CHAPTER 10

6.7K 915 51
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka menyebutnya Tuan Kun atau Tuan Qianaiser. Seorang pemimpin dari negeri Bruxa yang hingga saat ini masih mempertahankan keteguhannya dalam menggunakan kekuatan sihir. Baginya sihir adalah sebuah warisan turun temurun yang tidak boleh dihilangkan. Sihir adalah sebuah sumber yang bisa menjamin kehidupan dimasa yang akan datang. Namun bodohnya hampir semua negeri setuju untuk menghapuskan sihir, membuat sikap muak dan kemarahan dari pemimpin negeri Bruxa ini tersulut dengan begitu mudahnya.

Bruxa tidak seperti negeri Wiha yang memiliki banyak batu bara melimpah atau Vertsoir dengan tambang emas. Satu-satunya hal yang membuat mereka tetap hidup di negeri yang selalu tertutup salju ini adalah dengan mempertahankan kekuatan sihir yang mereka miliki. Sihir bukanlah sebuah aib, sihir juga bukan sebuah kejahatan. Namun terkadang, saat kita merasa terpojok dan hanya sihirlah yang menjadi satu-satunya cara untuk bertahan, sihir bisa menjadi kuat dan jahat.

Menghilangkan sihir dari negeri ini adalah sebuah kesalahan, dan Kun tidak akan pernah membiarkan ini terjadi. Apa yang bisa dilakukan oleh negeri Bruxa jika sihir benar-benar menghilang.

Negeri ini mungkin selalu dipenuhi oleh salju setiap tahun. Namun, ruang makan malam ini terasa sedikit hangat, setidaknya begitulah yang dipikirkan pemudi yang berada di meja makan. "Jadi kita hanya perlu menunggu sekarang?" Tidak ada satupun jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan seorang pemudi cantik yang tengah menahan diri untuk menyuapkan makanannya sendiri ke dalam mulut. Ia menahannya sebentar untuk menunggu jawaban dari satu-satunya orang yang tengah makan bersamanya.

Melihat ia sama sekali tidak akan mendapat jawaban, pemudi dengan rambut yang tergerai panjang itu segera menyuapkan makanan yang sempat tertahan kedalam mulut. Memasukan satu garpu penuh potongan kentang ke dalam mulutnya. Walau begitu, dengan mulut penuh ia kembali bertanya, "Aku mengerti kau menginginkan Peta Deveria itu, tapi mengapa kau juga menginginkan Pangeran Jaeremiah? Apa kau menyukainya? Kau ingin menjadikan Pangeran Jaeremiah sebagai pasanganmu?"

"Yids Zhuowen Ning," sebuah suara rendah terdengar, membuat pemudi yang awalnya banyak bertanya terdiam mematung, berhenti mengunyah makanan yang masih ada di dalam mulutnya. "Habiskan dulu makanan yang ada di dalam mulutmu, setelahnya kau bisa bertanya."

ROYALS PIRATE • The Ruthless Ocean [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang