pergi saja."

"Tidak bisa seperti itu!" Haechan kecil menyeru, sambil melirik kearah Mark kilas.

Dengan malas Jaemin menghembuskan napasnya kasar, "Ia sangat membosankan!"

"Hanya beberapa Jam lagi." Jawaban yang diberikan oleh Haechan sama sekali tak membuat Jaemin merasa puas. Pangeran Tunggal itu mendelik, dan dengan malas menutup buku yang ia baca dan berdiri dari duduknya. Dengan lantang berkata, "Aku akan pergi ke kamar kecil sebentar."

Tidak ada waktu untuk menunggu jawaban, karena Jaemin sangat yakin Haechan akan menariknya untuk kembali duduk jika ia tidak segera berlari dari sana. Dengan kecepatan penuh dari kakinya yang mungil, Jaemin berlari. Mengabaikan Mark yang terlihat kebingungan menatap kepergiannya, sedangkan Haechan berusaha untuk menahan emosi sambil menarik napas panjang. Membuat Mark melihat kearah Haechan, meminta sebuah penjelasan.

ROYALS PIRATE • The Ruthless Ocean [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang